Setelah semua selesai melakukan pemeriksaan, kini mereka kembali berkumpul ditaman dan membuat lingkaran
"Jadi siapa disini yang mau jadi ketua?" Tanya Rafi
"Kamu aja, Fi!!" Sahut Pak Mukti
"Iya lo aja Fi, gimana yang lain?" Tanya Randi meminta persetujuan
"SETUJU!!!"
Rafi jadi tersenyum malu "yaudah kalo kalian maksa" kata Rafi sok malu-malu
Yang lain hanya mencibir "gak usah najisin lo" ujar Lutfi ketus
"Yang mau jadi sweeper siapa?"
"Noh, si Izal aja!!" Tunjuk Randi
"Kenapa gue sih?" Izal malah sewot
"Lo kan udah sering kesini bego!!" Sahut Faris
"Ya tapi kan bukan jalur sini, kalo gue jadi sweeper yang jagain adek gue siapa?"
Alea mendelik "banyakan juga kali Bang, ada si Alan juga kan"
"Lo berdua tuh harus ada dibawah pengawasan gue" kata Izal ngotot
"Adek lo sama kita" sahut Lia "lo dibelakang sama si Megi"
Megi yang daritadi hanya menyimak melengos pasrah "udah Zal, gak usah protes"
"Nah udan kan? Sekarang kita doa sama-sama minta perlindungan sama Allah biar kita selamat sampe pulang lagi ke rumah" kata Pak Mukti membuat mereka terdiam "berdo'a menurut kepercayaan masing-masing, mulai!!" Mereka menunduk dan mulai khusyuk berdo'a "Berdo'a selesai!!" Mereka kembali mendongak
Alea tiba-tiba maju ketengah sambil menyodorkan tangannya, membuat yang lain mengernyit heran.
"Ngapa..." ucapan Okta terpotong karena melihat Elang dan Fero ikut menaruh telapak tangannya diatas punggung tangan Alea.
Kini semuanya mengerti, mereka pun mendekat dan melakukan hal yang sama seperti Elang dan Fero. Seperti ada komando mereka berseru kompak "SEMANGAT!!!!"
Mereka mulai berjalan beriringan, tak hanya mereka. Tapi, juga ada banyak pendaki yang lain.
Mereka kini sampai di basecamp, untuk kembali menjalani pemeriksaan barang-barang apa saja yang dibawa. Terlihat sejak tadi Rafi mondar-mandir dan berdiskusi dengan Izal, Randi, Rahmat karena memang mereka panitia.
"Gak ada yang bawa tissu basah sama odol kan?" Tanya Rafi setengah berteriak.
"ENGGAK" Seru anggota perempuan kompak
"Anjir kita bawa apa aja sih?" Tanya Rafi kebingungan
"Banyaklah, yakali kita bongkar semua" sahut Faris
"Kita tuh bawa beras, mie, kornet, kopi, energen" sahut Izal tampak mengabsen satu-satu.
"Terus bawa madu, susu, lays, Qtela, koyo, hot in cream, semangka" sambung Randi
"Emang harus disebutin satu-satu gitu?" Tanya Okta
"Iya!" Jawab Rafi singkat "apalagi sih, Oh wortel, tempe.."
![](https://img.wattpad.com/cover/210347643-288-k695565.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEA-ELANG (COMPLETED)
HumorBukan tentang Bad Boy atau Bad girl, bukan juga cowok cool yang akhirnya luluh, ini hanya cerita seorang Aleana dan Elang yang bertemu tepat disepertiga malam. *ps: sangat teramat ringan, tanpa ada konflik berat didalamnya :)