1.21 • 열다 (Open)

41 5 0
                                    

Helo yeorobun
Happy satnight today
And
Happy New Year

Yuk merapat yang kangen aku
🙊 kangen couple NielJi maksudnya
Okeh kita absen dulu yuk



Happy Reading
Hope You Like It




Dua gadis dan seorang pria sudah duduk melingkari meja bundar di ruang tengah dengan semangkuk besar potongan buah segar, ayam pedas penuh kalori yang sudah berkurang setengah karena masuk ke perut sixpack Jimmy dan beberapa kaleng minuman bersoda yang beberapa sudah terbuka.

"Jadi maksudmu pria bodoh ini mendapatkan 50 juta won ditempat judi?" Su Ah mendapat kesimpulan gilanya berkat cerita Min Min Ji. Gadis itu menunjuk-nunjuk Jimmy yang masih berkutat dengan ayamnya dengan kaleng soda.

"Siapa yang kau sebut bodoh?" Jimmy protes tidak terima.

Su Ah mendesis kesal. Pasalnya Jimmy mengatakan semuanya itu dengan mulut penuh ayam.

"Kau memang bodoh dan berhenti bicara dengan mulut sialanmu itu!"

Min Ji hanya menggeleng. Su Ah dan Jimmy memang selalu seperti itu, setiap ada kesempatan mereka akan menggunakan berbagai macam alasan untuk memicu perang.

"Jadi apa yang kau dapatkan dari sana?" kini giliran Min Ji yang memberi pertanyaan pada Jimmy karena sudah setengah jam yang lalu pria itu mendaratkan bokongnya di apartementnya tapi belum juga bicara dengan berbagai alasan kurang masuk akal.

Jimmy menelan kunyahan ayamnya dan menenggak sekaleng soda sampai tandas. Dia menatap lekat pada Min Ji dan Su Ah secara bergantian.

"Mereka tidak menemukan apapun," ucap Jimmy setelah beberapa detik.

Kedua gadis itu mengerutkan alis, sama-sama tidak mengerti.

"Seorang menyuruh mereka untuk mencari beberapa dokumen di apartement kakakmu, tapi mereka tidak menemukannya. Mungkin polisi sudah mengamankannya. " lanjut Jimmy sambil mengendikkan bahu, pertanda dia tidak tahu jelas kronologinya.

"Siapa yang memberi perintah?" suara Su Ah seolah mewakili apa yang ingin Min Ji katakan, gadis itu mengangguk setuju.

"Mereka tidak mengetahuinya. Mereka hanya menerima bayaran dan pekerjaan mereka dimulai."

"Apa mungkin itu nyonya Jang?" tanya Min Ji.

Jimmy mengendikkan bahu lagi tidak yakin, "Kita semua belum yakin," lalu tatapan Jimmy tertuju pada Min Ji, "Apa kakakmu pernah mengatakan sesuatu tentang tempat persembunyian, brangkas atau sesuatu seperti itu? Kita mungkin mendapatkan petunjuk."

Min Ji menggeleng membuat air muka Jimmy sedih.  Ini lebih memusingkan dari acara detektif gadungan yang sering muncul di televisi. Sepertinya dia harus memberi komentar kritik pada akun tayangan itu, jika semua yang mereka lakukan tidak sepenuhnya kenyataan. Itu sangat tidak masuk akal. Bagaimana bukti bisa ada didepan mata, sementara mereka? Bahkan yakin akan kesimpulan saja sangat sulit.

"Ini akan sulit, kakakmu tidak percaya pada siapapun, tidak menyerahkan apapun dan dia memiliki lebih banyak rahasia," ujar pria itu sambil menggigit sisa ayamnya. "Ya ku lihat di televisi lebih mudah memecahkan kasus. Ada kunci rahasia di balik liontin, atau mungkin mantra rahasia untuk membuka ruangan, itu jauh lebih efisien."

Give Me Your Heart [Kang Daniel's] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang