21. PERTEMUAN

118 10 4
                                    

HAI WORLD!! AY KOMBEKK!!🥳

SEMOGA ENGGAK BOSEN BUAT YANG UDAH BACA CERITA DARRES INI.

DISEHATKAN JASMANI NYA BUAT YANG UDAH BACA CERITA INI BIAR BISA BACA CERITA AKU TERUS😚

MAAF KALO CERITA AKU NGEBOSENIN ATAU GIMANA. MAAF JUGA LAMA UPDATE NYA.

BUAT YANG SUKA CERITA INI BISA LANGSUNG CUSS BACA!!!, BUAT YANG ENGGAK SUKA BISA LANGSUNG OUT AJA YA BUNDS🤗 Iloveyou cepe buat yang baca!🤩

🐊HAPPY READING MOMS!!!!!🐊

******⚡️⚡️⚡️******

Cuaca pagi kini sangat sejuk, langit yang tidak mendukung pertanda hujan akan turun. Pagi ini Ressa bangun lebih awal, bahkan ia yang membantu Mamanya membuat sarapan, Karena para pembantu rumah tangganya sedang pergi ibadah umroh yang tentunya dibiayai oleh Wulan dan Faris orang tua Ressa.

Kini waktu menunjukan pukul 06.00, Selepas membantu Wulan Mamanya ia memutuskan untuk sarapan lebih dulu dibanding menunggu Abang serta Papahnya yang pelor itu.

"Non? itu di depan ada yang nyariin." Ujar Mang Odi Security dirumahnya.

"Siapa Mang?," Ressa memilih memanggil Mang Odi dengan sebutan Mang, Karena ia Security paling muda disini umurnya kisaran 25 tahunan, Ia juga masih baru-baru ini bekerja dirumahnya. Fyi, Papahnya mempekerjakan 2 Asisten rumah tangga serta 5 Security dirumahnya.

"Saya teh enggak kenal non, Pokona mah cowok pake motor Dilan, ganteng pisan euy." Ujarnya.

"Huftt, Pasti Darel," Ia segera menghabiskan sarapannya.

"Moms i left from house!!." Teriaknya berpamitan sembari mengunyah makanannya.

"Hah kamu ngomong apa tadi?."

"Astagfirullah Mam ngagetin aja sih tiba tiba nongol kaya ghost," Kagetnya dengan tampang lucu.

"Kamu tadi ngomong apa? I left from house?." Tanyanya mengoreksi.

Ressa menyengir. Pasti Mamanya akan menceramahi dirinya karena tidak menggunakan bahasa inggris yang baik dan benar.

"Im true kan moms?."

"True true ndasmu!," Ditoyornya kepala Ressa.

"Udah ah Mama berisik aku berangkat dulu dah bye assalamualaikum." Pamitnya yang langsung berlari ke depan melihat siapa yang menjemput.

10 Meter mencapai gerbang ia pun memicing ke arah orang yang sedang duduk di atas motor dilan yang dibilang oleh mang Odi, rumah Ressa itu bisa dibilang tinggi dibanding dengan pintu gerbang, jadi ia masih bisa melihat orang yang ada diluar gerbang karena bagian teras rumahnya yang cukup tinggi. Ia mulai berpikir sejak kapan Darel punya motor Dilan? Perawakannya juga beda, Dan orang itu juga tidak memakai baju seragam sekolah seperti dirinya.

Tapi setelah diperhatikan lagi ia mematung,
Emosi, Rindu, Rasa benci kini menggebu-gebu menjadi satu di dalam hati.

"Ngapain kesini?," Ia bertanya sedatar mungkin sambil berjalan perlahan mendekat ke arah depan gerbang.

Orang tersebut yang semula sedang memainkan Handphone pun langsung menoleh.

"Ca?,"

Ingin sekali rasanya menangis untuk kesekian kalinya lalu memeluknya. Tapi ia sadar, Buat apa nangisin orang yang jelas-jelas sudah ngekhianatin kita?. Ia harus ingat kata-kata Darel semalam kalo ia harus bangkit!, Gak boleh lemah!.

DARRES [Complicated Love]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang