7. Again... You Save Me

1.9K 121 7
                                    

Kim terus menggenggam tangan pie dengan erat sampai akhirnya lampu menyala yg menandakan film telah usai. Baru lah kim berani membuka mata nya perlahan.

Dan hal yg pertama x di lihat nya adalah pie, itu membuat nya sadar bila tangan tadi bukan milik kekasih hati nya. Tapi kenapa? Pie mampu membuat nya merasa tenang. Ada apa? Maafkan aku nara..

"Maaf dan terima kasih nona" ucap kim gugup tanpa berani menatap wajah pie

Pie hanya mengangguk kecil karena perasaan nya sudah tidak karuan. Sepanjang film, dia hanya menatap wajah kim yg ketakutan. Entah kenapa wajah kim lebih menarik daripada film yg mereka tonton. Walau sebenarnya tangan kanan nya kram, tapi itu tidak menjadi masalah bagi nya. Karena yg terpenting adalah... oihh... Ada apa ini?

Mereka pun akhirnya beranjak keluar dari gedung bioskop dan hendak pulang. Sepanjang perjalanan pie seperti sibuk dengan pemikiran nya sendiri.

Pie mengusir perasaan yg hadir dalam benak nya. Ini tidak mungkin, katakan padaku bahwa ini tidak benar. Tidak mungkin aku menyukai kim, aku tidak mungkin menyukai Tom dan takkan pernah. Ini pasti hanya rasa berterima kasih saja karena kim selalu menyelamatkan ku. Pergulatan batin pie terus saja bergulir sehingga membuat nya tidak fokus melihat jalanan.

Saat berada di parkiran, hampir saja diri nya tertabrak mobil yg melaju kencang ke arah nya. Untung kim dengan sigap menarik nya, hingga pie jatuh ke pelukan kim. Dan terulang kembali kejadian itu, dimana pandangan mata mereka berdua bertemu.

Tapi mobil yg hampir menabrak pie malah berhenti sekitar 100m dari mereka. Kim yg sudah terlatih dengan segala macam situasi. Tau seperti ada yg tidak beres dengan mobil itu, dengan cepat dia melihat ke arah mobil itu. Terlihat seorang pria bertopeng tengah mengarahkan pistol ke arah pie.

Dengan cepat kim mengelak ke arah samping, membuat tubuh nya dan pie terguling. Kemudian kim menyuruh pie bersembunyi di belakang mobil sedan berwarna hitam yg berada di dekat pie.

Setelah itu kim mengendap perlahan ke arah penjahat itu dari balik mobil2 yg terparkir. Ketika penjahat2 itu mulai berpencar mencari keberadaan mereka. Kim dengan cekatan menghajar penjahat2 itu hingga mereka tumbang satu persatu.

Saat kim sedang sibuk baku hantam dengan penjahat A tiba2 dari belakang muncul penjahat B yg langsung menghantamnya dengan pemukul baseball.

Kepala kim mengeluarkan darah segar, dan mengalir turun perlahan ke bawah melewati kening nya.

Dengan segera kim menghapus darah yg menetes itu, ada sedikit rasa pusing karena nya. Tapi kim terus fokus untuk menghabisi penjahat2 ini.

Kim mengeluarkan teknik bela diri yg dia kuasai dari thailand. Hingga baku hantam itu berakhir dengan kim sebagai pemenang nya.

Segera kim menghampiri pie yg tengah bersembunyi di balik mobil, dengan senyum manis kim berjongkok di samping pie yg sedang menutup mata dan telinga nya karena sangat takut.

"Nona.. ayo kita pulang" ucap kim lembut

Perlahan pie membuka kedua mata nya karena mendengar suara kim barusan. Tapi alangkah kaget nya pie, melihat kening kim berdarah.

"Kamu kenapa?ayo kita ke RS" ucap pie khawatir

"Saya tidak apa2 nona, nanti biar bibi inn saja yg membalut luka saya" balas kim santai

Pie menatap kim dengan perasaan yg tida bisa di artikan. Kim benar2 sudah menjadi penyelamat hidup nya. Berapa x kim mempertaruhkan nyawa hanya demi melindungi nya.

"Ayo kita pulang sekarang" ucap kim yg membuyarkan lamunan pie

"I..iya" balas pie

Tapi saat mereka baru berdiri dari balik mobil, seorang penjahat yg tadi terluka akibat pukulan kim.. diam2 mengarahkan pistol nya ke arah pie. Kim yg melihat hal itu bergerak cepat melindungi pie.

Secepat mungkin kim menutupi tubuh pie dengan tubuh nya tanpa memikirkan resiko apa yg akan terjadi pada dirinya setelah itu

Doorrrr

Punggung kiri kim tertembak peluru panas karena berusaha melindungi pie. Pie yg sadar kim tertembak di hadapan nya segera berteriak meminta pertolongan.

Karena suara tembakan itu, akhirnya beberapa security mendatangi asal suara nya. Sedangkan penjahat itu segera kabur karena takut massa akan datang dan menangkap mereka.

"Tolonnnggggg... Cepat panggil ambulance" teriak pie histeris seraya menangis

"Kim..bertahan lah" ucap pie khawatir melihat keadaan kim yg tidak sadarkan diri dengan baju berlumuran darah dalam pangkuan nya.

Tak lama ambulance datang dan membawa mereka ke RS. Sesampainya di RS terdekat, kim segera dilarikan ke ruang operasi. Pie menunggu kim dengan perasaan tidak menentu.

"Kim.. lagi2 kamu menyelamatkan ku. Dan ini entah sudah yg ke berapa, apa diriku selalu membuat mu dalam bahaya?" Tanya pie dalam hati

Pie sampai menangis sesenggukan karena terlalu mengkhawatirkan kim.
Diri nya tidak pernah berhenti berdoa selama menunggu proses operasi. Hingga akhirnya sang ayah pun datang ke RS.

"Pie.. kamu baik2 saja?" Tanya manaying khawatir

"Aku baik2 saja ya, tapi kim.." jawab pie terhenti dan kembali menangis

Manaying membawa pie dalam pelukan nya, ada rasa bingung juga dalam benak manaying karena melihat kekhawatiran anak nya yg terlalu berlebihan hanya untuk seorang bodyguard. Bukankah itu sudah menjadi resiko seorang bodyguard, melawan bahaya bahkan juga kematian.

Setelah menunggu beberapa jam akhirnya pintu operasi terbuka. Terlihat seorang dokter keluar, dan pie pun segera menghampiri.

"Bagaimana keadaan nya dok" tanya pie khawatir

"Operasi berjalan lancar, hanya saja peluru tadi nyaris mengenai jantung nya. Beruntung itu tidak terjadi, kalau tidak teman anda tidak akan selamat dan juga tadi dia kehilangan banyak darah, untung stok golongan darah A+ kami ada.. jadi kalian tenang saja" jawab dokter bedah

"Apa saya boleh melihatnya?" Tanya pie lagi

"Boleh, setelah di pindahkan ke ruang inap anda boleh melihat nya" jawab dokter itu seraya pamit berlalu

"Anak ku..sudah lah, kim akan baik2 saja. Kita pulang ya, biarkan anak buah ayah yg menjaga nya" bujuk manaying

"Tidak yah.. pie akan tetap di sini sampai kim sadar. Kim begitu karena melindungi pie" balas pie dengan penuh penekanan

Akhirnya manaying pulang karena merasa anak nya takkan mau ikut bersama nya. Dia tau betul watak putri kesayangan nya. Sebelum pulang, manaying memerintahkan dua anak buah nya untuk berjaga di depan kamar.

Dalam kamar inap VIP, tampak pie duduk di samping tidur kim seraya memegang tangan kim erat bahkan sesekali menciumi nya.

"Kim bangun lah, aku sayang padamu" ucap pie sedih, hingga air mata nya menetes mengenai tangan kim.

Pie kini telah sadar bahwa kim sangat berarti bagi nya. Ketika diri nya hampir saja kehilangan kim antara hidup dan mati tadi. Pie bertekad akan menyampaikan perasaan nya saat kim terbangun nanti. Pie tidak mau kehilangan kim..

Semalaman pie setia menemani kim, genggaman tangan pun tak pernah dia lepaskan. Hingga akhirnya rasa kantuk pun tidak tertahan, tertidur lah pie di samping kim. Sampai pagi tiba, pie belum terbangun karena semalaman lelah menjaga kim.

"Nara...na..ra" ucap kim pelan

Pie pun terbangun karena samar2 seperti mendengar suara kim, dan pie terkejut sekaligus senang karena melihat reaksi jari telunjuk kim yg mulai sedikit bergerak. Baru saja dia ingin berlari memanggil dokter, tapi langkah nya terhenti ketika mendengar sebuah nama yg keluar dari mulut kim lagi.

"Na..ra.." panggil kim pelan dengan mata masih tertutup seperti mengigau

"Nara?" Ulang pie dalam hati

Bodyguard From Thailand (Season 1-End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang