Dengan mata tertutup dan tangan terikat, pie di bawa ke sebuah gedung kosong yg jauh dari keramaian kota. Tempat yg tidak mungkin di jamaah oleh manusia. Karena itu sudah termasuk daerah perbatasan.
Para penculik itu membawa pie ke sebuah ruangan paling atas yg atap nya sudah bolong2 hingga cahaya matahari dapat masuk melalui celah2. Keseluruhan isi gedung itu sangat gelap, tak ada listrik atau apapun. Mungkin karena sudah tidak berpenghuni lama sekali.
Salah seorang penculik membuka penutup mata pie dengan kasar. Dan betapa kaget nya pie saat melihat sosok pria yg tengah duduk di hadapan nya. Belum hilang rasa kaget nya, suruhan orang itu sudah mendorong nya ke depan dengan kasar hingga pie terjatuh tepat di kaki pria itu.
"Kamu.." ucap pie pelan
"Apa kabar pie?" Tanya pria itu dengan senyum yg sulit di definisikan
"Benar kata kim, kamu hanya lah pecundang yg berani nya hanya pada wanita dan bermain licik. Cepat lepaskan aku" jawab pie seraya memandang jijik
"Melepaskan mu? Hahahahaha asal kamu tau, bila aku tidak curang.. bagaimana aku bisa hidup kaya seperti sekarang? Aku bahkan membunuh ayah angkat ku sendiri demi mendapatkan kekuasaan nya agar bisa balas dendam pada ayahmu" ucap pria itu bangga
"Dasar gila..menyesal aku pernah jatuh cinta padamu dulu. Sadar lah amp sebelum semua terlambat" ucap pie marah kepada pria itu yg ternyata amp.. mantan kekasihnya.
"Hahahaha penyesalan terbesarku adalah terlalu lama bermain cantik padamu hingga rencana balas dendam ku terhambat. Tapi kini tidak akan ada yg menolong mu nona manja" ucap amp sambil mengelus pipi pie
Merasa jijik pie pun meludahi wajah amp yg berada tepat di depan nya
"Ciih"
Amp mengelap ludah pie dengan lembut dan di iringi senyum jahat nya. Lalu dengan kasar di jambak nya rambut pie ke belakang.
"Aku mau lihat sesudah ini apa kamu masih berani sombong nona manis" ucap amp dengan nada mengancam di telinga pie, hingga membuat nyali pie sedikit menciut
"Kalian semua berjaga di luar dan jangan biarkan satu orang pun masuk. Sisa nya berjaga di perbatasan, awasi keadaan dengan baik. Ingat rencana yg ku beritahu kemarin bila ada yg datang, jangan ragu untuk membunuh nya. Mengerti?" Perintah amp kepada anak buah nya
"Mengerti tuan" ucap anak buah nya lalu mereka pun meninggalkan ruangan itu segera.
Sekarang di ruangan itu hanya tinggal mereka berdua. Kemudian amp menyalakan sebuah handycam yg berada di sudut ruangan lalu menghampiri pie. Dengan kasar di tampar nya wajah pie.
PLLAAKK
"Itu balasan atas penghinaan mu tadi" ucap amp marah
Rasa takut pie semakin menjadi2 manakala melihat amp membuka baju dan celana nya sendiri di depan nya, hingga tak ada yg tersisa. Pie bisa melihat dengan jelas junior milik amp. Dalam keadaan telanjang bulat, amp menyuruh pie menghisap junior nya tapi pie tidak mau.
"Cepat lakukan" paksa amp
Pie pun membuang muka ke arah samping, tapi amp malah menjambak rambut pie hingga menghadap ke arah nya. Dan satu tangan nya lagi menyodorkan si junior ke bibir pie. Air mata pie mulai turun, rasa takut semakin mendera nya. Coba saja pie membiarkan kim selalu di sisi nya, hal ini takkan terjadi.
Sekuat tenaga pie menolak untuk melakukan apa yg amp perintahkan. Tapi dengan licik, amp menutup hidung pie. Mau tidak mau pie bernafas melalui mulut nya. Di saat itu lah amp memasukan juniornya ke dalam mulut pie.
Pie hampir tersedak manakala amp mulai menggoyangkan tubuh nya. Rasa nya batang kemaluan amp seperti menusuk tenggorokan nya. Tapi amp tidak memperdulikan pie yg sudah terbatuk2 itu, dengan nikmatnya dia terus menggoyangkan si junior keluar masuk dalam mulut pie.
"Oh nikmat sekali baby" ucap amp menikmati permainan nya sendiri
Di lain tempat, kim sedang berupaya secepat nya sampai ke tempat pie berada. Karena posisi pie masih lumayan jauh dari nya. Seperti orang yg kesetanan, kim membawa mobil nya melaju dengan kencang.
"Nona.. bertahan lah" ucap kim khawatir
Kembali pada amp yg terus menikmati permainan nya sendiri di atas tubuh pie. Setelah puas menerima kuluman pie. Amp membuka paksa baju yg pie kenakan.
Breeeeekkkk
Bunyi suara baju pie yg di robek oleh amp dengan buas.
Pie semakin takut, air mata nya semakin deras bahkan badan nya sedikit gemetar
"Tolooonngggg" teriak pie sekuat tenaga
"Silahkan berteriak sepuas mu, karena tidak akan ada orang yg akan menolongmu. Pie sayang sudahlah, sebentar lagi juga kamu akan menjerit kenikmatan" ucap amp dengan senyum evil
"Amp ku mohon, lepaskan aku" ucap pie memohon
"Apa?aku tidak dengar.. lucu sekali.. seorang pie memohon seperti seekor anak anjing" balas amp sambil tangan nya terus mengacak2 pakaian pie, di buka nya kancing BH pie dengan kasar. Mata nya terbelalak melihat keindahan gunung kembar milik pie
"Amp ku mohon.." pinta pie semakin ketakutan saat amp mulai menghisap payudara nya dengan brutal lalu meremas2 nya kencang
Amp seperti orang tidak mempunyai hati, walau mendengar pie memohon seperti itu. Amp tetap melakukan aksi gila nya di atas tubuh pie tanpa ampun.
Saat bibir nya sibuk mengulum puting payudara pie, kedua tangan nya membuka paksa rok mini pie lalu membuang nya sembarang.
Kini pie sudah setengah bugil, hanya secarik CD saja yg masih melekat di tubuh nya. Keadaan nya pun sudah sangat berantakan, bahkan rambut nya sudah sangat acak2an.
Amp menatap pie dengan liar, diri nya semakin bergairah kala melihat keseksian dan kemulusan tubuh pie. Tangan amp memijat2 junior nya yg sudah sangat tegang seolah sudah tidak tahan lagi untuk menikmati tubuh pie dan itu membuat pie ngeri untuk melihat nya
"Pie sayang jangan menangis..mari kita nikmati permainan ini bersama2" ucap amp tajam yg membuat pie semakin bergedik ngeri.
"Kim tolong aku..." Jerit pie dalam hati, harapan nya semakin tipis untuk bisa selamat dari permainan nafsu amp x ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard From Thailand (Season 1-End)
FanfictionFinish 22 January 2020 Story (++) Bagi yang belum cukup umur, dimohon tidak membaca nya. Dilindungi oleh seorang bodyguard? rasa nya terlalu berlebihan bagi seorang Queen of Party seperti pie. Tidak ada kebebasan, terlalu banyak aturan dan parahnya...