BAGIAN SATU |Cowok kemarin|

38 4 4
                                    

"Gue bukan cewek lain kali yang baper cuma gara gara disenyumin atau tatapan sama dia."

***

Bel istirahat sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Alena memasukan buku biologinya kedalam tas.

Setelah memasukan bukunya kedalam tas, Alena segera beranjak dari kursinya dan melangkah keluar kelas.

"Al lo mau kemana?" cegah Sheyla.

"Toilet."

"Sekalian temenin gue ke kantin ya," ajak Sheyla.

"Males ah Shey, pasti rame deh," kata Alena.

"Namanya juga kantin Al kalo gak rame ya bangkrut."

Akhirnya Alena mengiyakan permintaan Sheyla. Mereka berdua segera pergi menuju kantin meninggalkan kelas yang sudah kosong.

"Al lo udah PR Fisika??" tanya Sheyla.

"Yaudah lah Sheylaaa," kata Alena sombong.

"Liat ya Al," kata Sheyla dengan muka memelas.

"Nggak."

"Nanti gue beliin jus deh dikantin."

"Yeuuu masa PR gue cuma dibayar pake jus, sama siomay juga kek sekalian."

"Yeu emang dasar ya dikasih hati minta jantung."

Saat sampai dikantin suasana masih sangat ramai. Mereka berdua segera pergi ke stand penjual jus. Sheyla memesankan jus untuk dirinya dan Alena.

Alena menatap ke seluruh kantin. 'Ramai' satu kata yang dibenci Alena. Suara murid murid yang berteriak untuk memesan karna tidak sabar membuat suasana semakin ricuh.

Setelah pesanan jus mereka siap. Mereka berdua segera pergi ke stand penjual siomay.

"Nih," kata Sheyla menyerahkan selembar uang sepuluh ribuan kepada Alena.

"Lo nggak mau beli??" tanya Alena.

"Nggak."

Alena segera memesan siomay nya agar bisa cepat pergi dari kantin. Sungguh kantin adalah tempat yang dibenci oleh Alena. Kantin yang ramai dan penuh sesak. Tanpa sadar keringat sudah mengucur di pelipisnya.

Alena segera mengajak Sheyla untuk segera pergi dari kantin.

Dari kejauhan Alena melihat seorang cowok yang ia kenal berada di salah satu meja yang berisi banyak cowok.

"Itu kan cowok kemaren," pikir Alena.

"Ish ngapain lagi gue harus inget cowok itu lagi," gerutu Alena dalam hati.

Saat akan melewati meja itu, sebuah suara membuat Alena maupun Sheyla berhenti.

"Alenaaa."

Alena menoleh mendengar nama nya disebut. Ternyata pemilik suara itu adalah Angga, cowok yang kemarin meminjamkan handphone nya pada Alena.

Angga tersenyum manis menatap Alena yang juga menatapnya.

Teman teman Angga menyoraki.

"Wah gebetan baru lo Ngga???"

"Yang mana nih Ngga??"

"Widih cepet banget lo dapet nya Ngga."

Alena segera melanjutkan langkah nya dan menarik Sheyla yang masih terkejut ditempatnya.

ALENGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang