71. ungkapan guru yg bersanad kpd Rasulullah adalah sebuah kedustaan dlm agama

104 6 0
                                    

Bismillah..
Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Rasullah sholallahu a'laihi wassalam  sendiri tidak pernah mengatakan kalau mencari ilmu itu harus kepada guru yang bersanad.

Bahkan RASULULLAH SHOLALLAHU A'LAIHI WASSALAM  sendiri yg memerintahkan bahwa seorang muslim wajib mnerima kebenaran Dari siapapun termasuk dari seorang budak yg status sosialnya paling rendah sekalipun yaitu budak habhasy.

Sesungguhnya yg wajib brsanad itu Adalah para perawi hadis.....
Apakah orang-2 yg meriwayatkan hadis tersebut berhubungan langsung kpd Rasulullah atau tdk ??

Kalau seorang saja perawinya tdk bersambung atau perawinya cacat dalam ilmu dan kejujuran maka hadis itu cacat.

Dari perawi hadis itulah maka ulama menentukan sanad hadisnya apakah Shohih, Hasan, Dhoif atau Mudhu (palsu).
Bukan guru yg menentukan sanad suatu kebenaran.

Tapi itu semua karena kurangnya memahami ilmu islam akhirnya banyak ummat ini yg mau saja dibodohi dengan sebutan bahwa wajib berguru kepada seorang guru yg bersanad langsung kpd Rasulullah.

Itu adalah akibat taklid buta yg sangat parah kepada Kiyai, Habib dan Ustad. Siapa pun dia bahkah ustadz ustadz yg bermanhaj salaf sekalipun, kita hanya boleh taqlid kpd satu orang manusia yakni rasulullah sholallahu a'laihi wassalamah.

Catatan:

Sesungguhnya ilmu adalah agama,maka hendaklah kalian melihat darimana kalian mengambilnya..

(MUHAMMAD BIN SIRIN)

Sesungguhnya ilmu adalah darah dagingmu dan engkau akan ditanya  di mintai pertanggung jawaban pada hari kiamat,maka lihatlah darimana engkau mengambil ilmu tersebut...

(IMAM MALIK BIN ANAS)

Teman teman sekalian ,tulisan ini dibuat  hanya untuk mengingatkan  dan  menyampaikan berbagai syubhat yang telah tersebar dihadapan  Umat Islam. Jika tidak disampaikan , maka sama saja dengan menyembunyikan ilmu. Bagaimana mungkin umat akan paham bila didiamkan begitu saja.

Tentulah akan lebih baik jika kita mau pikir kembali kawan. sebagai penggemar dua Ustad ini mau mengakuinya dan berlapang dada menerima kenyataan bahwa memang banyak syubhat yang disampaikannya . Kita tak boleh bertaqlid begitu saja hanya karna telah terlanjur menyukainya  sehingga ucapannya yang salah pun diterima begitu saja.Wallahi, jika Ustad yang saya senangi saat ini ada ucapannya yang salah , maka saya siapa untuk mengakuinya dan merimanya dengan lapang dada, agar tidak mengikuti ucapannya.Karna Kita hanya diperbolehkan bertaqlid kepada satu orang saja , yaitu Rasulullah Muhammad Sallallahu'alaihi Wasallam.

Jika ada yang berkata:
"Ambil yang baik saja dan tinggalkan yang buruknya". Bagaimana mungkin orang akan tau mana yang baiknya dan mana yang buruknya jika tidak dijelaskan. Ingat tolak ukur baik buruk itu adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Dakwah IslamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang