DAREL KEVINSYAH ALFINTO

698 38 8
                                    

Teressa Maureen Pranyatama, Gadis berparas cantik berusia 16 tahun murid di SMA NUSANTARA JAYA, Gadis yang tengah duduk di bangku yang disediakan di indomaret sembari meminum minuman yang dibelinya barusan sambil meneduh karena hujan yang tak kunjung berhenti serta menunggu supirnya datang menjemput.

"Eh Res belom pulang?." Tanya Olivia yang kebetulan keluar dari indomaret.

Olivia itu teman kelasnya, baik sih. Tapi kelakuan buruk. Dia itu punya komplotan geng di kelas, geng nyinyir. Baik banget dia tuh anaknya gue akuin, tapi ya gitu tukang nyinyir. Tapi tetep sobat gue kok hehe.

"Udah pulang ko gue Liv." jawabnya dengan senyum memaksa.

"Yehh elo, ayo balik sama gue aja ujannya makin gede ini Res."

"Engga deh liv, gue lagi nunggu supir bentar lagi sampe palingan." ucapnya sambil menatap jam tangannya lalu tersenyum menatap Oliv yang juga menatapnya menunggu jawaban.

"Yakin nih lo?."

"Hemm, udeh sono lo." usirnya sambil mendorong pelan lengan Oliv.

"Yaudah gue duluan ya, bhayy." lambainya lalu ia pergi menerobos hujan dengan motor beat nya.

Ressa itu sebenernya paling gak suka kalo diajak naek motor, bukannya pilih pilih si ya tapi naek motor itu ribet. Ribet harus angkat rok, rambut yang terbang sana sini bikin kusut. Pokoknya engga banget deh.

Ressa melihat arloji nya yang menunjukan pukul 15.20, tandanya sudah 20 menit Ressa menunggu Pak Kokom supirnya yang tak kunjung datang.

Drett drettt drett

Panjang umur, batinnya.

"Halo pak."

"Halo non Caca, ini non anu ban mobilnya meletus, non Caca naek taksi aja atau ojek online ya, ini bapak lagi cari bengkel."

"Yah pak, yauda deh."

"Maaf ya non, hati hati."

"Iya pak."

Tuttt

Ressa yang amat pasrah pun akhirnya memesan Grab car.

Dari arah samping tercium bau asap rokok yang menyengat ke hidung Ressa membuatnya menutup hidung serta terbatuk, ia pun menoleh menatap tajam orang tersebut, orang tersebut sepertinya anak SMA juga sama kaya dirinya. Tapi urakan gitu penampilannya, macem badboy, enggak pake dasi dan baju yang juga dikeluarkan.

"Heh! lo gak liat disini ada cewek?," Tanyanya galak pada cowok tersebut.

Tapi respon cowok itu haya menoleh sekilas lalu menatap ke arah jalanan.

"Lo budek apa gimana si?." Tanyanya lagi dengan nada bicara tinggi sambil terbatuk batuk.

Cowok itu lantas menoleh melihat Ressa dengan tatapan datarnya lalu membuang puntung rokoknya.

"Nama gue Darel." Ujarnya lalu meletakkan helm yang ia bawa di meja dan ia duduk di bangku sebelah Ressa yang kosong, yang hanya dibatasi meja.

"Hah?" Ressa pun melongo tidak mengerti dengan cowok itu.

"Cantik cantik ternyata budek lo ya?."

Ressa melotot, tidak terima dikatai seperti itu. Hendak mengomeli cowok tersebut tapi --

"Ngapain lo masih disini? hujan udah berhenti tuh." katanya sambil membuka minuman kaleng yang ia beli tadi.

"Hah."

"Ck." decaknya lalu menatap Ressa kesal.

"Selain budek, ternyata lo bisu ya? jawabnya hah hah mulu."

Ressa pun melongo, ingin membalas perkataan cowok itu dan lagi lagi--

"Gue anter pulang ayo, gue tau lo lagi bingung." tawarnya.

cowok itupun berdiri, menyadari tidak ada pergerakan dari cewek disebelahnya ia pun menoleh.

"Ayo mau bareng gak?."

"Hah."

Karena kesal cowok itu mengusap wajahnya kasar lalu berdiri mengambil helm nya yang tadi diletakkan di meja.

"Balik bareng gak? Ujan udah berenti." Tawarnya.

"Gausah gue udah pesen grab." Jawabnya tidak santai.

"Oh udah pesen grab ya." Cowok itu mengangguk anggukan kepalanya, lalu mengambil kasar Handphone Ressa lalu diotak atiknya handphone Ressa setelah itu---

Pranggggggg

"ASTAGAA HANDPHONE GUE!." Jeritnya lalu menatap cowok itu tajam dengan emosi serta mata yang berkaca kaca.

"Dah kan? ayo balik." ajaknya santai mengambil tangan cewek tersebut tanpa rasa bersalah.

Ressa menghempaskan kasar tangan cowok itu lalu ia menampar cowok tersebut.

Plak

"Awwws, lo apa apaansih." Marahnya sambil merintih sakit memegang pipi kanannya yang ditampar.

"Lo yang apa apaan!!, baru kenal maksa ngajakin pulang bareng, terus apa apaan lo handphone gue dibanting pula!! emang lo siapa hah?!!." Teriaknya sambil mengusap air matanya.

"Yaelah tibang gitu doang." ujarnya santai masih dengan mengelus pipinya yg panas akibat ditampar.

"Tibang tibang enak banget ngomong lo y--"

"Gue ganti ayo sekalian balik." ajaknya.

"Bener ya ganti Hp gue?, awas lo!!." ucapnya tidak santai sambil menyeka sisa air matanya.

"Iya elah, lucu banget si lo kalo lagi nangis, jadi makin jelek." ucap cowok itu sambil mengacak acak rambut Ressa dan terkekeh.

"Bacot, ayo buruan beliin gue Handphone!!!." ajaknya galak yang masih terisak.

Sadar ia telah menjadi pusat perhatian pun cowok itu langsung menarik tangan Ressa menuju motor ninja hitamnya sambil bilang ke orang orang yang masih menatapnya.

"Maaf ya mas mbak ini pacar saya lagi ngambek, biasalah." Ucapnya pada orang orang tersebut. Orang orang yang menyaksikannya pun hanya ber oh ria lalu berlalu pergi. Gila memang, padahal baru kenal.

"Gilak lo ya!." Omelnya pada si cowok sambil menabok lengannya.

"Iya gila, gila karena lo." Gombalnya. Yang langsung membuat Ressa melotot sempurna. Bukannya baper malah pengen bunuh ini anak.

*****

YEYYYYYYY

LALALAALLALA

AMPE NGANTUK NGANTUK INI NULISNYA.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN YA SEBAGAI BUKTI KALO KALIAN MENDUKUNG CERITA AKU INI.

OIYA KALO ADA TIPO ATAU APAPUN KOMEN AJA YA, JANGAN SUNGKAN. EGEGEGE

HAPPY READING!!😘🥰

DARRES [Complicated Love]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang