First Impression

264 15 2
                                    

Happy Reading
Hope you like it

.

.

.

Bisakah dua orang dengan masa lalu menyakitkan bisa saling menggenggam

Jika salah satu memilih menyerah atas sebuah pilihan, bisakah yang lainnya meyakinkan atas pilihan lain

Atau...

Haruskah keduanya menyerah

Karena sejak awal pertemuan mereka hanyalah sebuah jembatan untuk menanyakan bagaimana masa lalu itu menghancurkan cinta mereka







= Give Me Your Heart : "First Impression" =



Cahaya mentari menyibakkan lembar hitam alam merubahnya terang. Suara deru kendaran , ditambah klakson yang saling bersahut sejak semalam belum jua berakhir menunjukkan betapa sibuknya kota yang menjadi kiblat para pawakan entertainment dunia. Gudang kemegahan gedung, tempat investor menanamkan modal, musik yang tidak berhenti diputar, temerang lampu yang saling berpadu, surga pria tampan dan wanita cantik. Ya... Kira-kira gambaran itu cukup tepat menggambarkan kota sibuk yang hampir tidak pernah tidur seperti Seoul, Korea Selatan.

Mentari belum sepenuhnya naik ke permukaan, mungkin sedikit mengintip malu di antara perbukitan. Udara sejuk musim gugur menambah alasan untuk tetap meringkuk dalam balutan selimut tebal, menenggelamkan diri akan hangatnya.

Namun, rasanya kegiatan menyenangkan tersebut sama sekali tidak menarik minat seorang gadis yang sedang berkutat dengan isi lemari super berantakan miliknya. Tangannya tidak henti mengacak tempat itu, mengeluarkan berbagai macam busana dari sana.

Bibirnya mencebik kesal ketika melihat bayangan kaca menunjukkan gadis lain yang begitu nyaman dalam balutan selimut frozen. Kepalanya menoleh. "Min Su Ah..., bantu aku memilih baju yang cocok untuk ku gunakan."

Bukan hanya seruan keras, tapi gadis berparas cantik itu bahkan mengguncang tanpa perasaan tubuh Su Ah yang menggeliat tidak nyaman.

"Kenapa kau harus sibuk memilih baju? Kau bukan bekerja di depan kamera dan berlenggak-lenggok layaknya model catwalk, Choi Min Ji." Suara serak Su Ah teredam atas selimut yang ia naikan sampai ujung kepala.

Bibir Min Ji condong ke depan, memilih berdiri dan mengacak kembali isi almari meninggalkan bekas tidak berbentuk.

"Bagaimana jika aku memakai ini?" Min Ji mengangkat dua hanger di depan tubuhnya. Sebuah blouse lengan tiga perempat berwarna hitam dengan motif kotak-kotak besar dilengkapi sebuah stolle depan sepanjang dada dan celana jins navy panjang.

Tidak memiliki banyak pilihan, Su Ah dengan kelopak yang masih setia saling melekat memilih bangkit. Menguap lebar sebagai tanda dia masih sangat mengantuk.

"Tidak akan ada yang memberi protes pada penampilan seorang meneger, Choi Min Ji. Kau hanya harus berdiri di belakang layar sambil membereskan kekacauan yang mereka buat." Suara serak Su Ah bergumam kesal. Dia mengucek matanya berulang kali, sekedar memperhatikan Min Ji yang kembali memilih busana.

"Tidak bisakah kau tidur saja? Ini masih sangat pagi asal kau tahu." Su Ah kembali menghempaskan tubuhnya pada kasur selembut kapas miliknya. Hanya beberapa detik, karena di detik berikutnya suara ponsel yang berdering nyaring membuatnya mengeram kesal.

Give Me Your Heart [Kang Daniel's] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang