CHAPTER 5

49 1 0
                                    

Bagaimana cara ku untuk meyakinkan Doni, bahwa aku tidak ada hubungan apa- apa dengan Rian.

"Sudahlah jika dia memang pilihan mu, aku akan ikhlas."

"Tidak don, aku sungguh-sungguh tidak ada hubungan apapun dengannya."

"Lalu kenapa dia memposting foto kalian berdua ?."

"Aku pun tidak mengerti, aku pergi tidak berdua saja aku pergi bersama Yulia dan Deni merekalah yang menjemputku  Percayalah kepada ku Don, aku hanya nyaman dengan mu, bukan yg lain."

"Apa kau bisa membuktikan nya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau bisa membuktikan nya?"

"Tentu!!!."

"Baik buktikanlah."

Mungkin inilah saat yang tepat untuk aku memberitahu kepada Rian bahwa aku memang sudah menyukai seseorang, seseorang yang bahkan dia kenal, namun aku takut jika aku jujur aku akan melukai hatinya.  Aku juga tidak mau jika pertemanan ku dengannya akan hancur dia orang yang sangat baik, aku tidak tega jika aku harus melukai hatinya. Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku harus membuktikan kepada Doni bahwa aku dan Rian memang tidak ada apa-apa. Tapi aku juga tidak tega memberitahu Rian soal ini. 
Kisah ku memang sangat rumit.
Namun,  aku tetap harus jujur saat ini agar Rian tidak menyimpan rasa semakin dalam terhadapku.

"Maaf Rian, jujur aku tidak suka jika kamu memposting foto ku, apalagi kita tidak ada hubungan apa-apa. Aku mohon hapuslah."

"Baiklah ayu, maaf jika aku lancang. Namun aku sudah menganggapmu pacarku, hanya saja kita belum resmi jadian, karena menurutku kamu hanya perlu waktu."

Mendengar kata-katanya aku semakin tidak tega jika aku harus jujur sekarang, tapi jika tidak hari ini maka selamanya aku tidak akan ada kesempatan.

"Maaf Rian, sebenarnya... Hm sebenarnya aku sudah menyukai orang lain."

"Siapa? Jadi selama ini kamu anggap hubungan kita itu apa?."

"Maaf,  aku hanya mengganggap mu teman saja, teman yang selalu bisa mendukungku, teman yang selalu ada saat orang lain menyakitiku nantinya".

"Apa kamu tidak pernah menyukaiku sekali saja? Lihatlah aku yang selama ini selalu menunggumu".

"Maafkan aku Rian, aku tidak ingin kamu pergi dariku.  Aku tidak ingin pertemanan kita hancur,  kita bisa saja berpacaran namun akan bertahan berapa lama? 1 tahun? 2 tahun? setelah itu apa?kita bertengkar lalu kita putus, dan kita akan menjadi orang yang tidak saling mengenal. Aku tidak ingin itu terjadi. Jadi mengertilah, aku yakin kamu akan mendapatkan seseorang yang tepat untukmu nanti."

"Baiklah jika itu yang membuat mu bahagia, aku akan mengikhlaskan mu dengannya. Siapa orang yang kamu sukai? Apa dia Doni?."

"Bagaimana kau bisa tahu?."

PERGI UNTUK BAHAGIA ATAU BERTAHAN UNTUK LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang