Keep Enjoy!
Seorang pria baru saja keluar dari ruang meeting, sungguh hari ini rapatnya tak berjalan dengan lancar.
Ia masuk ke dalam ruangannya berjalan kesana kemari dengan gusar, rasanya tidak tenang. Demi Tuhan, Ia baru saja tiba di Indonesia seminggu yang lalu tapi pikirannnya berhasil dikacaukan karena melihat gadis itu di persimpangan pagi tadi.
Ia melirik jam yang bertengger di pergelangan tangannya, 10 menit lagi memasuki jam makan siang. Mungkin turun sebentar tidak akan jadi masalah, ya ia akan ke cafe di dekat sini saja.
Namun ketika langkahnya telah sampai di depan pintu, lagi-lagi rasanya ia sungguh ingin kabur saja. Suara perempuan ini mengusiknya saja, ia ingin bersembunyi namum ternyata pergerakannya sudah diketahui oleh wanita itu.
"Sayang.. Kamu mau kemana?" tanya wanita itu sambil bergelanyut di tangan pria itu.
Pria itu mencoba melepaskan tangannya "Oh ayolah, Anita"
"Alvin aku akan mengadukanmu pada Bunda nanti kalau kau jahat" rajuknya
Lalu Anita tertawa lebar "Bagaimana aktingku tadi pagi?"
Alvin mendengkus sebal "Tidak buruk"
"Tapi tadi kau tidak menjalankan naskahmu dengan baik. Tapi sepertinya Marsha itu benar-benar mengalihkan duniamu ya. Ah iyaa dari tatapannya tadi, aku melihat dia masih mencintaimu" cerocos Anita panjang lebar
"Kalau begitu kau bisa langsung mengajaknya menikah saja" tambahnya
Alvin mendorong kepala Anita dengan telunjuknya "Itu takkan mudah."
Lalu ia berjalan turun menuruni gedung itu menuju ke cafe untuk menenangkan pikirannya yang tentu masih diikuti oleh Anita.
Alvin duduk dan diikuti oleh Anita, baru saja Alvin ingin protes akan aksi Anita karena terus saja mengikutinya, Anita menutup mulut Alvin.
"Hei! Coba lihat ke arah angka jam 9" ungkap Anita memberi kode
Alvin mengkutinya, matanya membelalak menatap seorang perempuan masuk ke dalam cafe lalu duduk di dekat sudut cafe.
"Sasha" ucapnya
Lalu mata mereka memicing kala melihat Alan masuk ke dalam cafe itu yang langsung duduk di hadapan Marsha.
"Mereka semakin dekat" ucap Anita
"Harusnya kau menjelaskan dari awal jangan seperti pengecut" tambahnya yang diabaikan oleh Alvin
***
"Coba yang itu dipindahkan ke sini"
"Aduh.. Itu tidak cocok ada disitu"
"Nah ini bagus, coba tambahkan yang warna putih biar lebih hidup"
"Arsyad mana? Kok jam segini belum datang sih"
Suara coletahan Marsha menggema di lingkungan itu, mengatur segala hal yang memenuhi kriteria dalam event yang diampunya.
Ia terduduk di kursi yang tak jauh dari stand tempat manekin yang memajang busana muslim.
Seorang pria duduk di depannya sambil mengulurkan sebotol minuman dingin, Marsha menatap botol itu lalu ia mendongakkan wajahnya.
Ia menghela nafas dalam-dalam, hari ini sudah cukup panas dan melelahkan namun mengapa ia dipertemukan kembali dengan pria ini?
"Maaf" ucap Alvin
Marsha mencoba tenang, lalu tersenyum "Kenapa? Aku rasa tidak ada yang salah" ucapnya
"Sha, untuk yang lalu aku min.."
"Kak, itu sudah berlalu. Kita bisa melupakannya" tapi sepertinya aku belum bisa melupakannya lanjutnya dalam hati
Alvin menggeleng lalu berkata "Kamu masih suka minuman inikan? Aku bukakan ya" tanyanya sambil mengarahkan tangannya membuka botol itu.
Marsha bingung harus bagaimana namun ia tetap mengulurkan tangannya dengan cepat meraih botol minum itu dan meminumnya.
Alvin tersenyum setidaknya, kau masih mau meminumnya
"Hai, sayang. Sudah disini?" ucap wanita yang tiba-tiba datang.
Wanita ini, yang kemarin? Batin Marsha
"Eh?" lanjutnya kala melihat ada Marsha disana.
Alvin mendengkus tidak menyukai kehadiran perempuan ini. Oh ayolah Alvin masih ingin memulainya kembali.
"Anita, kenalin ini Marsha dan Marsha ini Anita" ucap Alvin
"Hallo.. Aku Anita." ujarnya sambil mengulurkan tangan dengan senyuman yang begitu manis.
Marsha membalasnya tersenyum dan mengulurkan tangannya "Marsha"
"Sha, dia ini..."
"Pacar, aku pacarnya Alvin" potong Anita dengan cepat kala Alvin berbicara
Namun Marsha tak menanggapi berlebihan ia hanya mengangguk lalu tersenyum.
Marsha menghela nafas berkali-kali saat mengingat kilasan bertemu kembali dengan Alvin. Ia memegang dadanya, masih sama menyesakkan disana. Kalau dia tidak salah dalam mengingat Anita itu seperti wanita yang dulu pernah ditemuinya. Rupa-rupanya mereka begitu langgeng.
"Malam, bu" Sapa Marsha masuk ke dalam rumah kala melihat ibunya lalu memeluk ibunya.
"Kenapa, Sha?"
Marsha menggeleng "Tidak ada, bu. Hanya lelah saja. Besok Marsha bakalan ada event yang menguras tenaga"
"Ya namanya juga kerja, nak. Event apa memangnya?"
"Cuma event modeling gitu kok, bu" ucapnya
Masalahnya bakalan ketemu sama Alvin dan pacarnya itu tentu saja. Tidak heran jika Alvin disana, karena Anita adalah salah satu model dari brand yang mengadakan event besok.
"Yasudah, bu. Aku tidur ya" Marsha melepaskan pelukan itu dan mengecup pipi ibunya.
"Tidak makan malam dulu, nak"
"Sudah makan tadi bareng kru, bu" lalu berjalan ke kamarnya dan langsung merebahkan diri di atas kasurnya
Ia menatap lamat-lamat langit kamarnya.
Anita itu cantik, wajar bila kau melupakanku Marsha tersenyum miris
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN (END)
Romance(End) Menceritakan seorang gadis bernama Marsha yang menyukai hujan. Hujan mempertemukannya dengan Alvin, pria dengan sejuta pesona dan juga memiliki segudang rahasia. Tidak sampai disana, persahabatan, cinta dan keluarga turut andil pada kisahnya...