1.24 • 안녕 (Hallo!)

65 5 0
                                    

Annyeong Yeorobun-deul
Fhypi comeback

Aduh kangen banget sama work aku ini
Kangen nyapa reader

Hai hai hai

Okeh kita mulai saja perjalanan kita menyusuri lorong waktu
Sebelumnya absen dulu yuk


Happy Reading
Hope You Like It



'Prak!!! '

Suara kaca jatuh memberi pertanda jika seorang wanita baya disana sedang dalam mode marah besar.

Figura foto sudah sepenuhnya hancur dilantai. Kacanya berserakan dan begitu berantakan.

"Berani kau pergi dari rumah ini, jangan berharap kau bisa kembali!" pekik wanita itu marah.

Seorang gadis mengepalkan tangan disisi tubuhnya. Mulutnya terkatup marah dengan sorot mata tajam menatap sang ibu yang sudah berlinang air mata.

"Arraseo, aku tidak akan kembali!" gadis itu berbalik, mengerek koper merah mudanya dan akan melangkah, "Mianhae Eomma," ujarnya sebelum menjauh.

Wanita itu merosot kelantai, terduduk lemas disana dengan linangan air mata yang tidak bisa dibendung lagi. Hatinya sakit, menyaksikan anak gadisnya mulai membuka pintu dan mengerek koper yang entah sejak kapan dia persiapkan seolah semua pertengkaran mereka adalah sesuatu yang sudah direncanakan.

"Eonni!!!" gadis lain yang lebih kecil berlari menyusul, dia tidak perduli jika pecahan kaca disana dapat melukai kakinya. Dia hanya berpikir jika kakaknya akan pergi begitu jauh dan dia harus menghentikannya.

"Min Ji-ya!!" suara seorang pria mengintruksi yang sayangnya hanya sebuah angin lalu bagi Min Ji. Karena gadis itu sudah melewati pintu.

"Eonni, Hajima!! Jebal," teriak Min Ji dengan isak memilukan.

Berhasil, kakaknya berhenti dan berbalik, menunjukkan senyum terbaiknya.

"Hajima!" ujar Min Ji dalam pelukan kakaknya itu. Dia menangis terseduh-seduh.

Niana mengelus punggung Min Ji penuh sayang. "Berjanjilah pada eonni kau akan menjaga eomma, arrachi!" dia tahu ini menyakitkan untuk adiknya yang masih duduk dibangku sekolah menengah pertama itu. Tapi dia juga tahu jika adiknya itu pasti mengerti.

"Kau akan meninggalkanku?" tanya Min Ji setelah pelukan mereka terurai.

"Berjanjilah jangan banyak menangis, jangan menyusahkan appa dan eomma." setelahnya Niana berdiri. "Mianhae Min Ji-ya," lalu gadis itu memaksa Min Ji melepaskan tangannya. Berbalik dan segera pergi tanpa lagi menoleh.

"EONNIIIIII!!! " teriak Min Ji yang sama sekali tidak digubris. Niana tetap pergi dengan segala tangis, kemarahan dan mungkin dia akan menyesal nantinya. Tapi dia tidak bisa memungkiri jika pilihannya kali ini adalah benar. Sejak awal dia ingin mengetahui siapa ayahnya. Kini dia tahu. Dan dia ingin bersama pria itu.

=====

Keluar dari pagar rumah perlu waktu sekitar 15 menit menuju halte terdekat. Dia harus cepat dan bertemu dengan orang yang paling dirindukannya.

Langit mulai menghitam ketik Niana sampai di halte. Seperti biasa disini sepi di sore hari karena tidak ada anak sekolah yang merecoki hidupnya.

Give Me Your Heart [Kang Daniel's] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang