BAGIAN TIGA |Buktikan|

23 2 0
                                    

Happy Reading

******

"Disaat ku ingin membuktikan, kau malah menjauh."

*******

"Untung aja kita gak telat ngumpulin tugas Biologinya Al," kata Sheyla.

"Bukan kita tapi lo," ujar Alena kesal.

"Maaf Al, kan gue gak tau kalo ternyata jam 12 udah harus dikumpulin," jelas Sheyla.

Bagaimana Alena tidak kesal, Sheyla mengajak nya lari-lari dari kelas keruang guru mencari Bu Ima. Naasnya Bu Ima tidak ada diruang guru. Akhirnya mereka pergi mencari nya diruang TU tetapi tetap saja tidak ada. Dan ternyata Bu Ima baru saja dari keluar dari kantin.

Untung saja Sheyla tidak kena omel. Karena Bu Ima adalah tipekal guru yang disiplin waktu.

"Al mumpung deket kantin, temenin gue beli mie rebus dulu yuk," ajak Sheyla.

Alena yang masih cemberut hanya pasrah dibawa Sheyla ke kantin.

Untung saja kali ini kantin tidak terlalu ramai. Karena jam istirahat sudah hampir habis.

"Mang mie rebus nya satu sama teh panas nya satu," pesan Sheyla.

"Makan disini neng?"

"Iya Mang."

Alena membulatkan matanya mendengar jawaban Sheyla itu.

"Shey makan dikelas aja," protes Alena.

"Al sekali kali kek kita makan dikantin, lagian kan kantinnya udah gak rame."

Ya walaupun gak rame tetap saja lebih enak makan di kelas. Tidak risih diliatin orang.

"Al Al kak Angga tuh," tunjuk Sheyla.

Alena menoleh. Terlihat Angga yang berjalan dengan seorang cowok yang dikenalnya. Raja, Ketua ekstrakulikuler musik.

"Al kalo kak Angga nyapa lo lagi, berarti gue pastiin kalo kak Angga suka sama lo," bisik Sheyla.

"Lo gila ya," kata Alena membulatkan mata.

Alena terkejut mendengar perkataan Sheyla. Memang Alena sudah menceritakan kejadian kemarin saat Angga menyapa nya dan menawarkan nya pulang bareng. Sheyla menyayangkan kenapa Alena tidak mengiyakan ajakan kak Angga kemarin.

"1..." hitung Sheyla.

Beberapa cm lagi Angga akan melewati meja mereka.

"2..."

"Kenapa gue jadi deg deg-an gini sih," batin Alena.

"3..."

"Whatt??"

Tidak seperti yang diharapkan Sheyla. Angga sama sekali tidak menyapa Alena.

"Kok aneh sih tuh orang," kata Sheyla masih tak percaya.

"Padahal gue yakin dua ratus persen dia tuh ngeliat lo Al."

ALENGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang