Eunwoo dan Chaeyeon lagi ketawa-ketawa bareng pas mau balik dari kantin, selesai beli air putih buat Dokyeom sama satu plastik siomay.
Posisinya mereka berdua masih ada di dalam kantin tapi baru jalan menjauh dari biliknya Mang Budi.
Eunwoo ngelirik ke depan pas dia liat Chaeyeon senyum canggung ke arah kakak kelas yang terkenal berandalan kedipin Chaeyeon genit.
Dia liat kakak kelasnya itu mulai jalan menghampiri mereka berdua. Yang jelas, Eunwoo ngerasa tangannya digenggam erat sama Chaeyeon.
"Eunwoo, mereka geng berandalan yang suka deketin aku." Chaeyeon berbisik pelan ke pacarnya.
Eunwoo nyembunyiin Chaeyeon di balik punggungnya pas kakak kelas itu mau megang Chaeyeon. Jadinya, bahu kakak kelasnya bertubrakan sama cowok itu.
Kakak kelas itu meringis kesal sekaligus ketawa ngeremehin Eunwoo yang lagi natap dia nggak suka.
"Apa lo liat-liat hah? Minta maaf lo udah nabrak gue. Punya mata nggak dipake."
Kantin jadi tambah ricuh pas ngeliat adegan Eunwoo yang dilabrak begitu. Nggak ada satu orang pun yang mau ngelerai atau panggil guru karena takut kena bully juga sama geng berandalannya kakak kelas.
Eunwoo berdecak dan narik Chaeyeon buat tetep jalan, menghiraukan labrakan kakak kelas yang pastinya bakal berujung tojos-tojosan.
"Eh, ada apaan ini?"
"Gimana ini, kak Eunwoo, si ganteng bakal nggak mulus lagi mukanya. Huhuhu."
"Itu gengnya kak Daniel bukan sih?"
"Jangan panggil guru woi, nggak asik ah mainnya lapor-laporan."
Sekiranya, begitulah sautan-sautan netijen yang ngiderin mereka. Dan dari situ juga, Eunwoo tau nama kakak kelasnya ini. Kak Daniel.
Eunwoo masa bodo, yang penting Chaeyeon aman dulu. Pokoknya Eunwoo harus utamain keselamatan Chaeyeon dan nggak mau ceweknya keseret masalah ginian. Jadinya, Eunwoo terus tarik Chaeyeon buat balik ke tempat Dokyeom.
Tapi ya, geng Daniel memang berandalan. Mau gimana pun, mangsanya harus diterkam dulu. Alhasil Eunwoo ditahan Daniel dan dipojokkin biar nggak bisa kemana-mana.
"Nggak berani ya lo sama gue? Halah pengecut! Modal muka cantik doang, begitu gue sudutin kencing di celana." Daniel ketawa dan diikuti temen-temennya.
Eunwoo masih diem dan masih sembunyiin Chaeyeon di belakangnya yang udah takut mereka kenapa-napa.
Mereka ini yang dimaksud Chaeyeon adalah Daniel dan temen gengnya.
Gimana ya, kalau dipikir pake akal dan logika, Eunwoo udah pasti menang. Tapi nggak mungkin banget kan cowok itu nunjukkin kekuatannya terang-terangan di tempat umum gini.
Apapun yang terjadi, Chaeyeon bertekad harus tenangin Eunwoo biar nggak kelepasan kekuatannya keluar.
"Weh, liat, bisu nih orang. Dasar cacat!"
Eunwoo balik badan dan megangin kedua pundak Chaeyeon. "Chae, kamu balik ke tempat Dokyeom. Aku bisa handle mereka."
"Tapi Woo—"
"Gue bisa, Chae."
Chaeyeon menghela napas. "Jangan sampe kelepasan. Aku percaya sama kamu."
"Iya."
Chaeyeon mengangguk dan berlalu dari sana. Tapi ternyata, Daniel masih sempet grepe-grepe Chaeyeon di bagian belakang.
Eunwoo marah. Dia langsung nojok Daniel tepat di mukanya, bikin kakelnya oleng dan hampir jatuh kalau nggak ditahan sama temennya. Sudut bibirnya berdarah, namun cepat-cepat diusap sembarang dengan ibu jarinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Avengers +97line
AksiKetika para penghuni 97liner menjadi Avengers dan menyelamatkan dunia walaupun gesreknya nggak ketolong. Nggak papa, yang penting mereka baik udah mau selamatin dunia. Starts ; 25 Mei 2019 End ; ?