✨Luka itu?✨

248 32 0
                                    

Setelah 6 bulan berlalu sejak aku pertama kali memasuki kantor kepolisian pusatt ini, sudah banyak juga kasus-kasus yang sudah tim eagle pecahkan dengan sukses. Walaupun banyak terdiri dari para detektif pemula, tim kami mencetak prestasi yang cukup bagus, gerakan kami dinilai sangat cepat dan tepat.
Untuk memberikan apresiasi pada para detektif, kepolisian pusat Seoul mengadakan sebuah acara penghargaan. Dan hal yang paling tidak kuduga adalah..

Aku mendapatkan penghargaan sebagai polisi muda pemberani

Suzy mendapatkan penghargaan polisi muda disiplin

Sungrok hyung mendapatkan penghargaan pengendara tidak takut mati

Chaewon mendapat penghargaan polisi lapangan muda pintar dalam medis

Wohwan sonbae mendapat penghargaan polisi lapangann jenius dalam medis

Seungwon sonbae mendapat penghargaan sebagai ketua tim terbaik

Dan tim eagle mendapat penghargaan kerjasama tim terbaik (Best Team Work)

Tim kami mendapatkan banyak sekali penghargaan walaupun tim kami masih baru terbentuk

Saat ku dengar namaku dipanggil untuk menerima penghargaan. Aku pun maju menaikki panggung. Seorang polisi senior, mungkin berumur sekitar 40-an tahun, mengalungkan sebuah medali pada leherku, aku menundukkan kepalaku untuk menerima medali tersebut. Setelah selesai mengalungkan medali tersebut polisi senior itu memajukan tangan kanannya mengajakku untuk berjabat tangan. Aku pun menerima jabatan tangan itu dengan senang hati. Tapi, apa itu, pandanganku terpaku pada sebuah bekas luka di tangan kanannya. Tiba-tiba sebuah potongan ingatan melintas di kepalaku.

🔙
Aku melihat diriku yang masih muda mungkin seusia anak SMP. Aku merasakan ada sebuah tangan kekar yang menarikku paksa. Aku sangat ketakutan saat itu, aku mencoba melindungi diriku dengan menyayatkan sebuah benda tajam pada tangan tersebut. Benda itu mengakibatkan luka yang sangat parah pada lengan kanannya.
🔚

Tiba-tiba kurasakan kepalaku berdenyut, rasa nyeri yang aku juga tak tau berasal dari mana menjalari kepalaku. Sesaat aku seperti kehilangan pijakanku, aku terhuyung.
Setelah aku bisa mengembalikan fokusku yang sempat hilang sesaat, aku merasakan ada sebuah tangan yang menopang tubuhku, mencegahnya agar tak jatuh kebelakang. Tangan dari orang yang sama yang sedang menjabat tanganku saat ini. Terlihat sedikit raut terkejut dan khawatir di wajahnya.
“Gwencana?” tanya nya padaku.
“Eoh, ne, gwencana-yo, khamsahamida” balasku padanya sambil menundukkan sedikit kepalaku.

▲▼▲▼

♫♫♫♫
Al su eomneun geu gyejeorui kkeut
Naneun neoreul saranghago itdeon geolkka
Eodinga-e uri hamkkehaetdeon geu maneun sigani
Son da-eul deut eoje il cheoreom doedollyeojigonae
Sunganmada nega tteo-olla
Joyongi natge ullideon geu moksori
Bomeul dalmeun haessal gatatdeon neo-ui moseupkkaji
♫♫♫♫ 

Mendengar ponselku yang sepertinya enggan untuk diam, aku pun meraba meja di samping tempat tidurku itu, mencari keberadaan benda berbentuk persegi panjang tersebut. Masih dengan mata yang tertutup dan suara yang serak khas orang bangun tidur aku menjawab panggilan telfon yang aku juga belum tau dari siapa asalnya.
“Yeoboseo?” tanya ku pada orang di seberang telfon.
“Yak!! Cha Geon! Kau masih tidur ya?!” teriak perempuan di seberang telfon yang membuatku reflek menjauhkan ponselku dari telinga.
“Hmm.. ada apa Suzy-ah? Kenapa kau pagi-pagi begini sudah ribut sekali seperti nenek lampir begitu?” tanya ku masih dengan suara yang serak.
“Pagiiii?! Jam dirumahmu mati ya? Atau mata mu belum kau buka? Sekarang sudah jam 9 siang Geon-aaahh!! Kau lupa ya kalau sekarang kau ada sebuah misi denganku?!” omel Suzy di seberang telfon.
Seketika aku teringat sesuatu “Benar! Aku ada misi dengan Suzy hari ini, mati aku, kenapa aku bisa lupa sihh” batinku.
“Yak! Cha Geon! Kau mendengarkanku kan?! Dan.. apa kau bilang tadi? Aku seperti nenek lam-” omel Suzy yang langsung aku tutup karena aku sudah tidak kuat mendengar omelannya sepagi ini. Tak kusadari bibirku sudah menyunggingkan sebuah senyuman membayangkan bagaimana Suzy dengan wajah mayun nya sudah menyumpahi ponselnya karena ulahku yang tiba-tiba memutus sambungannya tadi.
Aku memang suka meledek Suzy dengan sebutan nenek lampir karena ia memang suka mengomel, contohnya seperti tadi, tapi sebenarnya ia juga tidak sembarangan mengomeli orang begitu saja, tapi aku juga heran, sepertinya aku adalah orang yang paling suka ia omeli diantara semua anggota tim kami. Aku menepuk jidatku sendiri menyadari hal tersebut.

▲▼▲▼

Tepat pukul 08.30 aku sudah tiba di kantor kepolisian pusat. Aku celingak celinguk mencari keberadaan Suzy dan teman-temanku karena ruangan tempat kami biasa berkumpul dalam keadaan tak berpenghuni saat aku datang tadi.
“Aarrgh, sakit!” aku berteriak sambil memegangi kepalaku bagian belakang, karena baru saja tempat itu dibuat mendarat oleh sebuah pukulan yang-lumayan-keras. 
“Rasakan itu, salah siapa kau tiba-tiba memutus telfonku seperti tadi” omel Suzy, pemilik tangan yang telah memukul kepalaku baru saja.
“Hmm, maafkan aku, habisnya kau mengomel terus kayak nenek lam-” kuhentikan kalimatku ketika aku menyadari Suzy melotot kearahku.
“Apa? Kau mau bilang aku kayak apa? Heisshh.. sudahlah ayo sekarang kita keruangan profesor Sangyun, kita harus segera menyelesaikan misi kita yang terlambat karena ulahmu” omel Suzy, lagi.
“Aaarrghh, sakittt” teriakku saat tangan Suzy dengan seenaknya tiba-tiba menjewer telingaku, menyeretku untuk mengikuti langkahnya.
Ia sepertinya tidak peduli lagi dengan aku yang mengaduh kesakitan berkali-kali. Aku juga bisa melihat tawa Sungrok hyung dan Chaewon melihat penderitaanku saat ini.

To be continued..

Gimana pendapat kalian tentang alur ceritanya? Nyambung nggak? Bagus nggak?
Ingatannya mas singgeh alias cha geon mulai kembali tuu..
Ingatannya sebenarnya kek gimana yaa..
Ikutin trs kelanjutan cerita ini yaa..

Bonus foto

Bonus foto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca 😊😊Semoga kalian senang dengan cerita iniTolong tinggalkan jejak dengan vote (klik tanda bintang di bagian kiri bawah) saat kalian online, agar vote kalian bisa masuk ya chingu 😁😁Dan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca 😊😊
Semoga kalian senang dengan cerita ini
Tolong tinggalkan jejak dengan vote (klik tanda bintang di bagian kiri bawah) saat kalian online, agar vote kalian bisa masuk ya chingu 😁😁
Dan..
Komentar-komentar kalian juga sangat bermanfaat buat author loo chingu..
Komen tentang alur, tata bahasa, ketypo-an, prediksi cerita ala kalian, atau apapun bebas kok

Vote dan komen kalian akan sangat bermanfaat untuk semangat author terus melanjutkan karya ini

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang