BAGIAN EMPAT |Ancaman|

14 2 0
                                    

Happy Reading

*****

"Alenaaa lo kemana aja sih????" teriak Sheyla.

Alena baru saja sampai dikelas. Baru masuk sudah kena semprot.

Bukannya menjawab, gadis berusia enam belas tahun itu malah duduk di kursinya.

"Hei gue lagi ngomong Al. Lo kemana sih?" kata Sheyla.

Jelas saja Sheyla penasaran. Alena yang tiba tiba menarik Angga tanpa bicara apa-apa.

"UKS," jawab Alena singkat.

"Ngapain lo ke UKS??" tanya Sheyla penasaran.

"Numpang makan," jawab Alena datar.

"Nggak lucu Al."

"Siapa coba yang ngelucu?"

Sheyla membuang nafas kasar. Sementara Alena menempelkan kepala nya di atas meja.

Susah memang mengajak Alena bicara kalau dia sedang dalam mode badmood.

"Al cerita donggg," bujuk Sheyla.

Alena membuang nafas kasar.

"Iyaaaaaa."

Alena mulai menceritakan kenapa ia membawa Angga ke UKS. Sampai Angga yang mengajaknya pulang bareng lagi.

"Lo berdua doang di UKS?" tanya Sheyla. Alena mengangguk.

"Alenaaaa lo itu adalah cewek terberuntung tau nggak? Ya emang sih kak Angga itu emang care sama semua cewek. Tapi tetep aja lo itu beruntung," lanjut Sheyla heboh.

Alena menghela nafas. Kepala nya ia kemabali menempelkan kepalanya di atas meja.

"Tapi Al, lo harus hati-hati kalo mau deket sama kak Angga. Takutnya lo di bully lagi sama fans nya kak Angga, kayak kak Nayra atau kak Okta misalnya," jelas Sheyla.

"Udah kali Shey," pikir Alena. Ia tidak mungkin bilang langsung kepada Sheyla.

"Lagian siapa lagi yang mau deket sama dia!!" sewot Alena.

"Biasa aja kali mbaknya gak usah ngegas. Lagian item item gitu kak Angga banyak fans nya loh."

Ya saking banyak nya, saat Alena berniat baik pun dia dianggap salah.

Flasback on.

Alena berjalan sendirian di koridor kelas dua belas. Memang sekarang bukan waktu istirahat jadi hanya sedikit murid yang lewat.

Tiba-tiba seorang perempuan menarik tangan Alena dengan kasar. Cewek itu membawa Alena ke toilet perempuan. Tidak ada satupun murid yang berada di toilet itu.

Cewek itu menghempaskan tangannya dengan kasar. Cewek itu tidak sendirian, disampingnya ada tiga orang cewek yang terlihat ganas seperti cewek yang menarik tangan Alena tadi.

Alena mengingat-ngingat wajah cewek itu. Rasanya dia pernah bertemu dengan cewek itu, namun ia lupa. Wajah cewek itu terlihat familiar baginya.

Oh dia ingat, cewek itu adalah cewek yang dipanggil 'Nay' oleh Angga. Cewek yang meminta Angga untuk mengantarkannya pulang.

"Kenapa? udah selesai ngobatin Angganya?" tanya cewek berambut panjang itu dengan senyum meremehkan.

Alena melihat name tag yang ada di baju cewek itu. 'Nayra Diana Putri'.

"Maksudnya apaan ya?" tanya Alena.

"Berani lo sama Nayra?" kata salah satu cewek disamping Nayra.

ALENGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang