Aku jatuh cinta hanya dalam sekali pandang.
.
.
.
Sensasi pertama kali aku melihanya, cukup bergairah. Jantungku terus berpacu hebat, senyumku terus mereka, dan mataku tidak bisa berahli padanya."Gue sih, manggil dia tas merah.." kata Grizella sehabis menunjukkan dia padaku. Aku cukup berterimakasih pada sahabatku yang satu ini. Berkat dia, aku jatuh cinta hanya dalam sekali pandang.
"Maniskan orangnya?" tanya Grizella cukup membuatku tersipu malu.
Aku akui, si tas merah itu memang manis, bercambur dengan wajah gantengnya. Dia cukup tinggi, dan postur tubuhnya tidak kurus, juga tidak besar. Biasa-biasa saja, tapi aku suka. Dia sunggu kriteriaku.
"Lo kenal dari mana?" tanyaku penasaran. Kulihat Grizella menatapku dengan mata berbinar, aku bahkan sempat menghindar sedikit akibat silau yang dia pancarkan. Lebay memang, tapi itulah yang terjadi.
"Dari kapan yah? Gue udah lupa sih, Tha. Tapi yang gue ingat, gue pertama kali naksir dia pas dia senyum sama gue. Hebatkan. Itu namanya fenomena sosial. Si tas merah yang gak pernah senyumin cewek, malah senyumin gue" katanya antusiasi.
"Dia mikir lo cowok kali.." aku tertawa getir.
"Gak mungkin, jelas-jelas gue ngibas rambut panjang gue saat itu. Biar ala-ala gima gitu, biar terkesan gitu.." Grizella tersenyum, terus membayangkan pertemuan pertamanya hari itu.
Aku tertawa saja. Lucu aja kalau lihatin Grizella yang lagi berbunga-bunga.
"Jadi giman menurut lo?" tanya Grizella membuat tawaku berhenti.
"Tentang apa?" alisku terangkat.
"Tentang si tas merah. Udah lihat diakan, dia tuh manis, kan?"
Aku mengangguk setuju, dan senyum malu. Lalu aku bisa lihat Grizella menertawaiku. Kesal yah?
"Manis.. Belum lagi kalau dia senyum.." pikirku sedikit bergumam. Tapi telinga Grizella seperti gajah, besarnya minta ampun, sampai-sampai bisa mendengar suara lirihku.
"Iya lah, gue aja sampai mau pingsan hari itu" tukasnya.
"Eh, kalau gue naksir juga sama dia, gimana?"
Grizella terdiam. Membuat aku semakin penasaran dibuatnya. Mataku sungguh berbinar, menunggu pernyataan Grizella.
"Itu bagus dong. Jadi kita bisa bagi informasi tentang dia, terus jadi saling bertukar cerita momen langkah tentang dia. Seru, kan, pastinya?" katanya kemudian sembari tersenyum girang. Aku legah, lalu aku ikut tersenyum.
Aku kira, Grizella bakal keberatan. Tapi, aku anggap, ini bukan karena aku cinta mati sama si tas merah. Melainkan kami menganggap apa yang kami rasakan hanya sebuah kekaguman semata, seperti layaknya suka sesama idol korea.
~Batle for you~

KAMU SEDANG MEMBACA
Bettle For You
Kısa Hikaye~Rasanya perih, ketika cinta tak selamanya harus memiliki.~ {Wattpad, 2020} Selama tiga tahun, Thalita berjuang untuk mendapatkan hati Devaro. Bahkan ia harus bersaing terlebih dahulu dengan Grizella, sahabatnya sendiri. Dan saat Devaro mulai merasa...