CHAPTER 7

36 2 0
                                    

"Good Afternoon semua." 

"Good afternoon miss"

"Baik hari ini saya akan membagi kalian menjadi beberapa kelompok, untuk membuat suatu project dan di kumpul Minggu depan"

"Baikk Miss"

"Baik kelompok 1 terdiri dari Sonia, Reni, Bayu, Saputra, dan Eka. Kelompok 2 Ayu, Meisi, Dwi, Aldi, dan Aripayana......."

Miss Mely pun membagi kelompok satu per satu. Di kelas kami ada 6 kelompok yang satu kelompok terdiri dari 5 orang.  Jumlah kami semua dalam satu kelas tersebut ada 30 orang.

"Baik saya minta setiap kelompok duduk dengan kelompoknya masing-masing untuk berdiskusi"

Langsung saja kami culinary 6 bergegas mencari kelompok kami masing-masing. Kelompokku memilih tempat duduk di depan tepat di bangkuku, Dwi dan Meisi  agar Aku dan kedua temanku itu tidak repot - repot untuk  berpindah tempat. Biarkan saja Aripayana dan Aldi yang mencari kami bertiga.
Aku duduk tepat di depan Aldi, jujur aku agak risih jika harus duduk di depannya berhadapan langsung dengannya. Karena dia pernah mengatakan bahwa dia suka denganku. Namun aku belum memberinya jawaban. Aldi selalu saja melihatku, memandangiku namun aku cuek saja seakan-akan semuanya baik-baik saja dan tidak terjadi apa-apa.

Aldi dia belum tahu, bahwa aku sudah dekat dengan orang lain, itu sebabnya dia masih saja mengejar-ngejarku. Beda dengan Saputra, semakin hari dia semakin menjauhiku. Karena dia tahu bahwa aku sudah dekat dengan orang lain, bahkan Saputra tahu dengan siapa aku dekat saat ini. Wiliam teman Saputra, teman sekelas ku juga sih..dialah yang memberitahu Saputra bahwa aku dekat dengan Doni. Wiliam mengenal Doni, karena Wiliam dan Doni mereka adalah teman SMA bahkan mereka berdua adalah teman sekelas saat SMA. Wajar saja Saputra tahu dengan siapa aku dekat saat ini dan dia mulai ingin tahu tentang Doni. Saputra pernah bilang kepadaku bahwa dia tidak akan menggangguku dengan Doni walaupun sebenarnya dia masih mencintaiku saat ini.
Hmm.. kata-kata itulah yang membuat aku canggung jika harus berbicara dengannya. Bahkan meminta uang kas saja aku menjadi malu, karena mendengar perkataannya itu.

*******************

"Nanti, kita bikin tugasnya di rumah ku saja yaa.."

"Baiklah, sepulang dari kampus kita langsung ke rumah Meisi ya!" Suruh ku.

"Siapp buk ketua" kata Aripayana.

Bel istirahat pun sudah berbunyi, kami culinary 6 pun bergegas untuk ke kantin. Namun untuk kali ini, Aku, Meisi, dan Dwi tidak pergi ke kantin. Karena kami ingin mengirit uang saku kami. Kami bertiga akhirnya memilih untuk tetap tinggal di kelas, sambil mendengarkan lagu dari ponsel kami masing - masing.

"Sudah istirahat?"

"Sudah nihh..."

"Kamu sudah makan?"

"Belum, hari ini aku diet"

"Hahaha ngapain diet? Biar apa? Segitu aja aku sudah jatuh cinta kok"

"Uhh dasar gombal"

"Nanti ke rumah ya?"

"Nanti? Nanti malam maksud mu?"

"Ya nanti malam memang nanti kapan?"

"Hmm.. aku ada tugas, maaf ya"

"Jadi kau tidak bisa ke rumah hari ini? Hm.. baiklah tak apa. Semangat , semoga tugas mu cepat selesai. "

"Terimakasih, aku masuk dulu ya"

PERGI UNTUK BAHAGIA ATAU BERTAHAN UNTUK LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang