BAGIAN DELAPAN |Kunci|

11 2 0
                                    

Happy reading

"Semua cewek lo jadiin gebetan, tapi gak ada yang jadi mantan."

****

Tug... Tug... Tug...

Angga mendribble bola basket yang ada ditangannya. Dengan segera cowok itu memasukan bola nya ke dalam ring.
Sayangnya bola itu tidak masuk ke dalam ring.

"Yah gimana sih masa Ketua Osis gak bisa nge-shoot," ledek Doni.

Angga duduk di tepi lapangan. Cowok itu menetralkan nafas nya yang tidak teratur sehabis berlari.

"Ya wajar lah gue kan bukan anak basket," bela Angga.

Raja bersiap siap mengambil posisi untuk memasukan bolanya kedalam ring. Dan berhasil.

"See? Gue yang bukan  anak basket juga bisa," ujar Raja.

Angga tak membalas perkataan Raja. Cowok itu membuka air mineral yang ada disebelahnya, dengan segera meminumnya hingga tinggal setengah.

Raja mengoper bola nya ke Sena, si Raja basket. Dengan segera cowok tinggi itu memasukan bola nya ke dalam ring, dan berhasil.

Raja dan Doni ikut duduk di samping Angga. Sementara Sena masih dengan bola basketnya, menunjukkan kebolehannya.

Angga memberikan sebotol air mineral yang baru diminum nya ke Raja.

"Jadi sebenernya hubungan lo sama tu cewek apaan? tanya Raja.

Jangan tanya Raja tau dari siapa, Teya teman sekelasnya yang suka gosip, membicarakannya secara kencang.

"Calon pacar," ujar Angga percaya diri.

Doni memutar mata malas. "Sok ganteng lo."

"Dih, ngiri lo sama gue?" ledek Angga.

"Orang ganteng mah beda Don," tambah Raja.

"Heh, lebih mending gue, gak ganteng tapi juga gak pernah PHP-in anak orang," sindir Doni.

Angga menaikan sebelah alisnya. "Mana pernah gue PHP-in anak orang."

"Terus Nayra, Okta, Dina, Bella dan masih banyak cewek lain nya itu apa?" cecar Doni.

"Mereka bukan gebetan gue, cuma temen," bela Angga. Cowok itu mengambil air mineral yang ada di tangan Raja, menghabiskan nya dalam satu tegukan.

"Kalo temen tuh bisa aja, gak usah sampe vidcall-an tiap malem," ujar Raja.

"Semua cewek lo jadiin gebetan tapi gak ada yang jadi mantan."

Ketiganya serentak menatap Sena yang tadi berbicara. 

"Emang ya sahabat gue kalo sekali ngomong, nusuk sampe ulu hati," kata Doni.

Angga tersenyum geli, Sena itu jarang ngomong, tapi sekalinya ngomong pasti kata-katanya mencelos.

"Udah lah gue mau ke kelas," kata Angga beranjak dari duduknya.

****

Senin, salah satu hari yang tidak terlalu disukai Alena.

Pertama upacara dengan terik matahari. Kedua setelah berpanas panas ria, otak nya langsung dipaksa untuk menghitung angka, yaitu pelajaran matematika.

ALENGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang