25. 🍀kisah mengharukan detik detik wafatnya Rasulullah🍀

235 32 0
                                    


Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam (SAW) wafat pada hari Senin pagi tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriah atau 633 Masehi. Beliau wafat pada usia 63 tahun lebih empat hari.

Isyarat Ajal
Isyarat dekatnya ajal Rasulullah dimulai ketika beliau beri’tikaf selama 20 hari di bulan Ramadhan tahun 10 H. Malaikat Jibril mengulang Alquran hingga dua kali dalam tahun itu bersama Rasulullah. Kemudian di Padang Arafah saat haji Wada’ Rasulullah bersabda: “Aku tidak tahu pasti. Barangkali setelah tahunku ini, aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian di tempat wukuf ini untuk selamanya”.

Sabda beliau di Jamratul ‘Aqabah, “Ambil dariku manasik kalian (cara-cara menunaikan ibadah haji), sepertinya setelah tahunku ini, aku tidak berkesempatan lagi untuk menunaikan haji.” Selain itu pada pertengahan hari-hari tasyrik, turun kepada beliau surah An-Nashr. Dengan turunnya surah itu, beliau semakin yakin saat perpisahan telah tiba dan pemberitahuan akan datangnya ajal sudah sampai. Pada bulan safar 11 Hijriah Rasulullah pergi ke Gunung Uhud dan mendoakan para syuhada yang dikubur di sana.

Rasulullah kemudian beranjak menuju mimbar seraya bersabda: “Sesungguhnya aku yang mendahului kalian. Dan sesungguhnya aku menjadi saksi terhadap kalian. Demi Allah, sungguh saat ini aku sedang melihat liang (kubur) ku! Kepadaku telah diserahkan kunci-kunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bumi. Dan demi Allah, aku tidak mengkhawatirkan kalian akan musyrik setelahku. Akan tetapi yang kutakutkan kalian akan berlomba-lomba mendapatkan kunci-kunci itu!” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Di lain malam, Rasulullah keluar menuju Baqi’ lalu meminta ampunan untuk mereka yang dikebumikan di sama, seraya bersabda: "Assalammualaikum, wahai para penghuni kubur. Rasakanlah kemudahan keadaan yang sedang kalian alami dibanding keadan yang sedang terjadi pada orang-orang yang masih hidup. Fitnah-fitnah telah datang seumpama potongan-potongan malam gelap gulita yang ujung sepotongnya mengikuti awal potongan lainnya. Hari akhirat lebih berat daripada dunia." Pada akhir perkataannya, Rasulullah menyampaikan kabar gembira kepada mereka dengan mengucapkan, ‘Sesungguhnya kami akan menyusul kalian semua’.

Rasulullah SAW Jatuh Sakit
Ibnu Mas’ud RA, bahwasanya dia berkata: “Ketika ajal Rasulullah SAW sudah dekat, Rasulullah mengumpulkan kami di rumah Aisyah RA, kemudian Rasulullah memandang kami sambil berlinangan air matanya, lalu bersabda: "Marhaban bikum, semoga Allah memanjangkan umur kamu semua, semoga Allah menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kamu."

Aku berwasiat kepada kamu, agar bertakwa kepada Allah. Sesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan untuk kamu. Janganlah kamu berlaku sombong terhadap Allah." Allah berfirman: "Kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan dirinya dan membuat kerosakan di muka bumi. Dan kesudahan surga itu bagi orang orang yang bertakwa."

Kemudian kami bertanya: “Bilakah ajal Rasulullah ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Ajalku telah hampir, dan akan pindah ke hadirat Allah, ke Sidratulmuntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arsyila.” Kami bertanya lagi: “Siapakah yang akan memandikan Rasulullah ya Rasulullah?” Rasulullahmenjawab: “Salah seorang ahli bait.” Kami bertanya: “Bagaimana nanti kami mengafani Rasulullah ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Dengan bajuku ini atau pakaian Yamaniyah.” Kami bertanya: “Siapakah yang mensalatkan Rasulullah di antara kami?” Kami menangis dan Rasulullah pun turut menangis.

Kemudian Rasulullah bersabda: “Tenanglah, semoga Allah mengampuni kamu semua. Apabila kamu semua telah memandikan dan mengafaniku, maka letaklah aku di atas tempat tidurku, di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku. Kemudian keluarlah kamu semua dari sisiku. Maka yang pertama-tama mensalatkan aku adalah sahabatku Jibril AS. Kemudian Mikail, kemudian Israfil kemudian Malaikat Izrail (Malaikat Maut) beserta bala tentaranya. Kemudian masuklah kamu dengan sebaik-baiknya. Dan hendaklah yang mulai salat adalah kaum lelaki dari pihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya, dan kemudian kamu semua.”

Dakwah IslamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang