Delapan.

1.2K 123 11
                                    

Pulang sekolah, Yuju beneran nangkring di kantor Bu Taeyeon buat menghibur dan menanyakan keluh kesah guru tercintanya itu, meski kita semua tau apa yang Yuju lakuin nggak berguna-berguna amat.

"Bundaku tercintaaaa~"

Bu Taeyeon mendelik sebal begitu dengar Yuju yang lagi-lagi main nyelonong ke ruang kepala sekolah tanpa ketuk pintu dulu. Kebiasaan dia mah, setiap pulang sekolah merepet mulu di kantor Bu Taeyeon. Udah berasa kayak di rumah nenek aja si Yuju.

Kalau bukan murid, udah di tombak dari dulu kali.

Yuju ngambil bangku dan duduk di sebelah Bu Taeyeon yang sibuk bikin laporan apalah itu, bikin Yuju pusing lihatnya.

"Bu, laper nggak?" Celetuk Yuju.

"Nggak"

Yuju nyender santai di sebelah Bu Taeyeon dan berpikir sejenak sambil garuk-garuk kepala.

"Ibu sehat kan hari ini?"

Bu Taeyeon berdecak. "Menurut kamu?"

"Menurut saya, ibu sangat tidak sehat. Ibu kan pengidap kolesterol!"

"Kamu ada urusan apa lagi sih? Pusing saya tuh lagi banyak kerjaan. Kamu pikir kepala sekolah nggak punya kerjaan?!"

"Lah, memangnya kepala sekolah punya kerjaan? Setahu saya kepala sekolah cuma ngasih pidato waktu upacara."

Bu Taeyeon menghela napas dan membenamkan kepalanya di tangannya yang terlipat di atas meja.

Yuju mulai khawatir. "Aduh, bu, jangan akting pingsan begitu dong. Saya nggak kuat tandu ibu ke rumah sakit."

"Buodo uamat!"

"Oh, nggak pingsan ternyata." Yuju menyilang tangannya di depan dada. "Selama ini ibu bohongin saya, hah?! Berani-beraninya engkau menipuku wahai—"

Percakapan dramatis Yuju terhenti oleh Pak Daesung yang tiba-tiba nongol di ambang pintu kantor Bu Taeyeon.

"Eh, ada bapak tjakep." Sapa Yuju sambil nyengir kuda.

"Apa sih Ujuy. Permisi bu, saya mau ngasih dokumen yang ibu minta."

Bu Taeyeon merapikan rambutnya dan kembali menjadi kepala sekolah yang beribawa.

Yuju sampai meledek Bu Taeyeon punya kepribadian ganda kalau di depan guru-guru lain, bikin Bu Taeyeon mencubit perut cewek jahil itu.

"Taruh di rak sebelah aja pak. Terima kasih."

"Sama-sama bu." Pak Daesung balik badan, hendak kembali ke meja kerjanya, namun dia teringat suatu hal dan menjentakkan jarinya. Pak Daesung natap Bu Taeyeon. "Saya boleh nanya nggak bu? Hehehehe."

"Apa?" Sahut Bu Taeyeon cuek sambil lanjut ngetik-ngetik.

Pak Daesung garuk belakang kepalanya canggung sambil cengengesan. "Tadi pas ibu ke kelasnya Ujuy yang syantique ini, ibu minta tanda tangan—"

"Tanda tangan? Saya aja nggak masuk ke kelas- kelas kok hari ini."

"Hehehehe, saya lanjutin ya bu. By the way, memang beneran tadi ibu minta tanda tangan ke saya, di kertas absen lagi. Masa ibu lupa? Tanya aja si Ujuy gemash ini. Yaaa, ibu lagi banyak kerjaan sih, makanya wajar kalo agak nggak connect." Guru cowok yang kelakuannya agak miring itu mulai ngoceh-ngoceh nggak  karuan sampai melenceng dari topik awal, bikin sang kepala sekolah naik darah.

"Intinya aja pak, saya lagi banyak kerjaan."

Pak Daesung ngerem cocotnya dan ber-haha-hehe ria. "Maaf bu."

Avengers  +97lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang