CHAPTER 14

14 2 0
                                    

"Bagaimana latihan mu? Apakah berjalan dengan lancar?"
"Tentu, kami sudah menciptakan sebuah lagu."
"Benarkah?"
"Tentu"
"Selamat atas lagu pertama kalian, aku tidak sabar untuk mendengarkannya"
"Sabarlah, setelah kita rekaman aku akan mengirim nya kepadamu"
"Baiklah. Bisakah kau mengantar ku besok? Aku ingin jalan - jalan. Sudah lama kita tidak pernah menghabiskan waktu berdua"
"Besok?"
"Ehmm"

Aku tahu bahwa Doni pasti tidak akan bisa mengantarku. Dari caranya menjawab pertanyaan ku dengan begitu kaget aku sudah mengetahuinya

"Maaf, besok aku harus latihan lagi bersama bandku"
"Tidak apa, bagaimana kalau lusa?"
"Lusa juga aku harus rekaman"
"Begitukah? Hmm baiklah. Tidak apa, kita bisa pergi lain waktu. ( Tersenyum )
"Apa kau marah?"
"Buat apa aku marah? Apa aku terlihat seperti orang yang sedang marah? ( Tersenyum )"
"Maafkan aku"
"Aku mengerti kesibukan mu. Jadi tidak apa"
"Terimakasih kau sudah mengerti ( mengelus rambut Ku)

Sesungguhnya aku sedikit kecewa karena ini, jujur saja sudah lama aku tidak pernah menghabiskan waktu bersama Doni. Namun saat aku ingin menghabiskan waktu bersama nya, dia mengatakan bahwa dia harus latihan bersama teman band nya itu. Tapi tak apa, kita masih punya hari esok. Aku juga tidak boleh egois. Aku tahu bahwa musik adalah hidupnya. Jadi aku juga harus mengerti semua itu. Aku tidak ingin mengganggu karirnya karena Aku selalu mendukungnya dan tidak akan menjadi bebannya.
Mungkin memang benar aku sedikit kecewa karna itu namun aku tidak boleh memperlihatkan kepadanya. Aku tidak ingin menjadi egois dengan mementingkan keinginanku saja.

                                       *********
"Selamat pagi, maafkan aku yang
akhir- akhir ini sibuk dan tidak punya waktu untukmu"

Itulah pesan yang dikirim oleh Doni, aku senang mendengar pesannya itu. Mungkin dia tahu bahkan kemarin aku merasa kecewa terhadap nya, itu sebabnya dia mengirimi aku pesan itu. Aku merasa senang, ternyata dia masih memperdulikan ku sehingga dia meminta maaf seperti itu. Tetapi aku juga merasa Aku menjadi orang yang sangat egois sehingga membuat nya harus meminta maaf seperti itu.

" Tidak Don, kau tidak salah akulah yang bersalah, maafkan aku"
"Kenapa kau yang bersalah?"
"Karna aku tidak mengerti kesibukanmu"
"Malam ini kau ada tugas?"
"Tidak. Kenapa?"
"Ayo kita pergi malam ini, anggap saja untuk menggantikan hari-hari yang kita lewati" ujarnya.
"Apa? Bukankah kau harus latihan untuk manggung?
"Memang, tapi aku tidak seharusnya melupakan mu dan lebih fokus terhadap bandku. Kau pacarku, kau punya hak atas diriku"
"Tidak Don, aku tidak ingin menjadi penghalang mu aku juga tidak ingin menjadi bebanmu"
"Siapa bilang kau menjadi bebanku? kau penyemangatku. Itu sebabnya aku harus selalu membuat penyemangat ku tersenyum"
"Kau ini bisa saja. Sudah sana bukankah kau harus ke kampus sekarang?"
"Baiklah, sampai ketemu nanti malam"
"Ehmmm.. semoga harimu menyenangkan"

Begitulah Doni yang aku kenal, selalu memberi kejutan yang tidak pernah terduga. Bukan kejutan yang istimewa seperti pasangan lainnya, yang memberi kejutan kepada kekasihnya dengan membelikan sebuah barang atau apapun itu. Namun kejutan yang aku maksud adalah dia mampu mengetahui isi hatiku, tanpa aku harus menceritakan semua terhadapnya. Aku tidak pernah berkata bahwa aku kecewa tapi dia sudah tahu bahwa aku sangat kecewa, itu sebabnya dia membatalkan jadwal latihannya hanya untukku.
Aku senang akhirnya dia bisa meluangkan waktunya untukku. Tetapi aku takut jika temannya menjelek - jelekan Doni karna membatalkan jadwal latihannya hanya karna seorang wanita. Tapi aku harap teman-teman nya mengerti dan tidak berpikiran seperti itu kepadanya.
Doni sungguh membuat aku merasa disayangi..

                                   *************

"Kak dicari tuhhh..."
"(Keluar kamar)"
"Pacar tuh..."
"Apaan sihhh.. "
"Sudah siap?" Ujar Doni
"Sebentar lagi, tunggulah "
"Biasa kak Don, dia kalau dandan itu lama, jadi besok- besok kakak jemputnya jangan terlalu awal ya hahahaa.."
"Apaan sih dik" dengan kesal.

PERGI UNTUK BAHAGIA ATAU BERTAHAN UNTUK LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang