Bukan tentang Bad Boy atau Bad girl, bukan juga cowok cool yang akhirnya luluh, ini hanya cerita seorang Aleana dan Elang yang bertemu tepat disepertiga malam.
*ps: sangat teramat ringan, tanpa ada konflik berat didalamnya :)
Ditengah hiruk pikuk panasnya cuaca Sukabumi yang sedang panas-panasnya, seorang gadis tengah berkutat dengan ponselnya. Sesekali ia tersenyum senang sambil mengetikkan beberapa kata, padahal didepan teman-temannya sedang bermain bola Volly
"HEHH!!" Aleana, gadis yang sibuk dengan ponselnya itu menoleh menatap temannya yang baru saja memanggilnya
Alea menoleh sekilas lalu kembali pada ponselnya "Hmmm?"
Temannya itu, yang bernama Sonya mendudukkan dirinya disamping Alea "Ngapain sih? Sibuk bener lo!"
"Lagi chat" balas Alea singkat
"Chat sama siapa sih? Kos we nu boga doi"
"Sama Bang Izal, anjir!!"
Sonya mengintip sekilas "ahelah, bukannya ada dirumah? Gaya bener segala chat-chatan"
Alea mendengus, si Sonya ini kepo bener heran "Bang Izal kan lagi ngambil surat kelulusan gue pea"
"Enggak sama Mama Juli?"
"Si Mama pan lagi ke Surabaya bareng Papsky and si Bungsu"
Sonya hanya mengangguk-angguk paham. Alea memang bersekolah SMA disalah satu sekolah ternama di daerah Jakarta, padahal di Sukabumi aja banyak sekolahan bagus kan? Emang dasar Alea nya aja yang ribet. Giliran ditanya kenapa bisa nyasar ke Jakarta malah jawab "ih gak tau puguh, tadi tiba-tiba ada pintu warna merah, yaudah masuk we. Eh nyampe Jakarta deh"
"Eh Son!!" Sonya hanya menoleh lalu kembali melihat pertandingan didepan "Mau ikut muncak gak lo?"
Sonya mengernyit "Muncak kemana?"
"Ke Gunung Gede"
"Lagi sibuk buat masuk kuliah gue, udah beres lo?"
"Ahelah, udah gue mah tinggal tunggu keterima apa enggak nya doang" jawab Alea
"Jadi ke UI dong?" Tanya Sonya
Alea mengangguk singkat "Jadi, lo jadi ngambil UGM?"
"Doain aja biar lolos"
"Yah, jauh mereun kita Son. Gak ada temen maen lagi aing dikampung sini" ujar Alea sedih, memang hanya Sonya yang tersisa sedangkan temannya yang lain memilih menikah muda, dan sisanya hanya para pemuda.
"Lo kan ada si Diandra tuh!!"
"Si Didi juga sama jauh, ngambil ke Bandung dia!!"
"Buset pada mencar-mencar"
Meskipun Sonya tidak terlalu dekat dengan Diandra tapi dia cukup mengenal gadis yang pandai bernyanyi itu.
*** "Lah si anying beneran mau ikut?" Kata Alea berbicara pada seseorang ditelepon
Semua orang memandang Alea heran, beberapa menit yang lalu Fery memanggil Alea untuk menggantikan Adit yang tadi menjadi wasit, tapi sekarang gadis itu malah sibuk dengan teleponnya.
"LEALE INI POINT KITA BERAPA WOY?" Teriak Fery yang berdiri didekat Net.
Alea hanya melirik sekilas "yaudah entar gue kasih tau si Alan, dah dulu ya. Lagi di kejar fans neh gue" Alea sempet terkekeh sebentar lalu mematikan teleponnya.
"YA LO ITUNG AJA SENDIRI SIH!" Balas Alea pada teman-temannya yang kini menatap sebal kearah dirinya, sedangkan Sonya sudah pulang terlebih dahulu sejak tadi.
"LAH GOBLOK, SIA PAN WASITNA TEH PUCUK HARUM!!!"
"YA MANA AING TAHU, ORANG AING CUMA LIAT TUH BOLA TERBANG SANA SINI!"
"ASTAGFIRULLAH LEALEEEEEEEE!!!"
Alea hanya terbahak mendengar teman-temannya kompak menyebut, sorry dorry strowberry kawan-kawan. "AING BALIK DULU YA, DADAHHHHHHH" Pamit Alea sambil berlari menjauhi lapangan.
Teman-temannya hanya menatap kepergian Alea dengan raut wajah sebal "maneh sih Fer, rek naon tadi nitah si Ale" ujar Rangga pada Fery
"Khilaf aing gaes" sahut Fery
"Nyaho kitu mending tadi teh dijadikeun net we eta budak" ujar Adrian
"Sakalian jadikeun bola we seteh dak, ngarah ngapung kaditu-kadieu"
Emang menghujat Alea tuh emang paling nikmat, apalagi gadis itu memang terkenal usil sejak pertama kali menginjakkan kaki dikampung itu, meskipun dengan raut wajah datarnya.
Aleana Rawnie Keara
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.