"My mom is okay now. She will be home after two days." suara Jaerand terdengar dari seberang ponsel.
Brian menghembuskan napasnya lega.
"Glad to hear that."
"Sorry..." lirih Jaerand, "We lost our nice chance because of me."
"No. That's okay. Family first." Brian tersenyum meski tau Jaerand tidak bisa melihatnya, "So you will stay there for a moments?"
"Yeah. Beg you for my absentence."
"Don't worry." kekeh Brian, "Take your time, Bro. Don't skip eat! You must keep your healthy too."
"Ya. Thanks Bri."
"Yup. I'll catch you later."
Brian lalu menutup sambungan telponnya. Kilas balik ingatan kita saat Saka tengah membagikan brosur berisi event busking di grup chat mereka sore kemarin. Dan ditengah obrolan, Brian tiba-tiba di'tendang' dari grup oleh Dimas. Lalu beberapa detik kemudian, Wira langsung menelponnya dan menjelaskan tentang kondisi Jaerand.
Sebenarnya keempat member Enam Hari sudah setuju untuk pergi bersama ke rumah sakit tapi Jaerand mengatakan tidak usah. Karena ia tidak ingin merepotkan teman-temannya mengingat ibunya pun sudah baik-baik saja.
Maka dari itu, hari minggu ini berjalan membosankan bagi Brian pribadi. Setelah busking dicancel, para member yang lain sibuk dengan kegiatan masing-masing. Mau skripsian pun mood Brian sedang turun. Jadilah seharian ini dihabiskannya dengan rebahan sambil scrolling medsos. Literally didn't productive at all.
Sedang asik menyelam di dunia maya, notifikasi chat tiba-tiba muncul beberapa kali. Brian mencoba untuk mengabaikannya, namun chat itu semakin banyak bahkan sampai ada miscall juga.
Ini spam. Brian murka.
+62-1277-8890-xxxx
Berisik sialan.
Siapa sih nih?Kasar:(
Gua block y lu
Ini ginaa!
Scroll dong chat gua!!Oh.
Anj.
Buka pintu!
Gua di depan apart lo.Creepy lu ngapain
Pulang sono"HEH MONYET LU MAU GUA HAJAR?! BUKAA!!!!"
Brian terperanjat karena gedoran dari luar pintu kamarnya. Decakan lidahnya menguar sebagai respon. Dengan berat hati doi pun beranjak untuk membukakan pintu.
"Yo pretty, what's good? You miss me huh?" sapa Brian dengan senyum cerah.
"Miss you my ass." balas Ghina. Lalu dengan seenaknya menerobos kedalam kamar Brian.
Lelaki itu hanya mengikuti dibelakangnya. Ghina menggelengkan kepala melihat keadaan apartemen Brian yang sangat berantakan. Baju kotor dimana-mana, bungkus snack dan taburan remah-remah makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] SKRIPSHIT
Hayran KurguKisah kelima mahasiswa tingkat akhir yang berjuang mendapatkan gelar sarjana di tengah konflik kehidupan dan percintaan. written on: Jan 3, 2020 - Mar 15, 2020. © Roxyrough