DARRES [Complicated Love]

5. SENJATA MAKAN TUAN

Apa apaan ini?. Siapa?. Orang gila kah?. Kenal juga engga pake ngaku ngaku pacar.

+628235910xxxx

Hai pacarque, besokk gue jemput y.

Fix ini orang gila, batinnya.

ini siapa?

Pacar lo lah yg paling ganteng sejagat raya

Ha? stres lo ya

Iya aku stres:( stres karna kamu. Eaaaa wkwk

"Emmmm, Ketebak dah lo siapa, pasti si anak setan." Monolognya dengan menganggukan kepala mengerti sambil tersenyum miring.

"Gue kerjain ah, hahaha." ucapnya sambil tertawa jahat.

Tidak lama ada pesan whatsapp masuk lagi.

+628235910xxxx

Lah dirit doang kampret

Gue telpon ya?

Hellowww??!!

Oke fix gue telepon.

Ressa tersenyum miring saat membaca chat dari Darel.

"Gue kerjain lo Rel," Ucapnya sembari tersenyum miring.

Drrrtttt.. drrttttt.

"Haloooo pacarrrr?." Sapa suara disebrang sana.

Ressa diam tidak menyahut.

"Heh?! lo ga budek kan Res?."

"Gergggghhhhh." Ressa memulai aksinya dengan suara ngegeraung seperti setan.

"Res?."

"Gerghhhhhhhehehehhe." Dilanjutkan dengan ngegeraung lalu tertawa seperti kuntilanak.

"Gak lucu bego Res."

Ressa diam diam menahan tawa.

"Hihihihihihihihihi."

"Anjing lo Res gue ga takut, pokonya besok lo tetep gue jemput titikkk!! Awas lo ninggalin gue besok!."

"Gerrrgghhhhhhhhh. Hihihi."

"Sialan, Untung sayang."

Tut.

Ressa tertawa lepas.

"Anjir hahahaha ngakak."

"Gila banget sial, huh receh." ucapnya sambil mengelap sudut matanya yang berair akibat tertawa ngakak.

Tuk.

Tuk.

Seperti ada suara barang jatuh, ia pun menoleh.

Ternyata Deodorant, serta foundation nya jatuh dari atas meja rias.

"Apaan dah pake jatoh segala." Ressa pun hendak bangun untuk mengambil barang yang jatuh tersebut tapi,

Tok, tok

Seperti ada yang mengetuk dua kali. Tapi ini beda, bukan suara ketukan pintu. Ressa pun menoleh ke arah sumber suara, menatap meja riasnya apakah benar suaranya dari situ atau bukan.

Tok

Dan benar suara nya berasal dari lemari kecil yang berada dibawah meja rias.

Tapi tidak lama suara ketukan itu semakin cepat dan keras seakan minta dibukakan oleh si empunya, Ressa pun merinding bahkan wajahnya sudah pucat pasi serta berkeringat dingin, ia pun meraba raba kasur mencari Handphone nya dan setelah dapat yang dicari iapun lari terbirit birit keluar kamar menuju kamar abangnya.