-chapter 4

22 10 0
                                    

Mengenal itu tanda kalau kita sudah
paham kalau manusia perlu teman

----

Pergantian jam ke-tiga hari ini sangat membuat senya beserta murid di kelasnya gembira bukan kepalang, tadinya pak joko yang menjadi guru di jam ke-tiga untuk mata pelajaran bahasa inggris. Namun lagi-lagi, keberuntungan berpihak kepada murid yang berharap kalau pak joko tidak masuk. Kelas IPA 3,semboyan dari kelas yang begitu berharap ketidakhadiran pak joko hari ini

Disudut belakang kelas senya, adra, mira dan dua teman lainnya berkumpul, bebas berbuat apa saja tanpa ada larangan. Jangankan untuk dilarang, ketua kelas saja tidak hadir kesekolah dengan begitu komplotan disudut belakang memang aktivitas menyenangkan

"Gue bosen nih, kantin yuk"  ajak mira setengah mengarah ke arah jendela. Mereka semua bermain permainan truth or dare yang sering di mainkan anak zaman sekarang.

"Lo takut ya kita kasih tantangan? Kan lo kalah dari tadi"  cibir seoarang cowok berkaca mata, namanya Aan. Sedangkan mira? Gadis itu hanya tertawa karena Aan mengetahui kalau dirinya menghindari permainan laknat itu

"Gue udh bosen nih, samaan sama mira"  ucap senya memandang semua temannya. Berharap kalau permainan ini segera di berhentikan sebelum dirinya mati kebosanan

"Yahh, lo sih mir. Pake bosen segala, tuh si senya juga ikutan lagi"  tutur miko berwajah kecewa

"Kok gue? Senya memang bosen sama beginian. Nggak ada tantangannya.. " balas mira

Senya yang merasa perkataan mira benar, mengangguk satuju ke arah Miko dan Aan
"Males lanjut. Gue mau ke kantin, lo semua pada ikut nggak nih?" lanjut senya kemudian beranjak dari tempatnya

"Gue ikut" sahut mira cepat. Sedangkan miko dan Aan diam kemudian mengangguk setuju untuk mengakhiri permainan mereka

"Gue ngikut aja.. " adra yang melihat wajah temannya yang tertekuk sambil mendengarkan celoteh Aan yang tidak setuju permainan yang mereka lakukan. Bosan sudah pasti, tapi kalau dilanjutkan buat sengsara hati

"Lo semua duluan aja ke kantin, gue sama miko mau ketemu anak-anak kelas lain"  ujar Aan lalu berlalu ke arah pintu bersama miko.

Setelah Aan dan miko pergi dari kelas, senya merengkuh kedua bahu adra dan mira.
"Jadi kantin nggak?"  tanya senya memandang secara bergantian ke arah dua temannya

"Lo pikun nya, kan gue yang pertama ngajak kantin. Kenapa lo tanya lagi?" tutur mira mengingatkan kalau dia orang yang pertama mengajak teman-temannya ke kantin, lalu kenapa senya bertanya lagi? Mira sedikit kesal dengan tingkah senya yang sering lupa

"Iya juga sih" senya tertawa kikuk mendapati dirinya kelupaan tentang siapa yang mengajaknya ke kantin lebih dulu.sifat senya yang sering lupa, adra dan mira sudah sangat paham atas perihal itu hanya saja terkadang ada rasa kesal

"Ya udah. Ke kantin nggak?"  tanya adra kemudian langsung di setujui senya dan mira. Mereka bertiga selanjutnya pergi ke kantin dengan harapan kalau tempat duduk di dekat jendela masih kosong dan bakso kuah bik itut dalam kondisi 'banyak'.

----

"Bik, bakso tiga porsi ya. Yang pedes"  senya memesan tiga porsi bakso untuknya, adra dan mira dengan rasa pedas. Makanan pedas memang tidak dianjurkan untuk seringndi konsumsi, tapi mulut mereka bertiga selalu tidak bisa di ajak sehat. Bagi senya pedas itu nikmatnya makanan, yang harus mulutnya makan

"Satu jus alpukat, dua jus jeruk" tambah bik itut hapal dengan pesanan senya yang kerap kali gadis itu pesan. Senya hanya bisa tertawa mendapati bik itut yang sudah hapal dengan pesanannya sebelum ia mengakatakan apa yang hendak ia pesan

"Hapal ya bik, bener semua lagi" ujar senya senangnya

"Senya sering beli disini. Jadi bik itut hapal"  kekeh bik itut

"Bakso bik itut enak, bikin ketagihan" lanjut senya memberikan pernyataan yang memang benar kalau bakso milik bik itut mempunyai rasa yang gurih dan berbeda dari bakso lainnya.

"Kami ini bisa aja senya, tunggu sebentar. Bik itut siapin dulu baksonya"

Bik itut yang sudah paham dengan murid langganannya itu segera menyiapkan tiga mangkuk dengan porsi penuh. Tidak lupa sambal pedas andalan bik itut juga ikut ke dalam mangkuk bakso

Sambil menunggu bakso pesanan, senya melihat beberapa makanan ringan di dalam kantin bik itut yang diletakkan di dalam rak dengan rapi. Mata senya tak sengaja melihat sederet coklat batangan yang ada di dekat rak sebelah kanan. Dengan perlahan, senya berjalan ke dalam kantin bik itut

Belum sempat senya mengambil coklat yang ia inginkan, kepala senya lebih dulu terkena benturan ralat, kepala senya tertubruk dengan tubuh seseorang

Dengan sekali mengarah, senya tersenyum kecut melihat lanka berdiri di depannya dengan tatapan biasa. Tanpa ekpresi dan itu membuat mata senya terasa sakit

"Lo lagi" ketus lanka mendapati cewek yang sempat ia pinjamkan payung tiga hari yang lalu. Lanka sebenarnya malas bertemu cewek di hadapannya ini, bukan benci. Lanka tidak benci senya, tetapi malas menatap mata teduh gadis itu

"Kenapa kalau gue lagi? Lo nggak senang?"  tanya senya kesal dengan sikap lanka yang terlalu membosankan untuk dirinya lihat.

"Bahkan lebih dari apa yang lo bilang"

"Ya, gue paham" tungkas senya pelan

Dari pakaiannya lanka, mata senya bisa melihat kalau cowok itu benar-benar ketua geng Osgar yang berandalan. Baju dikeluarkan, atribut tidka lengkap dan rambut yang acak-acakan hal itu membuat senya geleng-geleng kepala. Ternyata ada murid sebebas seperti lanka di sekolah

"Ngapain lihatin gue!"suara tegas lanka berhasil membuat telinga senya sakit. Suara lanka tegas tapi terlalu buruk di teling senya.

Senya memutar mata jengah, baru tahap melihat sudah di peringati, apalagi tahap mendekati. Bisa-bisa senya mati sebelum lulus SMA karena sikap lanka yang aneh dari cowok lainnya

Tubuh senya mengarah ke arah lanka berdiri, tangan kiri senya jatuh di atas bahu lanka, kemudian menepuknya pelan
"Mau bilang kalau lo aneh, gue suka"ucap senya pelan sebelum tangannya di tepis kasar oleh lanka.

"Nggak jelas!"ujar lanka kemudian melengos pergi dari kantin meninggalkan senya di sana yang sedang tertawa. Ya, senya sedang mengerjai dirinya hari ini dengan perkataan yang sering ia dengar dari cewek yang suka dengannya. Lanka benci itu

-----

Vote and comment
See you next part
















LankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang