BAGIAN TUJUH |Salting|

15 2 0
                                    

Happy Reading

"Salting adalah kondisi yang tidak dapat dikendalikan saat ketemu gebetan sedangkan hati dan otak tidak sejalan."

*****

Hari kembali berganti. Senin bertemu lagi. Hari libur terasa begitu cepat. Rasanya tubuh masih ingin beristirahat.

Alena mengikat tali sepatunya. Cewek itu sedang duduk di teras rumah, menunggu seseorang yang akan menjemputnya.

Jam menunjukkan pukul enam lewat dua puluh enam menit. Semalam Angga mengirimkan pesan padanya, bahwa akan menjemputnya jam enam lewat dua puluh menit.

"Angga belum dateng Al?" tanya Bundanya yang sedang memegang sapu. Alena menggeleng.

"Sampe gue telat awas aja tu Ketos," batin Alena.

Alena membuka tas nya, mengecek apakah buku buku nya tidak ada yang ketinggalan.

Tak berapa lama, terdengar suara motor berhenti di depan rumahnya.

"Assalamualaikum Alenaaaaaa,"
teriak nya.

"Tuh Angga nya udah dateng."
Dengan segera Alena mencium tangan Bundanya dan bergegas pergi menghampiri pemilik suara yang memanggil namanya.

Baru saja Alena membuka pagar, Angga sudah tersenyum manis padanya. Tak lupa Angga mencium tangan Bunda Alena yang berada di belakang cewek itu.

Angga menyerahkan helm berwarna coklat pada Alena, helm itu memang ia siapkan dari rumah.

Tanpa disuruh Alena langsung naik ke motor Angga. Dia tidak mau jika sampai terlambat hari ini.

"Hati hati Ga bawanya, jangan ngebut ngebut, pulang langsung pulang jangan kemana mana. Bunda titip Alena ya Ga," ujar Bundanya.

"Siap Tan, kita berangkat dulu ya, Assalamualaikum," pamit Angga.

"Waalaikum salam, jangan ngebut ngebut," teriak Bunda saat motor Angga mulai menjauh.

****

Setelah menempuh perjalanan dari rumah Alena selama dua puluh menit, kini motor Angga sudah berada di gang ke arah sekolah mereka.

Selama perjalanan Angga cukup hening, beberapa kali Angga bertanya kepada Alena, namun cewek itu hanya menjawabnya dengan singkat.

Alena mengetuk pundak Angga.

"Kenapa?"

Alena terlihat ragu mengatakan nya. "Gue turun di sini aja." Cewek itu tidak mau muncul gosip yang tidak enak tentang dirinya.

"Loh emang kenapa?"

"Ya gue gak mau aja di bully sama fans fans lo itu," ujar Alena jujur.

Angga tertawa mendengarnya. "Mana gue punya fans." Angga menggeleng gelengkan kepala.

Alena menghela nafas. "Please turunin gue disini," bujuk Alena.

"Nggak. Nyokap lo udah nitipin lo ke gue, jadi gue harus memastikan lo selamat sampe tujuan," jelas Angga.

Alena menghela nafas, ia tidak mau jika ada kesalahan pahaman.

ALENGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang