👑{CHAPTER 11}👑

3K 187 17
                                    

Happy Reading ❤

Maaf ya kalau banyak typo 😁❤

👑

Lio kembali dengan seragam di tangannya, ia menyuruh Adelia untuk mengganti seragamnya yang kotor dan ia akan berjaga di depan WC.

Selesai berganti, Adelia melangkah mendekati Lio, ia mencoba sedikit menurunkan roknya karena roknya terlalu pendek, dan bajunya agak ketat. "Lio, makasih ya seragamnya, walaupun agak kekecilan," ucapnya.

Lio menghembuskan nafas kasar ketika ia melihat lekuk tubuh Adelia dengan jelas, sepertinya bajunya kekecilan, bukan hanya itu, roknya bahkan tampak pendek, tidak sampai selutut. "Lia, gimana kalau lo make seragam gue aja?" tawarnya.

"Ekh? Terus lo gimana kalau gue make seragam lo? Gak usah deh Lio, ayo kita balik aja ke kelas," balas Adelia.

"Gak, gue gak bisa biarin lo pake seragam itu. Ayo kita tukeran seragam Lia," ajak Lio, sedikit memaksa.

Adelia menyentil dahi Lio setelah mendengar idenya yang buruk itu. "Jangan  aneh-aneh deh Lio. Gue gak masalah kok pake ini," ujar Adelia.

Lio mendekatkan wajahnya ke wajah Adelia, sangat dekat, sampai deru napas Lio terdengar oleh Adelia. "Gue yang masalah, gue gak terima kalau lo diliatin sama cowok lain dengan penampilan lo yang kaya gini. Ayo tukeran Lia, di koprasi ukuran seragamnya tinggal itu jadi susah," ucapnya.

Adelia sedikit mendorong Lio menjauh. "A-pa sih, jang-an deket-deket dong ngomongnya," Adelia merasakan pipinya yang terasa panas, ia sengaja mengalihkan pandangannya ke arah lain karena merasa malu jika menatap mata Lio.

Lio tersenyum tipis melihat tingkah Adelia, tampak sekali kalau Adelia sedang salting. Sepertinya seru menggoda Adelia.

Lio maju satu langkah ke depan Adelia, Adelia langsung memundurkan langkahnya, itu terus terjadi sampai Adelia menyadari kalau ia sudah mentok ke tembok.

Lio tersenyum, Lio menaruh kedua telapak tangannya ke tembok, pergerakan Adelia tampak terkunci, ia tidak bisa apa-apa. "Lio! Mundur dong!" kesal Adelia, ia merasa resah dengan posisi ini.

Lio mendekatkan wajahnya, lalu ia berbisik di telinga Adelia. "Gue kasih dua pilihan, tukeran seragam atau gue cium," bisiknya.

Adelia diam saja mendengar ucapan Lio, ia bingung kenapa sikap Lio tiba-tiba seperti ini. Ia bertanya-tanya apa Lio sedang kerasukan sesuatu? Jujur saja ini terasa menyeramkan baginya.

"Gue itung ya sampe tiga," ancam Lio karena Adelia diam saja.

Adelia menangkup wajah Lio, lalu ia mulai menghitung. "1 ... 2 ... 3, Ayo cium gue kalau lo berani Lio," tantang Adelia, dengan senyum lebarnya.

Lio menaruh tangannya di dahi Adelia, lalu ia mencium punggung tangannya yang ada di dahi Adelia. "Kali ini ada penghalangnya, tapi lain kali nggak," ucap Lio lembut.

Adelia tampak terdiam di tempatnya, ia merasakan perasaan aneh di dalam dirinya.

Lio segera menutupi Adelia dengan tubuh tinggi dan bahu lebarnya saat ada cowok seangkatannya lewat, Lio menatap cowok itu dengan tajam, seperti memperingatkan jangan pernah menatap ke arah Adelia.

"Lo tunggu di dalam WC, gue bakal balik lagi ke sini, jangan kemana-mana Lia, okay?" bujuk Lio.

"Lo mau kemana Lio? Gue harus balik ke kelas, Bu Ati pasti nyariin gue, gimana kalau gue dihukum gara-gara kelamaan di WC?"

"Udah lo tenang aja, biar gue yang urus. Pokoknya lo harus diem di sini," setelah mengatakan itu Lio langsung bergegas pergi.

Lio masuk ke kelas Adelia tanpa mengetuk pintu, semua mata tertuju pada Lio, bahkan Bu Ati juga menatap Lio. "Lio! Kamu gak punya sopan santun banget, ketuk pintu dong kalau mau masuk!" geram Bu Ati.

"Bu, saya mau bilang kalau Adelia mau pergi sama saya, jadi Ibu gak usah nyariin Adelia, dan tolong jangan di alpa," ucap Lio.

"Lio! Dimana Adelia sekarang? Kalian kan bisa pergi setelah pulang sekolah, bawa Adelia kesini sekarang!" titah Bu Ati.

"Lio! Lo jangan bawa Adelia ke arah yang buruk dong, jangan ngajak dia bolos. Cepat bawa Adelia kesini lagi," sahut Sisil.

Lio mengabaikan perkataan Bu Ati dan Sisil, ia pergi ke tempat ruang siaran untuk mengumumkan sesuatu.

"Cek, cek, siapapun yang punya seragam cewek ukuran XL yang belum ke pakai ke ruang siaran sekarang, gue beli seragamnya dengan harga dua kali lipat dari harga sebelumnya," ujar Lio.

Semua siswa dan guru yang mendengar itu tampak tercengang, bisa-bisanya Lio mengumumkan hal seperti itu di ruang siaran.

Mereka bertanya-tanya untuk apa Lio mau membeli seragam cewek?

"Lio udah gila ya," ucap salah satu siswa.

Tapi ada beberapa siswa yang tergiur dengan tawaran Lio, beberapa siswa itu meminta izin pada guru yang ada di kelas untuk keluar.

Lio tersenyum saat ada siswa yang sudah ada di depan ruang siaran, Lio langsung mengambil seragam yang ada di tangan siswa itu dan membayarnya. "Thanks," ucapnya.

Lio segera berlari ke WC tempat Adelia berada, saat sudah sampai di depan WC Lio segera memanggil-manggil Adelia. "Lia, keluar," ucapnya.

Tampak hening, bahkan Adelia tidak keluar dari WC. Lio yang merasa cemas segera masuk ke dalam WC tersebut.

Langkahnya terhenti, seragam yang ada di tangannya jatuh begitu saja, Lio tampak terkejut. "ADELIA!" teriaknya.

👑

Setelah hiatus satu tahun akhirnya bisa lanjutin cerita ini, maaf ya buat yang udah terus nunggu cerita ini up 🥰❤

Gimana menurut kalian chapter ini? Komen ya😁❤

14 JULI 2022

AdelioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang