Pulang sekolah, Mark ada kegiatan yaitu berlatih wushu bersama dengan beberapa temannya, contohnya ada Hendery anak kelas sebelah. Mark juga baru tau kalau diam-diam Hendery ini menguasai wushu dengan baik. Guru yang akan mengajarkan mereka teknik wushu juga sama-sama dari China. Kadang agak lemot juga seperti Hendery. Huang Zhitao.
Manusia panda tampang sangar berhati selembut hello kitty.
Udah, jangan baper.
Mark menenteng tasnya, niatnya dia mau langsung pergi ke ruang latihan, "Cas, minggir lu gue mau keluar," usir Mark sambil menepuk-nepuk pundak Lucas.
Lucas mengangguk kemudian menyingkir dari tempat duduknya agar Mark bisa keluar. Mark dan Lucas itu duduknya didekat tembok. Mark yang paling pojok lalu disampingnya Lucas.
"Mau latihan lo?" tanya Lucas.
"Iya, udah ditungguin sama Kak Tao," balas Mark.
Matanya melirik-lirik ke arah laki-laki yang berada di sampingnya, Renjun. Laki-laki itu sedang sibuk dengan ponselnya.
"Ya, liatin aja terus sampai mampus," celetuk Lucas yang tau kalau sejak tadi Mark memperhatikan Denjun sampai tidak berkedip.
Mark mendongak lalu menatap Lucas dengan pandangan kesalnya. Saat ini dia benar-benar ingin memukul Lucas dengan tempat pensil besi milik Seungmin.
"Gue tabok pakai tempat pensilnya Seungmin ya," ancam Mark lalu mengangkat tempat pensil besi milik Seungmin.
"Galak amat sih, bang," lirih Lucas sambil menyilangkan kedua lengannya di depan dada.
Mark mendengus pelan lalu meletakkan kembali tempat pensil Seungmin, "Udah ah gue cabut ya. Kayanya udah ditungguin sama Kak Tao," pamit Mark kemudian pergi meninggalkan kelas.
***
Mark memulai sesi latihannya dengan teman-temannya. Kebetulan Tao selaku instruktur juga sudah datang.
Saat sedang melakukan pemanasan di lapangan, matanya menangkap Renjun yang tengah berjalan di pinggir lapangan bersama dengan laki-laki yang ia tidak kenal. Sambil rangkul-rangkulan pula, kan Mark jadi cemburu. Anjir! Siapa tuh cowok?! Berani amat ngerangkul calon gue?!
Heh! Emangnya situ siapa, bapak?
Mark menatap laki-laki yang berjalan di sebelah Renjun dengan tatapan jengkel. Kesal karena orang lain bisa dekat dengan Renjun sangat mudah, sedangkan dia mau mendekati saja perlu usaha ekstra.
"Kenapa lu?" tanya Hendery yang berada disebelahnya.
"Calon gue, Hen. Noh liat deh, masa rangkul-rangkulan kaya gitu?" balas Mark.
Hendery mengikuti arah pandang Mark, "Calon lu?" gumam Hendery bingung. "Kapan lo jadian anjir?" tanya Hendery syok.
Mark menoleh, "Sebenernya nggak jadian sih. Gue doang yang ngaku-ngaku," balas Mark polos.
Tak!
"Dasar lu!" sewot Hendery yang baru saja menepak kening Mark dengan keras.
"Sakit, bodoh!" sewot Mark balik.
"HEH ITU MARK SAMA HENDERY PEMANASAN YANG BENER!!! BUKANNYA MAIN TEPAK-TEPAKAN JIDAT!!! SINI KALIAN BERDUA JIDATNYA SAYA TEPAK!!! MAU?!!"
Barusan itu suara Kak Tao.
"NGGAK, GE!" Mark berseru sambil menutupi keningnya dengan kedua tangannya.
"TEPAK JIDATNYA MARK AJA NOH, GE! BIAR SADAR!" seru Hendery dengan sebelah tangan yang menutupi keningnya dan sebelah tangannya lagi menunjuk ke arah Mark.
Tak lama kemudian terdengar suara tepakan keras dan teriakan dari Mark dan juga Hendery.
"SAKIT, GE!!! JIDAT GUE MENDELEP INI SIH!!"
"ANJER GUE JUGA IKUTAN KENA?!!"
***
Mark duduk di kursi ruang latihan dengan tangannya memegang sebotol air mineral yang diberikan Kak Tao sebelum dia pulang. Mark menatap lurus sambil terus berpikir siapa orang yang merangkul Renjun tadi siang.
Mark jadi ketar-ketir sendiri. Masa iya sudah ada yang mau nikung dia? Sedangkan dia saja belum memulai serangan.
Nggak mungkin gue ditikung dan Renjun juga pasti udah jatuh sama pesona gue. Secara gitu gue ganteng gini mirip pangeran lagi. Batin Mark dengan segala kepercayaan dirinya.
"Woy! Nggak balik lu?!" sapa Hendery yang tengah berjalan ke arah Mark. Btw, Hendery habis mandi makanya ia membawa handuk kecil yang disampirkan pada lehernya.
"Belom. Lu sendiri? Abis mandi lu?" tanya Mark.
Hendery mengangguk lalu mengibaskan handuknya, "Iyalah. Gatel nggak mandi," balas Hendery lalu duduk di sebelah Mark.
Mark meringis pelan, "Udah mandi aja lu masih keliatan dekil, Der. Ketularan Lucas lu?" gumam Mark.
Hendery langsung menolehkan kepalanya ke arah Mark lalu menabok pipi Mark pelan. "Masih mending gue mandi, dari pada lu. Udah jelek, nggak mandi lagi." balas Hendery seraya mendengus.
"Ya nggaklah. Mana ada istilahnya seorang Mark Stevan Lee itu jelek? Nggak ada, Hen. Gue tuh udah titisan pangeran dari lahir," ujar Mark dengan penuh percaya diri.
"Pangeran mata lu botak! Dasar lu bule pea!" sewot Hendery. Memang kalau berbicara dengan Mark itu selalu saja berpacu dalam emosi.
Laki-laki kurus itu bangkit kemudian berlalu pergi meninggalkan Mark bersama dengan khayalan babunya yang tidak berguna. Lain kali Mark harus gue ikutin ruqyah masal bareng Trans7 kayanya.
Sedangkan Mark hanya menatap punggung Hendery dengan pandangan polos tak berdosanya.
"Lah emangnya gue salah ya? Gue kan emang ganteng kaya pangeran. Heran gue, kenapa semua orang pada sirik sama kegantengan gue yang udah mutlak dari lahir ini," gumam Mark heran.
***
16th January 2020
Sebenarnya saya malu banget liat karakter Mark kaya gini 😭 pengen nangis.
Jangan lupa vote dan komen yaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Siap Jendral! 📌 Markren ✔️
Fanfic[ REMAKE DARI WORK SAYA YANG LAIN. HANYA BERBEDA TOKOH SAJA ] Namanya juga anak jendral. Gampang gampang susah ngedeketinnya. ➖ NCT 127'S MARK LEE X NCT DREAM'S HUANG RENJUN ➖ © copyright 2019 by junwookshi ⚠️ B x B ⚠️ Dom! Mark, Sub! Renjun ⚠️ Unde...