-chapter 14

12 4 0
                                    

Teka-teki untuk apa?
Jawabanya untuk ...?

--------

Sudah dua menit lanka memegang ponsel hitam di tangannya sambil terus mencari nama seseorang, kontak senya. Gadis itu membuat lanka geleng-geleng kepala karena memberi nama kontaknya dengan nama lain bukan nama aslinya. Padahal kehadiran gadis itu sangat di butuhkan saat ini mengenai group films dan saat ini pula lanka tidak bisa memberi kabar ke gadis itu

"Gimana lan, ada nggak kontaknya?" tanya juan yang juga menemani lanka sejak tadi.

"Nggak ketemu"ujar lanka bersungut-sungut karena kesal belum juga mendaptkan kontak senya. Padahal beberapa hari lalu, gadis itu sendiri yang menyimpan nomornya di ponsel lanka.

"Kelamaan kalau lo cari kayak gitu. Mending langsung ke kelas dia aja"

"Jauh, gue males"

Juan memdegus kesal mendengar jawaban dari lanka yang tidak sesuai dengan harapan. Juan pikir lanka akan menyetujui sarannya, namun terbalik. Lanka sama sekali menolak untuk langsung ke kelas senya dengan alasan jauh dan malas.

"Adra teman dekatnya senya kan?" tanya lanka ke kepada juan yang masih menujukkan wajah kesalnya "lo ada kontak adra nggak?"

Juan mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan memberikannya kepada lanka. "Nama kontaknya, adra anak ipa"

Lanka membuka kontak dan langsung mengetik nama yang di sebut oleh juan tadi. Dengan sekali ketik, nama yang lanka harapkan muncul di atas papan pencarian. Setelah itu, lanka menyalin nomor adra ke ponselnya dan tidak lupa mengirimkan pesan singkat

"Udah lo tanya?"

"Udah. Tapi belum di balas"

"Tunggu aja. Gue yakin si adra mau kasih nomor senya"

Juan dan lanka kembali dalam kegiatan masing-masing. Juan kembali menyalin catatan milik lanka sedangkan lanka berfokus dengan laptopnya. Baru saja lanka ingin berdiri, ponselnya berbunyi dengan notifikasi pesan masuk dari adra

Adra
Buat apa?                                                                
                                                                                  Buat lomba

Ya udah, gue kirim nomornya

Lanka tidak lagi membalas pesan dari adra, karena yang lanka butuhkan nomor senya sekarang. Tidak lama menunggu, notifikasi pesan dari adra langsung membuat lanka membuka isinya. Dan ya, nomor dengan jumlah 12 angka itu sudah berhasil lanka dapatkan

"Gimana lan, udah ketemu?" ujar juan setelah menyelesaikan tugasnya menyalin catatan lanka di bukunya.

"Udah, gue kirim pesan atau gue telpon? Menurut lo gue harus pilih yang mana"

"Pesan aja. Sekarang masih jam pelajaran lan"

Lanka baru ingat sekarang masih jam 9,dan itu artinya kegiatan belajar-mengajar masih di lakukan. Dan bila lanka menelpon, pasti belajar gadis itu nantinya terganggu. Tidak ingin mengambil resiko, lanka akhirnya mengirimkan pesan singkat kepada senya.

Nanti, setelah jam istirahat
Langsung ke ruangan pak warno

Setelah mengirim pesan. Lanka mematikan ponsel dan memasukkannya ke dalam saku celana.
"Gue mau ke ruangan pak warno, kalau ada perlu telpon gue" ujar lanka sambil menutup laptopnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang