15

2.1K 173 10
                                    

Tepat pukul 09.00 pagi pesawat pribadi milik pimpinan tertinggi Kim corp mendarat di daratan Iceon Seoul. Pintu pesawat terbuka lebar sosok tegap dengan tinggi menjulang keluar dari dalam awak pesawat disampingnya terdapat sosok berparas ayu dengan kulit putih pucatnya.

Barisan sosok pria berseragam hitam membungkuk dengan sopan menyambut kedatangan tuannya. Dengan sigap salah satu diantara mereka mengambil alih koper sang tuan dari tangan pramugari pesawat.

Suho berjalan angkuh dengan tangan mengengam tangan Jisoo erat. Mobil lemousin bercorak hitam bertengger sejak beberapa menit yang lalu menunggu kehadiran sang tuan.

"Selamat datang tuan dan nona" sambut supir pribadi Suho ramah membungkukkan badan dan membuka pintu untuk tuannya dan Jisoo

Jisoo membalasnya dengan senyum manisnya dan segera masuk mobil disusul Suho di belakannya. Suho menyandarkan kepalannya di sandaran jok mobil memejamkan matanya. Mobil dilajukan dengan kecepatan sedang karena Jisoo yang memintanya.

"Kau inggin makan terlebih dahulu?" tanya Suho setelah sekian lama hening tanpa suara. Jisoo mengalihkan pandangannya menatap sosok disampingnya, sedikit berfikir sebelum menjawab.

"Hmm.. Bukannya tadi kita sudah sarapan di dalam pesawat" ujar Jisoo berusaha menolak ajakan Suho lagian baru beberapa jam mereka mengisi perut masing-masing sebelum mendarat di daratan kota Seoul

Suho hanya diam tanpa mengeluarkan kata-kata lagi dan menyamankan sandarannya dengan mata masih tertutup. Jisoo menghela nafas dan memalingkan pandangannya melihat pemandangan jalanan lewat kaca jendela mobil.

"Apakah kita langsung pulang ke mansion tuan?" tanya sang supir yang binggung hendak mengarahkan setir mobilnya kemana.

"Ya" jawab Suho singkat dengan posisi yang sama dan mata tertutup. Jisoo yang sendari tadi asik memandangi jalanan lewat jendela mobil mengalihkan pandangannya ke arah Suho yang masih memejamkan matanya.

Suho yang merasa diperhatikan hanya diam tanpa berniatan membalas maupun bertanya dan memilih untuk memejamkan matanya lebih erat berharap dapat menyelami alam mimpi.

Belum sempat bertemu mimpi indah yang ia harapkan dering poselnya sudah menganggunya dengan terpaksa dan wajah sedikit kesal Suho membuka matanya dan segera menjawab panggilan.

"Kenapa?" tanya Suho to the poin tanpa bertele-tele lagi

Terdengar suara yang tidak asing diseberang sana wajah binggung Suho segera sirna setelah mengenali siapa pemilik suara diseberang sana. Jisoo yang sendari tadi menatap Suho hanya diam memperhatikan gerak gerik sosok dihadapannya.

"Kami sudah di Seoul dan segera akan aku kembaliakan" kata Suho final tanpa menunggu kata-kata apa yang akan di ucapkan lagi oleh lawan bicaranya di seberang sana.

Ditekannya tombol power dan disimpannya kembali handpone miliknya di dalam saku celananya dan kembali melanjutkan kembali kegiatannya yang sempat tertunda.

Jisoo menghembuskan nafas menyandarkan badanya mengikuti apa yang Suho lakukan.


"yeoboseo?"

"Jisoo sudah di Seoul" kata Chanyeol cepat

"benarkah?"

Chanyeol menganggukkan kepala sebagai jawaban meskipun tak dapat dilihat oleh lawan bicaranya

"apa ini sebuah kenyataan? Ya Tuhan" ucap seseorang diseberang sana dengan penuh kegembiraan. Chanyeol hanya mendengarkan semua ocehan adiknya tanpa ada niatan untuk menjawab

"hyung?" hyung masih disana? Masih tersambung kan? Hyung?" panggil Jongin diseberang memastikan bahwa sambungan telephonnya masih tersambung dengan baik

"Ya aku mendengarkan semua omonganmu Jongin" jawab Chanyeol sebal "kenapa kau jadi cerewet seperti seorang perempuan? Dasar" lanjut Chanyeol dan kembali memeriksa dokumen-dokumennya

"baguslah" ucap Jongin lega "emm.. Hyung terimakasih atas bantuanmu"

"Berterimakasihlah pada Suho karena dia yang mengembalikan Jisoo aku hanya menasehatinya memberi tahu kepadanya" Jawab Chanyeol

Jongin yang mendengar jawaban sang hyung hanya mengangguk "hmm hyung.. Bagaimana dengan appa? Sudahkah lebih baik?" tanya Jongin lirih tersirat rasa rindu disana

Chanyeol menghembuskan nafasnya memijit pelipisnya yang tiba-tiba terasa pusing

"Datanglah kemari kami semua menunggumu" kata Chanyeol sebelum memutuskan sambungan telephonnya. Ditatapnya foto keluarga yang terpampang di tembok ruangannya, tercetak senyum manis disana terlihat sangat harmonis bak keluarga bahagia.

Chanyeol tak bisa lagi menahan air mata saat menatap gambar sang ibu dengan senyumnya yang menyejukkan.

'Maafkan aku, janjiku belum ku tepati, tapi aku akan buktikan kalau kita bisa kembali seperti dulu' kata hati Chanyeol bertekat menepati janjinya terhadap almarhumah ibunya


"Sekarang istirahatlah kalau ada perlu sesuatu panggil saja maid dan kalau kau inggin menemuiku aku ada di kamar" kata Suho tanpa memandang Jisoo dan melangkah meninggalkan Jisoo di ruang keluarga sendiri

Belum sempat ia melontarkan kata-kata untuk Suho tapi kini ia sudah ditinggal sendirian diliriknya pintu kamar Suho yang sudah tertutup rapat mungkin dia kelelahan sudah kelihatan dari raut wajahnya yang terlihat lesu

Jisoo melangkahkan kakinya ke dapur berniatan mengambil segelas air dan diteguknya hingga tandas karena tengorokannya yang sudah terasa haus sejak perjalan ke mansion Suho

Setelah sampai di dapur dengan segera ia mengambil gelas yang tertata rapi di atas meja makan dan menuangkan air ke dalamnya mdneguknya hingga tak tersisa setetespun terlihat seperti orang yang tengah kehausan selama berhari-hari

Setelah membasahi tenggorokannya dengan air minum dengan segera Jisoo berjalan ke arah kamarnya yang sudah beberapa bulan ia tinggal. Tersemat rasa rindu terhadap suasana kamar yang selama ini ia tempati saat tinggal bersama Suho

Dibukannya pintu coklat tersebut dengan pelan gelap menyambutnya dengan segera Jisoo mencari letak saklar lampu lamar dan menyalakannya agar terang. Senyum lebarnya terpancar saat melihat suasana kamarnya yang masih seperti terakhir ia tinggal saat Suho mengajaknya berlibur dan dengan berakhirnya kejadian tersebut

Dengan berlari kecil Jisoo menjatuhkan tubuhnya tepat di atas tempat tidurnya yang nyaman. Wangi lavender yang menjadi favoritnya masih tercium disana dipeluknya guling kesayangannya dengan erat menyalurkan rasa rindunya terhadap benda-benda yang ada dalam kamarnya

Beberapa kali Jisoo menguap karena rasa kantuk yang mulai menyerang karena tak tahan lagi Jisoo akhirnya menutup matanya dan menyelami alam mimpi

Suho keluar kamarnya karena rasa hausnya yang tak bisa ia tahan melangkahkan kakinya ke arah dapur namun perhatiannya sedikit tertarik saatelihat pintu kamar Jisoo yang sedikit terbuka. Dengan hati-hati dibukannya pintu tersebut dan melangkahkan kakinya masuk kedalam

Senyum terukir di wajah Suho saat melihat wajah damai Jisoo yang sedang terlelap tiba-tiba rasa rindunya yang selama ini ia pendam kembali memberontak dalam dirinya. Tubuhnya berjalan mendekati ranjang Jisoo untuk merengkuh tubuh mungil Jisoo dalam dekapannya

Dengan hati-hati Suho menidurkan tubuhnya disamping Jisoo agar tidak membangunkannya dan memeluknya dari samping diciumnya kening Jisoo lama menyalurkan rindunya selama ini

"Entah apa yang aku rasakan selama ini namun aku tidak bisa jauh darimu Jisoo" ucap Suho lirih

"Meskipun sebentar lagi kau akan kembali bersama keluargamu tapi kumohon jangan pernah pergi jauh dari ku" lanjutnya sebelum menyusul Jisoo menaungi alam mimpi













Tbc_

End ya? End ya? Mau end kapan? Sekarang? Atau mau sampe 100 chapter? Wkwkwk gg becanda doang..

Jangan lupa tinggalkan jejak~

LOVE MAZE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang