Bulir bulir air mata jatuh begitu saja dari pelupuk mata Taehyung, padahal dia sudah menahan sekuat mungkin agar tidak menangis.Lisa semakin mendekat, menghilangkan jarak yang ada. Dia mengelus punggung Taehyung dengan lembut. "Gue tau lo kuat Kak."
Taehyung semakin terisak. Dia tidak pernah merasa selemah ini dalam hidupnya. Dan dia belum pernah menangis didepan orang lain. Bahkan kedua orang tuanya.
Lisa bingung, kenapa hatinya sakit sekali melihat Taehyung menangis. "Masih kuat cerita?" Tanya Lisa pelan.
Isakkan Taehyung mulai mereda. Ia mengangguk. "Gue gak pernah tau kalau Ibu gue ngidap kanker, seluruh keluarga juga pada gak tau."
"Kanker stadium 4 Lis, kata dokter itu hal yang mustahil untuk hidup lama. Dan disaat saat begini, kenapa Ayah gue gak mau pulang dari Swiss?! Ibu gue butuh dia! Bukan masalah duit, Ibu gue selalu nyebut nama Ayah gue. Dia...kangen."
Lisa hanya diam. Dia berusaha untuk menjadi pendengar yang baik, tanpa menyela atau bertanya. Itu hanya akan membuat cerita Taehyung terpotong. Dan itu tidak baik.
"Yang gue pengen cuma satu, Ibu gue masih hidup pas gue pertemuin dia dengan dua orang istimewa."
"Siapa?" Kali ini Lisa bertanya, dia cukup penasaran.
Taehyung menatap Lisa sesaat, lalu menggeleng. "Lupain aja."
Lisa berjongkok dihadapan Taehyung, jari jarinya bergerak mengusap wajah Taehyung. Membersihkan sisa sisa air matanya.
"Saran gue Kak, lo jangan benci Ayah. Karena mungkin dia punya alesan buat lakuin itu. Kenapa Kakak gak tanya aja?"
Taehyung menghela nafas. "Udah, tapi dia cuma diem. Habis itu minta maaf karena mau meeting lagi."
"Jadi Kak Taehyung akhir akhir ini sering terlambat sama pulang cepet karena kerumah sakit ya? Nemenin Ibu." Taehyung mengangguk sebagai jawaban.
"Sekarang mau kerumah sakit gak? Kalo iya, gue mau ikut!"
Taehyung mengangguk. "Gak usah, ini udah ke sore an. Nanti Mami nyariin, pasti balik malem soalnya."
Lisa mendengus. "Enggak! Mami pasti bolehin! Ikut ya?"
Lama Taehyung diam, akhirnya ia mengangguk. "Ibu suka apa?"
"Apanya?"
"Buah."
Taehyung terlihat berpikir sebentar, "Oh, dia suka anggur."
Lisa tersenyum, "Ayo beli anggur dulu yang banyak. Biar Ibu seneng."
Taehyung mengangguk, ia tersenyum tipis. Salah satu doa nya terkabulkan.
***
"Ibu..."
Yoona menoleh, mendapati anak laki lakinya yang baru datang dengan senyum diwajahnya. Yoona ikut tersenyum. "Taehyung, kamu masih pake seragam sekolah. Gak pulang dulu?"
Taehyung menggeleng. "Aku bawa seseorang nih Bu."
Yoona mengangkat kedua alisnya. "Siapa?"
Lisa muncul dari balik tubuh Taehyung. Ia tersenyum manis sambil menyapa. "Hai Ibu, aku Lisa. Adik kelasnya Kak Taehyung."
Yoona tersenyum lebar, "Lisa! Sini! Yaampun!"
Lisa melongo sesaat, lalu ia dengan cepat menghampiri Yoona yang sedang duduk di ranjangnya. Yoona melirik parsel buah anggur yang Lisa bawa. Matanya tiba tiba berair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
Fiksi Penggemar[ˢᵗᵃʳᵗ ᵒᶜᵗᵒᵇᵉʳ ²⁰¹⁹] A Lalisa Fanfiction. "Lis, gue bakal selalu ada buat lo tanpa lo minta sekalipun. Bahkan kalau lo gak bales perasaan gue juga, gua bakal tetep disamping lo." Lisa harus pilih siapa? This story really pure from my brain so please...