"Sudah dibilang mau tidak mau pasti rahasia yang kamu sembunyikan akan kamu beri tau juga ujung ujung nya. Itu lebih baik, karena jujur itu penting." -SWM
🍓🍓🍓
Mereka sudah sampai di rumah Lisa. Lisa masih memegang pinggang Chan erat. "Sana masuk!"
Lisa mulai melepas pegangannya, lalu turun dari motor Chan. Lisa menatap Chan. Chan pun menatap Lisa sekilas.
"Chan maafin Lisa," Lirih Lisa.
Chan diam. "Belum bisa," Jawab Chan dingin.
Lisa menghela nafas pelan. "Kenapa sih? Kenapa Chan belum bisa maafin Lisa?"
"Lo gausah gitu Lis, bukannya lo sendiri yang bikin gue kayak gini? Cerita semua nya ke gue dan gue bakal kayak dulu. Walaupun itu tergantung sih...tergantung apa yang lo rahasiain," Jawab Chan dengan pandangan lurus.
Lisa mengigit bibir bawah nya. "Aku udah bilang kan Chan apa alesannya."
Chan menatap Lisa dalam. "Tapi gue tau lo bohong Lalisa Manoban. Gue kenal lo! Gue liat sesuatu di mata lo! Masih ada sesuatu yang belum lo ceritain. Dan gue udah fix mikir kalo lo mutusin gue bukan cuma karena lo takut kita terlalu bucin dan ngelupain temen. Tapi ada lagi alesan nya selain itu..."
Lisa mengedip ngedipkan mata nya dan mendongak agar air mata nya tak jatuh. "Christopher Bang..."
"Bang Chan..."
"Chan.." panggil Lisa ketiga kali nya. Chan hanya diam tak menoleh.
"Gue cuma mau itu Lalisa."
"Jelasin ke gue dan kemungkinan semua nya balik atau gak jelasin ke gue dan semua nya gak akan pernah balik sama sekali," Lanjut Chan lalu mulai menyalakan mesin motor nya.
"Chan!"
Chan menoleh tangan nya terulur untuk mengelus kepala Lisa tetapi dia menarik tangan nya kembali. "Kayaknya gue gak pantes ya megang lo."
Lisa sudah mulai terisak. "Mianhaeyo jeongmal mianhaeyo Chann-ie."
Chan mengalihkan pandangan nya. Ia tak ingin melihat Lisa menangis, sungguh. Dia tak sanggup melihat gadis boneka itu menangis. Rasanya ingin sekali dia memeluk Lisa. Tetapi ego nya lebih tinggi saat ini.
"Gausah nangis sana masuk! Dingin!" Ucap Chan lalu mulai menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.
Lisa mencoba berhenti menangis. Untungnya dia sudah mulai tenang. "Lisa belum siap Chan," Ucap Lisa pelan.
"Ini bukan suatu hal besar memang, tapi mungkin bakal bawa dampak yang besar buat hubungan gue sama Chan," Lanjut Lisa lagi.
Krek...
"Icaa...anak mami ini udah mau malem banget! Ayok masuk ish! Malah disitu, ngapain sih? Tadi siapa Chan ya? Kok gak diajak masuk dulu, kasian dia bawa motor malem malem gini dingin tau," Ujar Minyoung sambil mencoba membuka pagar agar Lisa bisa masuk.
"Aduh ini Pak Heechul kemana ya? Mami gak bisa buka pager nya ini. Kemaren Kak Sorn pas nungguin kamu pulang minta tolong bukain pager sama anak nya Cici Pinky tuh si Guanlin kebetulan lewat dia," Oceh Minyoung.
Lisa masih diam sambil menghapus air mata nya.
"PAK HEECHUL! MANA SIH? ADUH MAMI SAMPE KERINGETAN GINI BUKA PAGER DOANG. PAGER NYA BERAT NIH! RUMAH SIAPASIH RIBET AMAT PAGER NYA," Teriak Minyoung kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
Fanfiction[ˢᵗᵃʳᵗ ᵒᶜᵗᵒᵇᵉʳ ²⁰¹⁹] A Lalisa Fanfiction. "Lis, gue bakal selalu ada buat lo tanpa lo minta sekalipun. Bahkan kalau lo gak bales perasaan gue juga, gua bakal tetep disamping lo." Lisa harus pilih siapa? This story really pure from my brain so please...