Sendiri disini itu pilihan
Bukan karena keinginan----
Kuis biologi selama dua jam berhasil membuat semua anak kelas IPA 4 geleng-geleng kepala. Bukan karena kurang belajar atau tidak memahami materi, tetapi karena soal yang diberikan tidak sesuai apa yang sedang di pelajari.
Hal itulah letak permasalahan, seharusnya hari ini ibu dian masuk dan memberi kuis. Tetapi malah ibu nine yang datang dan memberi kuis ilmu sosiologi. Apa yang harus di jawab?
Senya tertunduk lesu mendapati lima soal yang belum ia jawab. Jangankan untuk menulis, memikirkan sebuah jawabannya saja sudah membuat senya pasrah. Bukan hanya senya saja, mira dan adra yang duduk di depannya juga ikutan tertunduk lesu, bahkan semua murid kelasnya juga sama halnya dengan senya.
Mungkin satu atau dua murid saja yang paham soal sosiologi seperti ini. Bagi senya, kuis bukan hanya membuatnya berpikir tetapi membuatnya mati tanpa berpikir
"Nya! Bagi nomor 3 dong" pinta adra dengan suara sedikit berbisik menoleh ke arah senya.
Adra bukanlah cewek yang malas mencari jawaban ataupun cewek yang bodoh dalam pelajaran. Itu salah, adra salah satu cewek yang cepat menangkap materi yang dijelaskan guru, dan itu berlaku di semua pelajaran tidak terkecuali kuis sosiologi iniSenya mengangkat lembar jawabannya yang masih kosong selain nama,kelas dan mata pelajarannya yang ia tulis di atas kiri kertas itu. Selebihnya kosong,
"Belum siap,masih kosong" bisik senya sembari menutup samping wajahnya agar ibu nine tidak melihat mereka berdua berbisik-bisik seperti ini.
"Jawabannya pake logika aja nya" adra memberi sarannya kepada senya yang masih lesu memikirkan jawaban apa yang harus ia tulis di kertasnya
"Udah dra, tapi otak gue ini bukan otak lo" senya menarik pasrah resah membuat adra kasihan dengannya
"Parah lo nya. Siapin gih, mau nilai lo nol?" tiba-tiba mira berbalik dari kursinya dan menatap senya
Perkataan mira benar. Tetapi apa boleh buat? Dirinya bukanlah cewek dengan segala kepintaran yang bisa menjawab apapun. Senya juga bukan tipe cewek yang selalu bertopang dagu menunggu jawaban datang. Dirinya lebih memilih nilai nol daripada mencontek hasil dari orang lain, sekalipun itu mira dan adra
"Jangan kasihanin gue, kumpul sono kalau lo berdua udah siap" senya mengambil pulpennya dan kembali menggeluti kertas dan pikirannya
"Yakin nya? Ini lihat punya gue aja" mira menyodorkan kertas jawabannya ke atas meja senya, dan berharap senya mau menerimanya.
Adra hanya bisa melihat senya yang tidak mau mengambil kertas itu dan malah membiarkannya
Adra tau alasan senya menolak. Gadis itu memiliki prinsip kuat di dirinya 'selagi bisa jangan meminta'. Dan itu berlaku dalam kondisi apapun"Ih, buruan senya. Waktunya dikit lagi lho" ujar mira meminta senya segera menyalin jawabannya
Melihat mira seperti itu, membuat senya semakin geram dengan temannya. Senya tau kalau adra dan mira itu teman yang baik dan perhatian sesama orang lain, namun senya tidak mau mengambil nilai yang ada di jawaban milik orang lain. Rasanya aneh saja bagi senya saat melakukan itu
senya memandang ke arah mira dan adra, dengan perlahan senya berdiri dari kursinya dan berjalan ke meja guru untuk mengumpulkan kertas jawabannya. Tidak ada rasa takut kalau nilai kuis kali ini buruk, senya tidak mempersalahkan dirinya kenapa tidak menjawab satupun soal kuis itu, salahkan saja kenapa ibu nine ada di kelasnya. Padahal kelas ini jurusan IPA bukan IPS
"Letakan di situ" titah ibu nine melihat senya datang dan membawa kertas jawaban
Senya hanya menurut, ia letakan kertas itu di atas meja kemudian meminta izin untuk keluar. Ibu nine memberi izin karena siapapun yang sudah siap dan mengumpulkan kertas jawaban sudah bisa keluar kelas.Selain senya, ternyata mira dan adra juga ikut mengumpulkan kertas mereka dan menyusul senya yang sudah di luar
"Batu banget deh prinsip lo nya. Pusing gue" ujar adra setelah mendapati senya yang duduk di dekat tangga. Temannya yang satu ini memang keras kepala, semua yang dilakukan harus pakai prinsip. Kalau tidak bukan senya namanya
"Ih! Lebay banget lo berdua. Satu nilai jelek nggak bakal buat gue nggak naik kelas" senya berujar santai dengan senyum di kedua sudut bibirnya. Mira yang melihat senya tersenyum hanya menggelengkan kepala, binggung saja melihat senya seperti tidak memiliki rasa takut sedikitpun
"Lo habis makan apa sih nya? Sampe lo nggak takut gitu sama nilai kuis yang tadi" tanya mira sambil mencari posisi duduk yang nyaman di samping senya kemudian diikuti dengan adra yang juga duduk
"Makan mi--, eh itu bukannya anak Osgar?" senya menujuk ke arah segerombolan cowok sedang berjalan ke arahnya. Sedangkan mira dan adra juga ikut melihat segerombolan cowok famous disekolah mereka
"Iya itu anak Osgar. Kenapa? "
Tanya adra penasaran. Biasanya senya malas melihat anak Osgar di sekolahnya dan sekarang senya bertanya?"Iya nih. Biasanya lo anti banget sama anak Osgar" tambah mira
Senya tidak memperdulikan pertanyaan dari mira dan adra yang terdengar sangat penasaran dengannya. Sekarang senya harus mencari lanka dan mengembalikan payung yang ia pinjam kemarin sore
"Tunggu disini!" ujar senya lalu masuk ke dalam kelas meninggalkan mira dan adra yang menatapnya aneh.
"Kenapa sama senya?" tanya mira kepada adra. Sedangkan adra hanya mengangkat bahu
Tidak lama kemudian, senya keluar dari kelas dan menenteng sebuah payung advokat ditangannya.
"Dra, bisa bantu gue?" pinta senya sunguh-sungguh. Ia meminta bantuan adra untuk mengembalikan payung milik lanka. Karena adra itu pacarnya hiyan, jadi senya mengandalkan adra."Buat apa? Kalau sulit gue nggak mau ya" senya mengangguk setuju kemudian menyodorkan payung ke tangan adra yang menatap dirinya binggung
"Payung?lo kasih gue payung nya? Gu--" sebelum adra tuntas berbicara, senya lebih dulu memotongnya dengan cepat.
"Bukan! Tolong kasih ke lanka. Gue pinjem payung dia kemarin sore.. "
-----
Vote and comment
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Lanka
Teen FictionMulanya karena hujan, dan senya harus mendapatkan dampaknya setelah seorang cowok memberikan pinjaman payung advokat waktu itu. Namanya Lanka,cowok yang berhasil membolak-balikkan keadaan senya Dialah Lanka,cowok yang membuat senya harus ekstra tah...