Bab 15

40 1 0
                                    

Ana memandang dirinya di dalam kaca, Ana seakan tidak percaya hari ini dia akan menikah dengan Dimitri, seorang laki-laki yang terlahir dengan sendok perak dalam mulutnya. Wanita manapun pasti menginginkan Dimitri menjadi suaminya, dengan wajah bagaikan magnet yang mampu menarik wanita manapun untuk melihat pesonanya dan kekayaan yang tak perlu dipertanyakan, mungkin sampai 7 turunan harta kekayaan itu tidak akan habis.

"Hei apa yang membuatmu melamun" Suara Inessa membuyarkan lamunan Ana

"apakah ini bukan mimpi" tanya Ana masih tidak percaya

Inessa tertawa melihat kepolosan Ana, dengan segera Inessa mencubit lengan Ana

"Aww.." jerit Ana

"apa kau masih merasa ini mimpi" Inessa kembali tertawa melihat Ana yang tersenyum sambil menahan sakit pada tangannya

"aku baru tahu wanita hamil lebih cantik mengenakan gaun pengantin daripada yang tidak" Canda Inessa

"aku sedikit merasa aneh dan sedikit gugup" ucap Ana sambil melihat gaun pengantin yang bermodelkan baby doll dengan lengan panjang berbahan lace dan payet 3 dimensi, khusus dibuatkan untuk Ana sesuai permintaan Katina

"hei tenanglah, kau akan menikah dengan kakakku bukan ingin berperang" canda Inessa yang mengalihkan kegugupan Ana.

***

Ana mengaitkan tangannya pada lengan Daniel, mereka berjalan menuju Dimitri yang sedang menunggu di depan Altar.

Dimitri sangat terpesona melihat keanggunan Ana, pandangannya tidak bisa teralihkan oleh apapun, seakan pesona Ana telah mengunci pandangan Dimitri.

tangan Ana sedikit gemetar karena gugup saat melangkah mendekati Dimitri

Daniel menoleh dan mengusap punggung tangan Ana "Hei Nona, kau sangat terlihat cantik, sama seperti ibumu dan aku sangat mencintai kalian" ucap Daniel dengan senyuman

tentu saja Ana merasa terharu mendengar pujian Daniel "terima kasih ayah" Ana semakin mengeratkan pegangannya pada tangan Daniel

sekarang mereka telah sampai di depan Dimitri, dengan segar Daniel menyerahkan tangan Ana "aku berdoa semoga kau bisa menjaga anakku dan membuatnya bahagia"

Dimitri mengangguk "pasti akan kulakukan Dad" jawab Dimitri dengan percaya Diri

Ana sudah berdiri didepan altar bersama Dimitri

"kau terlihat sangat cantik.." puji Dimitri

"iya aku tahu, ayahku juga mengatakan itu"canda Ana dan mereka berdua tersenyum bahagia

setelah acara pemberkatan, Ana dan Dimitri berbaur dengan para tamu. Tamu yang diundang hanya orang terdekat dan beberapa karyawan rumah sakit . Semua yang hadir sungguh merasakan kebahagiaan yang terpancar dari mata Ana dan Dimitri.

Shasa berlari mendekati Ana lalu memelukya "kau masih punya janji mengajakku jalan-jalan" pinta Shasa dengan bahasa isyarat

Ana tertawa mengingat saat malam dia berjanji dengan Shasa dan berakhir dengan pergumulan panas dengan Dimitri diatas ranjang lalu menghilang "baik, maafkan aku karena lupa jadwal pesawatku" alasan Ana menutupi rasa malunya

"aku menyayangimu Ana" Shasa memeluk Ana "dan aku juga menyayangi dia" Shasa mengusap perut Ana dengan halus

"aku juga menyayangimu" balas Ana

Dimitri mengelus tangan Shasa "aku juga mencintai kamu dan mereka" jelas Dimitri dengan bahasa Insyarat sambil menunjuk Shasa dan memeluk Ana sambil mengusap perut Ana

Ana dan Shasa saling memandang dan tertawa bahagia, akhirnya Dimitri bisa berdialog dengan Shasa.

Katina yang melihat Dimitri, Ana dan Shasa yang tertawa membuatnya ikut tersenyum, akhirnya Katina bisa memahami apa yang dibutuhkan anak dan cucunya. Bukan hanya masalah materi. Tapi dia bisa mendapatkan itu dari wanita, yang menurut orang lain dia bukanlah wanita sempurna tapi bagi Dimitri dan semua yang menyayangi Ana, Ana adalah wanita paling sempurna dengan kekuatannya, keberaniannya dan dengan cinta dan kasih sayangnya.

She Is PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang