"Ya gue bingung aja Le, si Jefar sekarang maunya gimana" curhat Diandra tentang kegelisahan tentang kekasihnya itu
"Kok perasaan si Jefar makin sini makin posesif sih Di?" Tanya Alea yang masih tetap fokus pada jalan raya.
Mereka berdua sedang perjalanan pulang dari Bandung, tepatnya Alea yang mengantar Diandra Tes.
"Nah kan!! Padahal gue tinggal gara-gara ketiduran aja dia mikirnya gue selingkuh. Goks gak tuh?"
"Lo nyaman?"
Diandra menggeleng "jujur aja enggak, makin sini dia makin seenaknya"
"Yaudah kalo udah gak nyaman lo lepas aja kecuali kalo lo masih sayang sama dia, coba omongin baik-baik gimana kalian kedepannya nanti"
Diandra terdiam, memang akhir-akhir ini ia dan Jefar seringkali bertengkar hanya karena hal sepele. Dan berujung Jefar yang memblokir nomor Diandra.
"Eh ke Mekdi di rest area depan dulu dong, Le. Laper aing" Diandra tiba-tiba mengalihkan pembicaraan.
Alea mengernyit "Lah Puasa lo nyon, malah mampir ke mekdi"
Diandra meringis "ayoklah, Le sekali-kali njir"
Alea melengos, sebenernya dia juga laper banget sih mana tadi gak sempet sahur "Ya deh!!"
Alea melajukan mobilnya kearah rest area yang berada tak jauh didepannya. Mereka memasuki restoran ayam itu dan langsung memesannya. Untung saja suasana lumayan sepi, jadi mereka gak malu-malu amat lah makan sebelum waktunya.
"Eh, Le!" Panggil Diandra
"Paan?"
"Si Okta katanya mau ikut coba!"
Alea menoleh sepenuhnya kearah Diandra "ikut kemana?"
"Muncak lah ege!!"
"Ya ikut aja, terus lo bilang apa sama dia?"
"Gue suruh aja bilang ke si Alan sendiri"
Alea terkekeh mendengarnya, memang sejak SMP Diandra dan Okta itu kerjaannya ribut terus meskipun temenan juga.
Tiba-tiba ponsel keduanya berdering tanda pesan masuk, mereka langsung membuka pesan itu "Alan menambahkan Anda" ucap keduanya berbarengan
"Grup Mt. Gede bukan Le?" Diandra mencoba memastikan
"Iya Cui"
Keduanya saling melirik lalu sontak saja bersorak senang "widih jadi ini mah kita muncak bareng, Le!"
"Jadi gak sabar gue, Di. Huhuhuy Mt. Gede i'm coming" Alea tersenyum lebar "setdah, banyak juga yang ikut ada 23 orang" ujar Alea ketika melihat siap saja anggota Grup itu.
"Alan, Fahrizal, Rafi, Elang, Fero..." Diandra mengabsen satu-satu
"Eh ini yang namanya Faris kek kenal gue" celetuk Alea
"Iyee Faris yang itu Le, yang jago karate. Kakel gue di SMA" jelas Diandra "ini Randi temen abang lo kan ya, Le"
"Iyee si cabe ini mah"
Makanan mereka akhirnya datang juga, tanpa banyak kata mereka langsung menyantap makanan itu.
"Gimana kalo abis dari sini kita beli perlengkapan dulu?" Tanya Diandra disela-sela makannya.
"Gue sih gak usah beli, ada punya si Bang Izal wkwk"
Diandra hanya mencibir "enak ya kalo punya abang satu hobby"
"Ada enaknya ada enggaknya. Fifty fifty lah"
"Apaan tuh?"
"Enaknya ya gak usah beli peralatan lagi haha, gak enaknya ya karena dia udah tahu gimana treknya. Jadi kadang ngelarang gituuuu"
"Mampus hahahaha" Diandra malah tertawa, langsung saja Alea melemparnya dengab kentang goreng "sialan lo Ale-ale!!"
"Dasar biji wijen!!"
Diandra mendelik "mending lo anter gue dulu ke toko outdoor"
"Heeh seteh ih, bawel amat sia!!"
Dan sesuai permintaan Diandra, selesai makan mereka melanjutkan kembali perjalanan dan berhenti disebuah mall untuk membeli peralatan yang dibutuhkan Diandra.
"Bagusan mana, Le?"
Alea melihat sepatu pilihan Diandra yang satu berwarna biru dan satunya berwarna army. Memang keduanya sama hanya berbeda warna saja.
"Bagusan yang army" jawab Alea
"Pas banget sama pilihan aing"
"Kalo udah tahu pilihannya, ngapain lo nanya gue lagi setan!!!" Sewot Alea
"HEH GAK BOLEH KASAR LAGI PUASA!!"
"LO NGAJAKIN GUE GODIN YA TADI, DI!!"
"REK NAON DAEK ATUH, ANJIR!!"
"TEUING AH!!" Alea berlalu begitu saja
Diandra hanya melengos malas "tadi sedih kek anak tiri, sekarang garong lagi kek ibu tiri!!" Gumam Diandra
Seperti ada lampu khayalan dikepalanya, Diandra jadi punya ide bikin Alea langsung jadi kalem lagi "Mbak, sepatu ini dua pasang ya!" Yaps, Diandra membelikan Alea sepatu yang sama, biarlah sekali-kali mereka couplean.
Setelah mendapatkan sepatu, tas carrier dan sleeping bag yang Diandra mau, kini ia berjalan keluar Toko dan mendapati Alea berdiri didepan dengan 2 cup chattime "orang mah puasa, Le!" Celetuk Diandra sambil berdecak
Alea menoleh "gue bilang aja lagi dapet"
"Makin dosa aja lo di bulan penuh berkah ini!!"
Alea mendelik "sepatutnya anda juga berkaca wahai Diandra" Diandra malah terkekeh geli "nih gue beliin juga, karena gue tahu lo juga pasti mau"
Diandra menerimanya dengan senang hati "mhwhwhwhw tau aja lo, nih gue juga beliin ini buat lo" kini Diandra yang memberikan paper bag berisi sepatu itu pada Alea
"Buat gue?"
"Yoi, kita couplean hehehey" sorak Diandra heboh sendiri
" Meskipun mendadak geli, but tengkyu banyak-banyak Didi" Alea menghambur merangkul Diandra sambil tersenyum lebar hingga mata bundarnya menyipit.
Kini keduanya pergi meninggalkan toko itu sambil sesekali bercanda. Dalam hati Alea bersyukur, setidaknya hari ini ia berhasil membuat Diandra melupakan sejenak kegundahannya tentang Jefar.
Diandra Resya Maharani

KAMU SEDANG MEMBACA
ALEA-ELANG (COMPLETED)
HumorBukan tentang Bad Boy atau Bad girl, bukan juga cowok cool yang akhirnya luluh, ini hanya cerita seorang Aleana dan Elang yang bertemu tepat disepertiga malam. *ps: sangat teramat ringan, tanpa ada konflik berat didalamnya :)