Selamat Membaca*
**Sang Penggoda**
Seokjin Side*
Seminggu kemudian...
Tak terasa hubungan diam-diam antara aku dan Joohyun berjalan dengan baik, Jisoo maupun orang lain tak mencurigai sama sekali. Mereka hanya menganggap kami sebatas atasan dan bawahan.
"Seokjin-ah, waktunya kita makan siang." tegur Joohyun yang mulai menghampiriku, ia membawakan sebuah paper bag.
Joohyun mengulurkan tangannya, disertai dengan bibir yang tengah tersenyum. "Ayo, kita pergi makan di luar." ajaknya lalu menarikku untuk beranjak dari singgasanaku yang merupakan kursi kerjaku.
Kami melenggang keluar dari dalam ruangan, berjalan tanpa kontak fisik karena akan banyak orang yang mencurigainya nanti.
Joohyun memintaku mengendarai mobilku menuju ke taman berada tak jauh dari kantor.
Mungkin dia bosan makan di dalam ruangan, jadi mengajakku ke taman hanya untuk makan berduaan.
Setelah memarkirkan mobilku di tempat parkir taman, kami keluar untuk mencari tempat duduk dan lihatlah sekarang Joohyun tampak sangat ceria melihat apapun yang berada di hadapannya.
Joohyun telah duduk di salah satu bangku lalu mengeluarkan bekal makanan dari dalam paper bag. "Cepatlah! Kau lelet sekali seperti siput." omelnya dengan wajahnya yang kelewat menggemaskan saat ini, tapi cantik.
Setelah aku duduk disampingnya, Joohyun meletakkan kotak bekal makanan di pangkuanku sembari memberikan sumpit sekaligus air minumnya.
"Makanlah." pinta Joohyun yang hanya kuturuti, belum sempat aku menyuapkan makanan itu sampai ke mulutku aku melihat Joohyun beranjak dari duduknya.
Aku terdiam memperhatikannya yang menghampiri seekor anak kucing jalanan yang berada di taman ini, dia memberi semua makanannya pada anak kucing itu. Bagaimana dia bisa makan siang kalau begitu?
"Hey, kalau kau berikan semua. Kau makan apa?" tanyaku saat ia selesai dan kembali duduk tepat di sampingku.
Joohyun tak menjawab, ia malah memakan makanan dalam bekal milikku. "Aku kan bisa memakan makananmu, kita berdua bisa berbagi." ucapnya tapi aku segera membalikkan tubuhku darinya agar dia tak mengambil jatahku.
"Yakkkk!!! Kau pelit sekali sih?!" kesalnya membuatku terkekeh, aku cukup berhasil mengerjainya dan kini ia tengah berusaha tuk bisa mengambil makanan dari kotak bekal makan siangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Penggoda (Jinrene)
Fanfiction"Kau jatuhkan airmata ini, kau hancurkan semua rasa ini. Ku terdiam dan membisu, telah kurasakan sakit yang sungguh luar biasa. Kau tega begini kepadaku, kau tega khianati cintaku. Ku tau kau pergi, relakan cinta ini. Kau pergi dengan orang yang aku...