✨ Tolong Aku ✨

188 26 8
                                    

Bae Suzy Pov

Aku bangkit dari dudukku. Kuhilangkan semua keraguanku yang masih tersisa, lalu kulangkahkan kakiku menuju seorang pria yang memang sudah menjadi targetku. Agar tak dicurigai aku mencoba berbaur dengan menggerakkan badanku mengikuti irama musik DJ yang memang sangat adiktif.

“Ekh-khm, kalau boleh tau.. siapa namamu, gadis manis?” goda si pria bermata kelabu, targetku.
“Han Sooji” kukeluarkan senyuman termanisku, berharap pria ini tak curiga kepadaku.

Kulihat matanya mengamati tubuhku dengan tatapan seakan menggodaku. Kalau saja aku tidak sedang menyamar pasti sudah kucolok dengan garpu sepasang mata jelalatan itu.

“Kalung...itu..?” dia terlihat sedikit menyipitkan pandangannya saat melihat kalung yang kukenakan.
Benar, aku memang sengaja mengenakan kalung yang ditemukan di lokasi kejadian untuk memancing si pemilik kalung ini, yang mungkin adalah tersangka pembunuhan Hyejin.
‘Yess, akhirnya umpanku termakan!’ aku berteriak kegirangan di dalam hati.

“Ah ini kalung yang kutemukan di lantai club beberapa hari yang lalu, siapa tau sang pemilik mengenalinya jadi aku memakainya. Kau tau siapa pemilik kalung ini?” langsung saja kutanyakan pertanyaan yang sedari tadi sudah meronta ingin keluar dari mulutku.

Dia terlihat berfikir sejenak sebelum menjawabnya “Emm.. sepertinya aku kenal  siapa pemiliknya, ayo ikut aku, kau bisa mengembalikannya langsung kepadanya, bagaimana?” tanyanya kepadaku.

“Ookey”

Lalu ia tiba-tiba menggenggam tanganku dan menariknya untuk mengikuti langkahnya.

Kualihkan pandanganku pada Cha Geon yang masih setia mengamatiku dengan sorot mata yang sulit dijabarkan. Kuberikan sebuah isyarat kepadanya agar mengikutiku.

Tanpa paksaan dan tanpa ada kecurigaan apapun kuikuti langkah kaki pria di depanku ini, sampai kami masuk pada sebuah ruangan.
‘Kosong?’ kupincingkan sudut mata kiriku, itu gerakan refleks terkejutku.

Belum sempat aku mendapat jawaban dari keterkejutanku tiba-tiba pria bermata kelabu itu sudah menyemprotkan sesuatu tepat di wajahku. Aku bahkan tak sempat menghindar. Badanku lemas, pandanganku mulai mengabur, aku merasa sangat mengantuk sekarang.

○○○

Betapa kagetnya aku, saat kubuka mataku tangan dan kakiku sudah dalam keadaan terikat. Dengan posisi yang sedang duduk di sebuah kursi dengan mulut yang diplester dan dikelilingi oleh orang-orang yang berpenampilan seperti gengster. Keadaanku sekarang membuatku tersadar bahwa aku telah diculik oleh pria pembohong itu.

‘Sial!’ umpatku di dalam hati.

Menyadari aku sudah membuka mata, si pria bermata kelabu meletakkan wajahnya tepat di depan wajahku, membuatku melotot marah kepadanya.
“Selamat kau sudah bertemu dengan si pemilik kalung itu gadis manis” ucapnya sambil menempatkan punggung tangannya di bawah dagunya.

“Kim Hyejin, gadis itu terus mengikutiku kemanapun aku pergi, ia terus saja meminta pertanggung jawabanku. Padahal itu salahnya sendiri! Aku sudah menyuruhnya menggugurkan kandungannya, tapi ia malah semakin berisik! Dia sangat menggangguku kau tau! Jadi aku memberikannya minuman penenang agar dia bisa diam, hahaha, bukankah aku ini.. baik sekali? hm? Setidaknya aku membuatnya beristirahat tanpa rasa sakit, hahaha” ucapnya tanpa merasa bersalah sedikitpun. 

‘Nappeun, saekkia!’ umpatku dalam hati.

“Bagaimana kalau sekarang kita bermain-main dulu, hm?” bisiknya ditelingaku, aku dapat merasakan lidahnya menjilati leherku. Membuat badanku bergidik ngeri. Aku meronta. Berharap ada seseorang yang menolongku. Aku sungguh berharap peri penyelamatku datang.

“Peri dimana kau? Tolonglah aku..” Lirihku dalam hati.

Brakk!

Bug!
Bug!

“Mereka datang!” pekikku senang di dalam hati. Para anggota timku sudah datang. Teman-temanku, seniorku, dan...
“Terimakasih...peri penyelamatku” panggilan itu seketika terlintas di kepalaku saat aku melihat Cha Geon.

“Cepat habisi mereka!” pekik si pria bermata kelabu.

Pertempuran pun tak bisa di elakkan. Walaupun tim eagle kalah jumlah, timku itu cukup bisa mengimbangi pertarungan. Kebanyakan dari anggota geng itu hanya menang tampang garang, tapi kemampuannya nihil.

Setelah pertempuran sengit, akhirnya semua anggota geng itu dapat dilumpuhkan. Sekarang hanya tersisa si pria bermata kelabu seorang diri. Keadaannya yang mulai tersudut membuatnya melakukan hal-hal yang terbilang nekat. Dengan paksa ia menarikku kedalam cengkramannya, mengacungkan pisau tepat di leherku.
“Hei! kau jangan macam-macam!” kudengar Seungwon sonbae menaikkan suaranya.

“Hhh, kalian yang jangan macam-macam, atau aku tak segan-segan akan menggorok leher gadis ini” ancam si pria bermata kelabu dengan semakin mendekatkan pisaunya keleherku.

“Seharusnya kalian tidak datang menganggu permainanku! Fuck you!” tambahnya terlihat mulai frustasi.

“Araso, araso, kami akan menuruti permintaanmu tapi lepaskan gadis itu eoh...?” bujuk senior Wohwan sedikit merendahkan suaranya di akhir.

“Menuruti permintaanku?” ucap pria sinting di belakangku ini, seperti meremehkan tawaran Wohwan sonbae “Let me go with this girl, I promise.. I will not hurt her if I get permission to taste her first and I will give her back to you, deal?” ucapnya dengan mendekatkan mulutnya pada telingaku. Seketika kalimat itu membuat badanku menegang. Seperti ada sengatan listrik yang menjelar keseluruh tubuhku. Rasanya ingin sekali kurobek mulut sialan itu, sekarang juga.

“Yak! Saekkia!” pekik Cha Geon yang langsung menghambur maju melancarkan serangan kepada pria yang masih mencekramku ini. 

Srett

Klek

Buaag

Aku berhasil terlepas dari cengkraman pria gila itu. Kurasakan tubuhku terhempas menjauh, karena tangan dan kakiku yang terikat aku tidak bisa menjaga keseimbangnku dengan baik, aku terhuyung jatuh hampir menubruk tanah, saat, tiba-tiba kurasakan ada sebuah tangan kekar yang menangkap badanku.
‘Sungrok oppa! Gomawoyo’ ucapku dalam hati. 

Bug

Bug

Kudengar suara pukulan yang sangat keras. Saat ku alihkan pandanganku ke sumber suara itu. Pria bermata kelabu berhasil menjatuhkan Cha Geon lalu mencekiknya. Aku memekik di dalam bungkaman plester yang menutup mulutku. Aku sungguh tak mau menyaksikannya lebih lama lagi.

“Jugeosseo!” teriak si pria bermata kelabu, ia semakin menekan leher Cha Geon. Tapi tiba-tiba ada sebuah tendangan mendarat tepat di kepala si pria bermata kelabu.

Buaag!!!

“Saekkia!” Seungwon sonbae berhasil menjatuhkan pria bermata kelabu itu dengan tendangannya.
“Cepat borgol dia” perintahnya melihat pria bermata kelabu terkapar di tanah karena tendangan kerasnya.

Setelah semua ikatanku terlepas aku segera berhambur ke arah Cha Geon, kubantu ia untuk bangkit. Dia terlihat baik-baik saja, hanya saja ia terlihat sedikit meringis kesakitan sambil mencoba menstabilkan nafasnya. 

Tapi, tiba-tiba ia memegangi kepalanya. Wajahnya seperti tengah menahan sakit yang teramat sangat.

“Geon-ah gwencana?” rasa kawatir mulai menjalari seluruh tubuhku.
Tak ada jawaban, ia malah semakin mengerang kesakitan, kulihat fokusnya sudah tidak pada tempatnya, pandangannya kosong. Jiwanya seakan sedang berkelana ke suatu tempat. 

“Geon-ah gwencana? Waegurae..?” tanyaku semakin dibuat panik.
Kulihat tubuhnya yang tadinya menegang mulai melemas, matanya mulai terpejam, ia mulai merosot, ambruk. Kutangkap tubuhnya dengan kedua tanganku yang ramping, tapi aku sedikit terhuyung karena tak kuat menahan beban tubuhnya.

To be continued...
.
.
.
.
.
Bagaimana pendapat kalian tentang part ini chingu?
.
Masih adakah yang penasaran sama kelanjutannya?
.
.
Jangan lupa vote dan komennya ya chingu...
.
Gomawo...
.
Saranghae...
💙💙💙

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang