2. COWOK GILAK!!!

481 26 12
                                    

"Pak ayo dong pakkk cepetan jalannya aduhh keburu telat deh." Suruhnya pada Pak Kokom supir pribadinya.

"Iya non ini udah cepet, kan tau sendiri jalanan Jakarta gimana."

Ressa mengusap wajahnya frustasi.

"Ah semua ini salah si abang pea, Gada adab emang." Dumelnya lalu bersedekap dada.

Sang supir yang melihat anak dari majikannya kesal begitu pun tertawa kecil.

"Ih bapak jangan ketawa! Jalannya buruann etdah ah." Semprotnya.

"Iya non iya maaf." Ujarnya dengan sisa tawanya.

Ressa pun mendengus kesal. Pasti ia bakalan telat, Pasti ia bakalan dikunciin gerbang, Pasti ia akan kena hukuman, Kena omelan. Pasti banget deh.

Semua ini gara gara abangnya si Gavin, Iya Ressa punya abang namanya Albaran Gavin Pranyatama.

Abangnya itu benar - benar sinting bangunin Ressa jam 6.20, Gavin memberi ia waktu 15 menit untuk bersiap-siap, kalo sampe waktu 15 menit belum rapih maka Gavin bakalan ninggalin Ressa. PADAHAL, Ressa rapih rapih itu nggak ada 15 menit aja udah ditinggal Astaga. Bener bener deh punya abang udah Sinting nambah Gila pula.

Sesampainya di depan gerbang, ia melihat gerbang sekolah yang sudah tertutup dan di jaga sama anak anak Osis.

"Kakak telat ya?." Tanya anak Osis yang sepertinya adik kelas itu.

"Hem." Jawabnya malas. udah tau pake nanya.

"Kakak kelas berapa? Namanya siapa? Biar saya catet dulu kak." Tanyanya.

"Teressa Maureen Pranyatama 12 IPS 2." Ucapnya datar.

"Udah kan? Bukain gerbangnya dong gue ada ulangan matematika nih." Mohonnya ke adik kelas tersebut.

Dibukakannya gerbang tersebut oleh anak Osis yang sepertinya adik kelas, Ressa pun langsung nyelonong masuk kegirangan karena sudah bebas bisa masuk gerbang, tapi--

"HEY KAMUU!!!."

Terdengar suara bass melengking hebat ditelinga membuat Ressa menoleh lalu terkejut saat melihat guru Bk killer.

"Eehh si bapakk, Apa kabar pak?." Basa basi sambil menyalami tangan Pak Oman, guru Bk yang menangani siswa yang telat, beliau ini galak, Sadis kalo ngasih hukuman.

"Kamu iniii!!." Dijewernya telinga kiri Ressa.

"Aduh aduh bapakkkkkkkk sakitttt huaaa," Teriaknya kesakitan lalu mengusap ngusap telinganya yang panas sepertinya sudah nampak kemerahan.

"Telat lagi kamu hahh??!." Tanyanya sangar dengan mata melotot sambil berkacak pinggang.

"Hah? lagi pak? lah saya baru telat hari ini doang pak." Telaknya tidak terima.

"Banyak alasan kamu! bersihkan lapangan sampai bersih!! jangan masuk kelas kalo belum bersih! CEPAT!!." Suruhnya dengan diakhiri suara yang menggelengar.

Ingin mengeluarkan protesannya, tapi begitu melihat Pak Oman yang melotot seram sambil berkacak pinggang pun ia menelan ludah sambil mundur perlahan lalu berlari ke arah lapangan.

Ressa pun berjalan pasrah ke arah lapangan demi menjalankan hukuman.

Begitu melihat kondisi lapangan yang subhanallah, Ia sudah lemas duluan.

"Yaallah dasar guru stress, Kotor banget anjir manaan gue gak sempet sarapan tadi, hufff." Gerutunya sebal sambil memegangi tali tasnya.

Ia mulai membersihkan lapangan yang kotor dengan sampah dedaunan tersebut dengan lesu, belum lagi tong sampah yang isinya sudah berceceran .

DARRES [Complicated Love]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang