8. PARTY PARTY TAI KUCING

244 18 0
                                    

Malamnya Ressa masih memikirkan sifat menyebalkan Darel tadi siang, kata kata terus keluar dari mulut Ressa masih mengumpati Darel.

"Tuh anak kenapa jadi makin nyebelin si."

"Kesel banget gue."

"Padahal gue mau cerita kalo set--,"

Terpikir tentang setan ia pun melirik ke arah meja rias nya, ia jadi teringat hal creepy tersebut, masih shock.

Semoga beneran udah pergi. Batinnya.
Ia bergidik merinding keluar kamar menuju ruang keluarga.

Setelah Darel menengoki dirinya dirumah Tantenya kala itu, Tante Pia membawakannya Ustad yang kebetulan tetangganya untuk mengusir setan yang ada di tubuh Ressa dan reaksi nya benar benar se- amazing itu. Badannya udah rada enakan lebih enteng.

Dan sorenya Mamah serta Papahnya menjemput dirinya dirumah Tante Pia dan Ustad yang tadi membantunya pun ikut kerumah nya untuk mengusir serta mendoakan setan yang ada di kamar Ressa. Tapi tetep aja Ressa khawatir kalo sewaktu waktu setannya dateng lagi. Huft, semoga aja engga deh.

"Dek?." Panggil Gavin yang tiba tiba duduk disofa kosong sampingnya. Tumben tuh anak manggilnya dek, biasanya si ada maunya.

"Hem." Ressa hanya menyahut bergumam masih fokus dengan cemilan serta acara televisi.

Gavin menggaruk belakang kepalanya bingung ingin mengatakannya, takut Ressa tidak mau.

"Ikut gue yuk?."

"Kemane? Gaah." Liriknya sekilas.

"Ke Ultah temen Smp gue, ayolah pliss." Mohonnya sambil mengatupkan kedua tangannya.

"Idih mager amat."

"Ck, ayo Ca gue kabulin deh lo mau apa."

Ressa pun berbinar mendengar tawaran abangnya.

"Serius nih?." Tanyanya semangat.

"Iya ayo Ca."

"Asikkkk."

"Ganti baju sana cepet!."

"Lah sekarang?."

"IYA MASYAALLAH CA." Frustasinya menepuk jidat.

"Ada apa sih teriak teriak?." Tanya Mamahnya dari arah tangga.

"Ini Mah si abang pengen ke party temennya."

"Terus?."

"Nabrak."

"CEPETAN CACA!" Geram Gavin melihat tingkah adiknya.

"Ashiap kapten." Sahutnya tegas dengan tangan hormat lalu berlari ke kamar.

Ia pun berhenti membalikkan badannya menatap sang Mamah.

"Mah ini aman kan? Gak ada aneh aneh lagi kan?." Ucapnya pelan.

Wulan hanya tersenyum meyakinkan mendengar putri nya bertanya seperti itu.

"Sebelum pergi sholat dulu biar tenang." Nasihatnya.

"Okashiap."

"Mama dulu pas ngidam Caca, demen sama Atta Halilintar ya?."

Wulan hanya terkekeh mendengar pertanyaan konyol putranya.

"Kamu ini."

****

Ressa sudah siap dengan balutan dress selutut warna hitam dengan bahan model burkat, lengan panjang burkat transparant yang robek di satu sisinya sampai lengan atas. Rambut yang di gulung dengan poni panjangnya yang sedikit diuraikan.

DARRES [Complicated Love]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang