Bab 8

44 1 0
                                    

Ana dibawa kerumah sakit terdekat, Ana mendapatkan 3 tendangan pada perut dan dadanya. Inessa segera menghubungi Dimitri dan menceritakan keadaan yang baru dia dan Ana alami, dengan wajah yang mengetat kesal Dimitri segera meminta Pavlo menyiapkan pesawat pribadi berangkat menuju Amsterdam

setelah 3 minggu tak bertemu Ana, sekarang dia harus bertemu Ana memastikan wanita itu selamat. Pavlo dan Dimitri sudah dalam perjalanan menuju Amsterdam dibutuhkan waktu 3 jam dari Moscow ke Amsterdam.

Sam terkejut saat Daniel menelponnya, memaki dan memarahinya karena Inessa menghubungi Daniel dan menceritakan keadaan Ana.

Sam dan Daniel langsung memesan tiket pesawat menuju Amsterdam. Sam hanya butuh 1 jam untuk sampai di Amsterdam.

Sam sudah sampai di rumah sakit tempat Ana di rawat dan segera menghubungi nomor Ana

"Halo.." terdengar suara perempuan tapi itu bukan suara Ana

"Aku Sam, kakaknya Ana. Dimana Ana? aku sudah ada dirumah sakit"

"kami ada di lantai 3 kamar 305" jawab Inessa

Sam menutup teleponnya dan segera berlari menuju kamar Ana, Sam bertanya pada perawat dan Sam sudah sampai di depan kamar Ana. Sam membuka pintu dan melihat seorang perempuan yang sedang duduk di sofa dan Ana yang terbaring tak berdaya diatas tempat tidur dengan beberapa luka dan lebam di wajah Ana.

"Ana.." panggil Sam yang berjalan menuju Ana dan segera memegang tangannya

"Ana belum sadarkan diri" ucap Inessa

Sam menangis melihat keadaan Ana "Ana maafkan aku karena membuatmu terluka" ucap Sam lirih "bagaimana keadaannya?" tanya Sam

"hasilnya belum keluar tapi rasa syok yang membuat Ana pingsan"

tak lama pintu terbuka terlihat Dimitri dan Pavlo yang langsung masuk, tanpa memperdulikan Sam, Dimitri mendekati Ana dan membelai kepala Ana yang belum sadar

"Ana.." panggil Dimitri

Sam bingung melihat ada seorang laki-laki yang tidak dia kenali sedang membelai kepala Ana dengan mesra tanpa memperdulikannya

Sam menarik tangan Dimitri "maaf kau siapa?"

Dimitri menoleh menatap Sam, Dimitri bingung harus menjawab apa, walau Dimitri dan Ana memang pernah berhubungan layaknya suami istri tapi Dimitri belum bisa memutuskan hubungan apa antara Dimitri dan Ana.

"aku menyukai adikmu" jawab Dimitri cepat

semua yang mendengar kata-kata Dimitri tentu saja tercengang, khususnya Inessa dan Sam. Inessa tidak pernah melihat Dimitri bisa menyukai wanita lain dan Sam juga tidak pernah melihat Ana dekat dengan seorang laki-laki selain dirinya dan Daniel, ayah mereka.

Suara pintu terbuka membuyarkan pikiran mereka, dan muncul laki-laki berjas putih yang menjelaskan dia seorang dokter dan 2 perawat dibelakangnya

"apa kalian keluarga pasien?" tanya dokter yang sudah berdiri di ujung tempat tidur

"aku kakak kandung pasien" jawab Sam cepat

Dokter melirik ke Dimitri, Inessa dan Pavlo seperti mempertanyakan hubungan mereka

"kami juga keluarga pasien" jawab Pavlo cepat

Dokter hanya mengangguk "baik aku harus memeriksa pasien"

Dokter itu berjalan memeriksa Ana dengan menempelkan stetoskop ke dada Ana, melepaskan Stetoskop dan berbalik arah menadahkan tangannya ke arah suster, dan dengan segera suster memberikan map berwarna biru dengan logo rumah sakit di covernya.

She Is PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang