Dakwah Islam

133. fakta sahabat nabi

Chapter 2: Hamzah bin Abdul Muthalib. ra
(Si Singa Allah)

Tahukah kamu?
1. Hamzah bin Abdul Muthalib adalah sahabat Rasulllah saw dengan skill bertarung level S. Spesialisasinya adalah memanah.

2. Sebagai ahli panah, dia hobi berburu. Biasanya orang berburu secara berkelompok bersama teman-temannya dan yang dicari adalah rusa, kelinci, burung, atau hewan-hewan jinak lainnya.  Sedangkan Hamzah biasa berburu sendirian dan seringkali berhasil mendapat binatang buas semisal harimau atau singa. Oleh karena itu, dia dijuluki Si Pemburu Singa.

3. Fisiknya sangat kuat. Hamzah mampu menggendong singa hasil buruan dengan 1 tangan sementara tangan lainnya membawa busur panah.

4. Ada 2 orang yang dijuluki singa pada waktu itu yaitu Umar bin Khattab Si Singa Padang Pasir dan Hamzah Si Pemburu Singa.

5. Dari namanya saja ketahuan kan, dia siapa? Rasulullah punya 4 orang paman. 2 orang masuk Islam yaitu Hamzah & Abbas, sedangkan 2 orang tidak masuk islam yaitu Abu Thalib dan Abu Lahab. Selain 4 paman, beliau punya 1 tante yaitu Shafiyah yang juga masuk Islam.

6. Walaupun berstatus sebagai paman, tapi usia Hamzah dan Rasulullah saw hanya selisih 4 tahun. Ada juga ahli sejarah mengatakan bahwa mereka lahir di tahun yang sama. Suatu ketika dia ditanya siapakah yang lebih besar apakah dia atau Rasulullah saw. Hamzah menjawab, "Tentu saja Rasulullah lebih besar dari saya, hanya saja saya lahir lebih dulu."
Maksud si penanya adalah siapakah yang lebih tua, tapi Hamzah menjawab demikian untuk menghormati Rasulullah saw.

7. Hamzah sangat menyayangi Rasululah saw dan para pengikutnya sejak sebelum dia masuk Islam. Jika tidak dicegah oleh kakaknya yaitu Abu Thalib, Hamzah akan menghajar siapapun pengganggu kaum muslimin. Padahal dia sendiri belum masuk Islam.

8. Suatu hari, dia mendapat laporan bahwa Rasulullah saw dihina oleh Abu Jahal dengan hinaan yang sungguh terlalu. Hamzah marah besar. Dia yang baru pulang berburu langsung mendatangi Abu Jahal yang sedang berada di Darun Nadwa (tempat nongkrong para petinggi Quraisy) kemudian memukulinya dengan busur panah hingga berdarah-darah lalu berkata, “Apa kau menghina Muhammad sedangkan aku telah memeluk agamanya? Sekarang coba hina aku kalau kau berani!” Mendengar perkataan ini para tokoh Quraisy shock berat karena mengira Hamzah telah masuk Islam padahal belum. Abu Jahal tidak berani berbuat apapun padahal dia adalah tokoh penting di Mekah. Hampir terjadi pertarungan antara Hamzah dengan para pengikut Abu Jahal tapi Abu Jahal mencegahnya dan dia mengakui kesalahannya.

9. Hamzah menjadi bingung karena keceplosan mengaku sudah masuk Islam. Jika dia meralat ucapannya, maka itu adalah sebuah aib karena sama saja menjilat ludah sendiri. Setelah berdoa memohon petunjuk, besoknya keinginannya untuk masuk Islam semakin mantap. Dia pun bersyahadat.

10. Setelah Hamzah, Umar bin Khattab yang juga dijuluki Singa Padang Pasir juga masuk Islam beberapa hari kemudian.
Siapakah Umar? Silakan baca fakta-fakta greget tentangnya di chapter 1.
Kedua orang inilah yang menjadi pelindung terkuat bagi kaum muslimin selama di Mekah sehingga dakwah yang tadinya dilakukan sembunyi-sembunyi kemudian bisa dilakukan terang-terangan. Kaum muslimin pun bisa shalat dan duduk melingkar di sekitar Kakbah dengan aman.

11. Ketika kaum muslimin hijrah ke Madinah, anak dan istri Hamzah tidak ikut. Kemungkinan besar karena mereka tidak masuk Islam.

12. Hamzah memimpin pasukan pertama yang dibentuk Rasulullah saw. Pasukan ini bertujuan untuk mencegat kafilah dagang Quraisy dan mengambil kembali harta kaum muslimin yang dirampas orang Quraisy setelah ditinggal hijrah.

13. Hamzah mengikuti Perang Badar yang terjadi pada tahun ke-2 setelah hijrah. Kaum muslimin terdiri dari 313 orang, 2 kuda, 70 onta (1 ekor dinaiki 2-3 orang) dengan peralatan dan senjata seadanya harus melawan 1000 pasukan Quraisy yang 600 diantaranya memakai baju besi. Mereka memiliki sekitar 100 kuda, banyak onta, serta senjata lengkap. Btw, kuda yang digunakan untuk perang adalah kuda terlatih yang bisa menendang, menginjak musuh, dll.