CHAPTER 1

200 8 6
                                    

Bali, 2018
Kampus

"Hari yang begitu indah, dengan cahaya sinar matahari yang menyinari dengan hangatnya dan kicauan burung yang begitu riangnya." Ini lah Bali ku, Tanah kelahiranku.
Tepat di hari inilah aku memulai semua kisahku, kisah bagaimana aku menjadi seorang mahasiswi, kisah dimana aku menemui teman - teman dan lingkungan baru, juga kisah dimana aku bertemu seseorang yang pernah mengajariku apa itu kesederhanaan.
Namaku Ayu, aku baru menyelesaikan studi ku sebagai seorang siswi SMK di sebuah SMK ternama di Bali. Dan ini adalah hari pertama dimana aku minginjakkan kakiku di sebuah kampus pariwisata dan kapal pesiar. Ya, ini hari aku mengikuti kegiatan ospek namun di kampus itu menyebutnya sebagai kegiatan "PDSP". Mungkin kalian juga pernah merasakan pengalaman sepertiku? Dikerjai oleh para senior, membuat sesuatu yang mungkin itu tidak masuk akal bagi kita, dimarahi bahkan di bentak - bentak oleh para senior. Begitulah dunia perkuliahan bukan? Harus berhadapan dengan para senior yang galaknya sama seperti kak rose dalam cerita Upin dan Ipin, haha... Namun percayalah kegiatan ini akan kalian rindukan dan kalian ceritakan kembali suatu saat nanti.

"SOMMELIER" ...
Itu adalah nama kelompok ku, yang terdiri dari 60 orang. Aku menjadi salah satu peran penting dalam kelompokku. Aku menjadi seorang wakil, yah.. walaupun wajah ku tidak ada tampang kepemimpinannya, namun David ( Ketua kelompokku ) memilih aku untuk menjadi assistantnya... Tugas ini cukup ribet sih, namun apa boleh buat?
Tugas ku sebagai wakil adalah mencatat semua nomer telepon anggota - anggota kelompokku dan memasukannya ke dalam chat obrolan grup. Bisa kalian bayangkan dari 60 orang anggota kelompokku aku harus mencatat semua nomer  mereka.  Bisa dibayangkan bukan? Lelah nya menjadi aku?
Selain itu tugas ku sebagai seorang wakil pasti sudah kalian ketahui, ya tugas seorang wakil pada umumnya yaitu membantu tugas dari sang ketua.

Hari demi hari sudah aku lalui, namun hari untuk mengikuti kegiatan PDSP ini belum berakhir. Ini adalah hari ketiga kegiatan PDSP. Dimana setiap kelompok harus menyiapkan pertunjukkan terbaik di malam inagurasi. Sentak saja kelompokku sibuk menyiapkan pertujukan kami. Pertunjukkan itu akan dibawakan oleh tiga kelompok yang digabung menjadi satu kelompok. Kelompokku digabungkan dengan kelompok "Banquet" dan "Spirit". Kalian pasti penasaran bukan apa yang akan dibawakan oleh kelompokku saat malam inagurasi nanti? Kelompok yang kita beri nama "The Power of Kepepet". Akhirnya kami pun memutuskan akan membawakan sebuah drama yang menceritakan tentang suatu peperangan yang terjadi di Bali. Aku tidak ikut berperan, karena aku harus bertugas untuk mengatur kelompokku saat latihan.

Sepulang dari kegiatan PDSP kami semua harus latihan untuk acara inagurasi tersebut, setiap anggota kelompok kami diwajibkan hadir entah itu yang ikut berperan ataupun tidak. Itu semua kita lakukan untuk meningkatkan rasa persatuan walaupun tidak semua yang ikut berperan dalam drama tersebut, namun setidaknya kita bisa mensupport
teman - teman kita yang berperan dalam drama itu bukan?

" Tengtong....."
Itu bunyi ponsel ku... Langsung saja aku melihat ponsel ku.
Benar saja ada sebuah pesan dari seseorang yang tidak aku kenal namun aku menyimpan nomernya.

"Hi, tolong bilangin ya, besok aku tidak masuk karena aku sakit. Terimakasih"

Kalian tahu siapa pengirim pesan itu? Itu adalah salah satu anggota kelompokku. Doni namanya. Ya wajar saja jika dia memberitahu ku bahwa dia tidak masuk besok karena aku adalah wakil kelompok jadi aku harus tahu keadaan semua anggota ku.  itulah sebab nya dia memberitahuku bukan semata - mata karena dia mengenalku, kami pun tidak pernah saling berbicara satu sama lain, aku pun tidak mengenalnya, wajahnya saja pun aku tidak tahu.

*********

HARI KELIMA KEGIATAN PDSP

Ini adalah puncak dimana akan adanya sebuah pertunjukkan dari calon mahasiswa dan mahasiswi kampus tempat ku berdiri sekarang.
Semua yang ikut berperan dalam pertunjukkan itu sedang bersiap - siap di belakang panggung untuk pertunjukkan yang akan mereka bawakan, sedangkan aku harus mengatur kelompokku yang lain yang tidak berperan dalam pertunjukkan itu di depan panggung.
Satu per satu setiap kelompok menunjukkan pertunjukkan terbaiknya. Kini giliran kelompok ku,

PERGI UNTUK BAHAGIA ATAU BERTAHAN UNTUK LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang