Semenjak mengatakan keinginan nya untuk pindah kepada sang ayah, pie tidak pernah pergi kemana2. Berhari2 kerjaan nya hanya mengurung diri di dalam kamar. Bahkan kim yg serumah pun jarang bertemu dengan pie. Apalagi teman2 genks nya, mereka terkejut akan keputusan pie yg terlalu mendadak ini.
Semua teman2 nya membujuk agar pie membatalkan niat nya tapi nihil. Keputusan pie sudah bulat dan tidak bisa di rubah lagi.
Kim semakin yakin bahwa memang ada sesuatu yg pie rahasiakan dari nya. Tapi apa? Apa yg terjadi hingga sikap pie tiba2 berubah drastis seperti ini? Dan sekarang tuan manaying mengatakan bahwa pie akan pindah ke asrama wanita. Itu artinya pie tidak ingin di jaga siapapun termasuk kim.
"Kenapa nona seolah menghindariku" ucap kim dalam hati
Dengan mengumpulkan keberanian, kim mengetuk pintu kamar pie. Karena ini malam terakhir pie berada di rumah nya, besok pagi dia akan pindah ke asrama.
Tok tok tok
"Siapa?" Tanya pie
"Ini saya nona" jawab kim
"Kim? Kenapa dia datang?" ucap pie dalam hati, sebenarnya dia tidak ingin bertemu kim. Karena pie takut perasaan nya akan semakin berat meninggalkan kim
"Kim aku mau tidur, besok pagi aku sudah harus berangkat" ucap pie berbohong
"Sebentar saja nona, hanya 5 menit" ucap kim dengan nada memohon
Akhirnya pie pun membukakan pintu, tapi diri nya tidak berani melihat kim yg sedang menatap nya.
"Ada apa kim?" Tanya pie datar
"Nona.. sebenarnya saya tidak tau apa kesalahan saya sampai nona mengacuhkan saya seperti ini. Bahkan sekarang nona seperti menghindari saya dengan pergi dari rumah. Bila saya ada salah, saya minta maaf. Tapi tolong nona katakan apa kesalahan saya?" Tanya kim panjang lebar seolah mengeluarkan isi hati nya yg penuh tanda tanya
"Tidak ada kim, aku hanya ingin hidupku aman seperti mau nya ayah selama ini" jawab pie bohong
"Nona yakin itu yg sebenarnya terjadi?" Tanya kim seolah menyelidik
"Iya"jawab pie singkat
"Baiklah bila memang seperti itu, sekali lagi saya minta maaf bila saya ada salah" ucap kim mengalah karena seperti nya pie tidak mau berkata yg sebenarnya, percuma rasa nya bila kim terus menerus bertanya.
Kim masih yakin ada yg tidak beres dengan sikap nona nya. Tidak mungkin ada asap bila tidak ada api.
"Sudah selesaikan?aku mau tidur dulu.. selamat malam" ucap pie seraya menutup pintu kamar nya
Kim masih terdiam terpaku di depan kamar pie. Entah untuk apa? Kenapa rasa nya sedih berpisah dengan nona pie apalagi dengan cara yg seperti ini. Sebenarnya ada apa dengan diriku? Nara.. andai kamu ada di sini... Memang hanya kamu yg selalu mengerti aku.
Malam itu baik pie ataupun kim tidak bisa memejamkan mata nya. Bahkan hingga fajar menyingsing, kedua nya masih terjaga di kamar masing2.
Pukul 07.00 pie turun dari kamar nya, dan di sambut oleh manaying di meja makan.
"Pagi yah.." ucap pie lesu
"Pagi nak.. sarapan dulu" balas ayah nya sembari memberikan roti ke piring pie
"Aku sarapan di sana saja yah.. aku tidak lapar sekarang" ucap pie malas
"Nak.. makan lah, kamu terlihat lebih kurus sekarang. Ada apa? Bila kamu berubah pikiran, ayah bisa batalkan kepindahan mu. Ayah tidak mau kamu tidak bahagia" ujar manaying
"Tidak yah.. pie baik2 saja. Malah pie senang bisa melakukan keinginan ayah. Harusnya pie melakukan ini dari dulu" balas pie memaksakan diri yg untuk tersenyum
"Kamu sudah banyak berubah nak, seperti bukan kamu yg dulu. Ayah senang sekarang kamu sudah dewasa" ucapa manaying terharu melihat sikap putri nya
"Ayah jangan sedih, mulai sekarang pie akan menuruti semua perkataan ayah" ucap pie sembari memeluk ayah nya
" Ya sudah.. tunggu ayah sarapan sebentar ya, ayah akan mengantar mu" ucap manaying seraya melepaskan pelukan nya
"Tidak usah yah, pie bisa pergi sendiri. Sesampai nya di sana pie akan segera memberi kabar agar ayah tidak khawatir" balas pie
"Kalau begitu biarkan kim ikut mengantar mu, biar ayah tenang" ucap manaying khawatir bila membiarkan putri nya pergi tanpa di kawal.
"Percaya padaku yah.. aku akan baik2 saja. Beri lah aku kesempatan untuk terlihat berguna" balas pie memelas
Akhirnya manaying pun setuju dengan permintaan putri nya. Dengan berat hati manaying mengantarkan kepergian pie sampai depan pintu.
Kim melihat pie dari kejauhan, karena kim tau nona nya pasti tidak ingin bertemu walau untuk yg terakhir x. Entah apa yg membuat nona pie menghindari nya seperti ini.
Sejujurnya diam2 pie mencari sosok kim, tapi mustahil pie menemukan kim karena kim berada sangat jauh dari pandangan nya. Dengan perasaan kecewa pie masuk ke dalam mobil.
Dengan di antar seorang supir, mobil pie mulai melaju meninggalkan halaman rumah keluarga manaying.
Air mata mulai turun membasahi pipi nya tapi dengan cepat pie menghapus nya. Bukan kah ini keinginan nya? Jangan lemah pie, kamu pasti bisa. Ucap pie menguatkan diri nya sendiri
Saat mobil pie berada di jembatan brooklyn, tiba2 dari belakang mobil nya di ikuti 2 mobil tidak di kenal.
"Nona seperti nya ada yg mengikuti kita" ucap supir pie
"Teruskan saja pak.. jangan berhenti" perintah pie yg sebenarnya juga mulai panik.
Mobil pie melaju dengan kencang nya tapi sayang mobil lain muncul dari arah depan seperti menghadang nya hingga mau tidak mau sang supir berhenti agar tidak terjadi tabrakan.
Pie yg ketakutan dalam mobil, hanya ada satu nama yg di ingat nya dalam keadaan bahaya itu. Ya.. orang itu adalah kim. Pie pun segera menelepon kim.
KIM P.O.V
Sebuah telepon membuyarkan lamunan kim. Kim melihat si penelepon dan betapa kaget nya ketika melihat nama pie.
"Nona" ucap kim dalam hati
Dengan cepat di angkat nya telepon dari pie itu dengan perasaan gembira.
"Halo nona" ucap kim senang
Dooorrrr bunyi sebuah tembakan
"Aaaggggghhh" terdengar suara teriakan, dan kim kenal suara itu.. itu suara nona nya
"Nona.. anda baik2 saja" panggil kim khawatir, tapi tidak ada sahutan dari sana.
"Siapa kalian? Lepaskan aku" terdengar suara pie tak lama kemudian
"Diam atau aku akan menghabisi nyawa mu di sini seperti perintah bos. Kalian cepat bawa dia ke mobil" terdengar suara pria asing, dari suara nya bisa di pastikan lebih dari satu orang.
Kim yg tau nona nya sedang di culik segera melacak GPS hp pie. Tanpa membuang waktu lagi, kim pergi seorang diri untuk menyelamatkan pie.
"Nona..semoga anda tidak kenapa2" ucap kim khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard From Thailand (Season 1-End)
FanfictionFinish 22 January 2020 Story (++) Bagi yang belum cukup umur, dimohon tidak membaca nya. Dilindungi oleh seorang bodyguard? rasa nya terlalu berlebihan bagi seorang Queen of Party seperti pie. Tidak ada kebebasan, terlalu banyak aturan dan parahnya...