1.13 • 시선 (Gaze)

52 6 0
                                    


Annyeong eperiwannnn
Comeback again with fhypi
Berhubung aku-nya udah ngantuk
Yuk mari absen dulu sebelum baca



Happy Reading
Hope You Like it




Seorang gadis sedang berjalan santai. Bahkan sesekali dia bersenandung. Ditangan kanannya ada sebuah buket bunga mawar putih yang dibungkus dengan sangat cantik dan sekotak macaroon manis yang dia tenteng di tangan kirinya. Sesekali dia mencium aroma mawar itu, begitu harum dan membuatnya bahagia.

Gedung di depannya sudah tampak. Gedung tinggi tempat seorang yang sudah begitu lama ia rindukan. Tak sering dia kesini. Orang yang tinggal disana harus waspada akan mata kamera yang mungkin dengan sengaja menjepretnya dan menyebabkan masalah. Ini mungkin kunjungan ke-3 gadis itu selama berada di Seoul untuk melanjutkan studinya.

Dengan riang dia berjalan riang bagai sedang terbang diatas awan. Beberapa orang yang lewat dia sapa dengan senyum dan bungkukan badan, ya meskipun dia sama sekali tidak mengenal mereka, tapi dia pikir mereka cukup ramah karena membalas senyumnya, tapi ada juga yang bersikap acuh akan sapaanya.

Tinggal beberapa langkah. Dia menengadah keatas, melihat jendela yang dia yakini adalah jendela Apartement yang akan dia datangi, perasaan bahagia itu semakin menjadi. Hanya sesaat, sebelum sesuatu tiba-tiba jatuh didepannya, melesat begitu cepat.

"Ahhhhhhh!!!!" teriaknya lantang yang jelas menarik perhatian orang.

Semua orang berkumpul menyaksikan bagaimana seorang wanita yang baru saja terjun entah dari lantai berapa dan berakhir di paving dalam keadaan tengkurap dan berlumuran darah.

Gadis itu tentu saja shock. Seorang pria berseragam yang dia rasa adalah penjaga keamanan mendekat danmembalik tubuh yang mungkin tulangnya sudah remuk itu. Seorang wanita cantik, pemilik salah satu unit apartement. Dia sangat mengenalnya, wajah yang sering muncul di layar kaca sebagai buntang iklan, berjalan di catwalk, dan yang biasa terlihat dimajalah, Niana Kim.

Semua orang tentu saja terkejut, tidak terkecuali gadis yang berdiri disana, tanpa sadar menjatuhkan kotak macaroon dan bucket bunga miliknya. Dia mendekat, berlutut dan melihat bagaimana keadaan wanita itu.

"Eonni!!" gadis itu memanggil linglung. Matanya masih menjelajah, mata wanita itu tertutup. Ada banyak darah yang keluar dari kepalanya. Dan pakaian yang dia kenakan, gadis itu sangat mengingat jika itu adalah gaun yang dia berikan ketika wanita itu berulang tahun. Gaun selutut sederhana berwarna hijau toska.

"Eonni!!" air matanya tiba-tiba mengalir. Otaknya masih berharap dia salah mengenali orang, tapi wajah wanita itu masih sangat jelas. Air mata mengalir begitu saja tanpa bisa dia bendung. Kenyataan jika wanita yang baru saja terjun entah dari lantai berapa jatuh tepat dihadapannya saja sudah membuatnya kehilangan akal sehat dan kini kenyataan lain yang lebih menyakitkan tengah melandanya.

Seluruh kerja otaknya tidak berfungsi baik. Dia semakin mendekat, meletakkan kepala wanita itu dipangkuannya tanpa perduli jika darah segar sudah mengotori celana jins miliknya. "Eonni, ireona!!" serunya dengan nanar berharap jika wanita itu akan membuka matanya hanya untuk tersenyum padanya.

"Eonni jebal, buka matamu!" panggilnya lagi ketika wanita itu tidak merespon. "Eonni jebal!!" Rapal gadis itu lagi tidak mau menyerah. Dia mengenggam tangan wanita yang ada di pangkuannya, berharap tangan yang telah dingin itu hangat karena sentuhannya. Nihil, tangan itu tetaplah dingin bahkan seluruh tubuhnya, sementara darah masih setia mengalir membentuk anakan sungai yang luas.

Give Me Your Heart [Kang Daniel's] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang