16. Who She Is(?)

184 14 8
                                    

CERITA INI GAK ADA SERU-SERUNYA SAMA SEKALI.😭

GAK ADA ROMANTIS-ROMANTISNYA PISAN DAH.😫😭

YANG GAK SUKA BISA LANGSUNG OUT AJA YA:)

YANG SUKA BISA LANGSUNG BACA DEH, MAKASIH BUAT YANG UDAH STAY DI STORY AKU SAMPE SAAT INI. THANKYOU GUYS!!🥰

❤️HAPPY READING❤️

********

Jikalau aku pilu
Engkau tak ikut pilu
Jikalau aku sedih
Engkau malah bersenang senang

Andaikan kau tau perasaanku
Andaikan kau tau betapa tulusnya aku
Dan seharusnya engkau tau
bahwa aku mencintaimu

"Terimakasih terimakasih, Salam Daffa Vincent yang tampan bak dewa." Akhiri Daffa sembari menunduk lalu berdiri tegak dengan mengacungkan tangan berlagak salam.

prok prok prok prok

"Anying si dapa uye puisinya ngaco." Celetuk Jordan tertawa sambil menepuk tangannya.

Bu Eka selaku guru bahasa indonesia itu pun menggelengkan kepala tidak mengerti dengan anak muridnya yang satu ini.

"Bu? Gimana? Nilai saya A plus kan?." Tanya Daffa pede dengan alis yang di naik turunkan dan bibir yang terus terusan tersenyum.

"Heh Dapapah! puisi absurd gitu pengen dapet nilai plus!." Celetuk Darel sambil melemparkan kertas kecil ke arah Daffa yang langsung mengenai lehernya.

Daffa yang diledekin pun langsung memanyunkan bibirnya.

"Gak sohib lo Rel!," Ucapnya pura pura merajuk, lalu membalikan badannya menghadap Buek menunggu penilaian.

"Jadi gimana bu?," Tanyanya lagi.

Buek menghela nafas lelah sambil memegangi kepalanya pusing.

"Nilai kamu pas kkm Daffa! Sekarang balik ke tempat duduk kamu!." Ucap Buek lelah sembari memijat keningnya.

"Lah Bu gak bisa begitu dong!!," telaknya tidak terima, Hendak menghampiri Buek untuk memohon agar nilainya tidak pas pasan Kkm tapi keburu ditahan sama Pian dan diseretnya ke tempat duduk.

"Pian?." Panggil Buek setelah Pian duduk dibangkunya.

"Iya Bu?." sahutnya.

"Kamu Ibu kasih nilai plus karena sudah membantu Ibu mengusir Jin yang ada disamping kamu itu." Ujar Buek serius.

Daffa yang disebut Jin oleh Buek pun melotot tidak terima hendak berdiri ingin protes tapi lagi lagi ditahan sama Pian.

"Wah seriusan Bu?," Tanyanya antusias dengan tangan kiri yang memegangi bahu Daffa kuat agar temannya itu tidak berulah lagi.

Buek mengangguk.

"Tapi boong....." Ujar Buek santai lalu menutup mulutnya menahan tawa.

"BHAHAHAHA ." Tawa sekelas.

"Mampus lo! Geer si Whahaha!." Celetuk Fina teman sekelasnya.

"Enggak kok, Ibu serius Yan! Tadi bercanda." Ucap Buek dengan sisa tawanya.

"Yaallah si Ibu, Saya mau nangis aja lah." Ucap Pian frustasi lalu menelungkupkan kepalanya di meja.

" Sudah sudah! Dilanjut besok lagi ya prakteknya, Besok yang maju pertama Pian, Oke Yan?." Tanya Buek.

"Wokeh Bu!."

"Jangan ada yang keluar kelas sebelum bel! Assalamualaikum." Pesan Buek lalu pergi meninggalkan kelas.

DARRES [Complicated Love]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang