Kim sedang mengemasi pakaian nya yg berada di rumah pie. Jujur.. berat rasa nya meninggalkan rumah ini, karena rumah ini penuh dengan kenangan nya bersama pie.
Selesai berkemas, kim merasa ingin menikmati waktu yg tersisa dengan bernostalgia sedikit akan masa lalu nya dulu. Saat hubungan nya dengan pie masih dekat sebelum kejadian itu.
Memori kim jadi terputar kembali, manakala ketika kim berdiri di atas balkon yg menghadap taman belakang. Tatapan kim tertuju pada sebuah kolam renang yg sangat luas. Pernah waktu itu pie pura2 tenggelam, dan kim panik melihat pie tidak sadarkan diri. Hampir saja kim memberi nya nafas buatan tapi pie malah bangun dan berteriak gembira di hadapan kim.
"Horee.. kamu kena prank kim.. ye ye ye ye ye..." ucap pie kala itu dengan riang nya
Pandangan kim terus berkeliling dan terhenti pada sebuah teleskop yg berada di samping nya. Kim jadi teringat ucapan pie kala itu.
"Kim..kim..kemari lah.. lihat ada banyak bintang" ucap pie heboh
Kim pun menuruti perintah nona nya dan melihat dari balik teleskop. Kim jadi terpukau dengan keindahan malam pada hari itu. Begitu banyak bintang yg menghiasi langit, seolah seperti perhiasan dunia.
"Indah.." ucap kim tanpa sadar
Pie yg berdiri di samping nya pun jadi tersenyum melihat kim yg juga menyukai bintang2 itu.
"Kim.. apa kamu tau kenapa aku sangat menyukai bintang?" Tanya pie
"Tidak.."jawab kim singkat sambil terus melihat teleskop pie
"Itu karena bintang adalah jelmaan dari roh orang yg sangat aku sayangi yaitu ibu ku.." ucap pie pelan
Kim berhenti melihat bintang dan kini tatapan nya tertuju pada pie yg sedang sedih memandang ke arah langit
"Kata ayah.. manusia yg meninggal akan berubah menjadi bintang di langit. Jadi setiap aku sedih dan kesepian, aku selalu ke sini.. menatap bintang sambil mencurahkan isi hati ku. Karena aku yakin, ibuku pasti mendengar apa yg kukatakan. Sejujurnya aku tidak bahagia kim.." lanjut pie lirih
Tampak jelas terlihat kesedihan pie yg mendalam, kim pun menjadi iba. Akhirnya kim mulai mengerti kenapa selama ini pie bersikap seperti nakal. Semua itu hanya karena dia kesepian, dan rindu akan dekapan kasih sayang dari kedua orang tua nya.
"Nona.. bila nona mau, nona boleh meminjam bahu saya" ucap kim pelan karena melihat pie yg mulai menangis
Tanpa berbicara apapun, pie pun langsung menyandarkan kepala nya dalam bahu kim. Tangis nya pecah seketika, karena sedih bila teringat akan ibu nya. Sejak kecil pie tidak pernah merasakan kasih sayang ibu,
yg dia punya hanya ayah dan bibi inn.Pie kecil selalu iri dengan teman2 nya yg di jemput oleh ibu mereka di sekolah. Sedang diri nya, hanya di jemput oleh seorang supir dan beberapa bodyguard. Karena memang sejak kecil dirinya selalu menjadi incaran rival ayah nya. Itu membuat nya sangat tidak bebas dan tertekan.
Perlahan kim mengelus pundak pie dan berkata
"Nona jangan menangis, saya mau menjadi teman nona. Jadi nona tidak akan kesepian lagi.."ucap kim lembutPie berhenti menangis dan menatap wajah kim penuh arti.
"Benarkah?" Tanya nya"Iya nona" jawab kim seraya tersenyum tulus
Pie terkejut, karena ini pertama x nya dia melihat kim tersenyum. Sangat manis.. pie pun membalas senyuman kim.
Kim pun sebenarnya bingung kenapa bisa diri nya selembut ini pada orang lain setelah kepergian nara. Dan aneh nya, pie mengembalikan senyum kim yg telah lama hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard From Thailand (Season 1-End)
FanfictionFinish 22 January 2020 Story (++) Bagi yang belum cukup umur, dimohon tidak membaca nya. Dilindungi oleh seorang bodyguard? rasa nya terlalu berlebihan bagi seorang Queen of Party seperti pie. Tidak ada kebebasan, terlalu banyak aturan dan parahnya...