Bab 13

36 1 0
                                    

Hari ini adalah hari libur Ana bekerja, dan seperti biasa Ana sedang menyiapkan sarapan untuk Ayahnya

"Ana.."panggil Daniel yang baru muncul di dapur

"Iya.." jawab Ana yang sedang menaruh kopi di meja

"nanti siang ayah akan berangkat keluar kota untuk menjadi pembicara dan besok ayah baru kembali" jelas Daniel sambil mendudukkan dirinya di bangku

"apa aku perlu menyiapkan sesuatu?" tanya Ana

"tidak, aku sudah menyiapkan semua. kau harus banyak istirahat agar kalian berdua sehat"

ucap Daniel sambil mencicipi sarapan yang Ana siapkan

Sekarang Ana tinggal sendiri dirumah, sebenarnya Daniel sudah menitipkan dan mempercayakan Dimitri untuk menjaga Ana selama Daniel pergi.

Daniel sudah cukup percaya melihat Dimitri yang selalu menjaga Ana selama 2 bulan ini dan mengantar Ana kemanapun. dan rasa percaya Daniel pun semakin kuat saat mengingat Dimitri membela Ana didepan teman Ana yang hampir mempermalukannya, Daniel melihat semua itu tapi dia cukup puas, bahwa ada laki-laki lain yang mampu menjaga Ana selain dia dan Sam.

Perut Ana memang sudah terlihat lebih besar dari sebelumnya, Usia kandungan Ana sudah memasuki bulan ke 5, perubahan pada tubuh Ana semakin terlihat dari payudara yang semakin penuh, pantat yang semakin berisi dan lekukan tubuh Ana semakin terlihat dan membuat Dimitri semakin gemas dan selalu ingin memeluk Ana.

Selama 2 bulan ini hubungan Dimitri dan Ana memang semakin membaik tapi Ana masih memberi batasan dengan Dimitri. Ana akan menahan jika Dimitri akan menciumnya walaupun sebenarnya hormon kehamilan Ana sering mempengaruhinya untuk selalu ada dalam pelukan Dimitri.

Hari ini cuaca di Miami sedang hujan lebat, Ana yang masih fokus dengan bukunya merasa sedikit terganggu dengan kilatan petir yang semakin terlihat. Ana ingin menghubungi Dimitri untuk menemaninya tapi Ana takut kalau dia hilang kontrol jika terlalu lama dan dekat dengan Dimitri.

tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, Ana berpikir siapa yang bertamu saat hujan seperti ini. Ana segera membuka pintu dan seperti ada telepati antara perasaan Ana dengan Dimitri yang sudah muncul dengan senyuman yang semakin membuat Dimitri semakin tampan dengan rambut basahnya

"apa aku boleh masuk? hujannya semakin deras dan bajuku akan segera basah" tanya Dimitri sambil mengusap pipi kanan Ana yang mematung. Ana masih saja tidak bisa menghilangkan rasa kagumnya saat melihat pesona Dimitri dengan rambut basahnya. Ana segera memiringkan badannya dan mempersilahkan Dimitri masuk.

"apa kau tidak memiliki payung hingga baju dan kepalamu basah" Tanya Ana sinis

"nope" jawab Dimitri santai

Ana menghela nafas "Aku akan pinjamkan baju Sam dan segera keringkan badanmu, aku sudah tidak mampu mengurus dirimu jika kau sakit" Ana segera masuk kamar Sam dan mencari pakaian yang pas untuk Dimitri pakai, Dimitri hanya senyum melihat Ana yang semakin cantik jika memasang wajah kesal.

Ana memberikan baju dan handuk "ini, cepat bersihkan dan ganti bajumu"

"Siap Nyonya" canda Dimitri sambil mengecup pipi Ana dan pergi masuk ke dalam kamar mandi, Ana hanya diam memegang pipinya yang terasa memanas.

Dimitri sudah selesai mengganti bajunya dan menghampiri Ana yang sedang duduk disofa melanjutkan membaca buku ditangannya. Dimitri mendaratkan pantatnya di sebelah Ana, sekarang mereka duduk bersebelahan. Ana tidak fokus dengan buku yang dia baca saat Dimitri mendekatkan jarak diantara mereka, Ana menghirup aroma badan Dimitri yang membuat Ana semakin ingin memeluk Dimitri.

She Is PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang