Chapter 2

117 30 5
                                    

Tentang dia yang hadir ,
entah sekedar singgah atau menetap ikuti saja alur nya

-Natanhia erwell

BRUKkk...
Nat ambruk bersama dengan buku buku yang dibawanya
Semua buku yang dipegang nat jatuh berhamburan di lantai. Entah karena dia yang buru-buru atau karena seseorang didepannya kali ini yang tidak melihat.
Ia hanya terpaku dengan mulut menganga sekejap lalu dengan sigap membereskan bukunya.

orang ini gak punya hati kali yak?

Nat merutuk dalam hati melihat orang didepannya kali ini hanya diam mematung setelah berhasil menabraknya dan membuat bukunya berantakan
Nat berdiri setelah membereskan buku di tangannya seraya mengelap - elap bukunya sejenak, lalu ia menengadah dan mendapati wajah yang sejenak menatapnya lalu megerjap beberapa kali lalu tersenyum.

yaelah . . .baru aja gue mau marah marah , loh.. kok dia senyum senyum sih ,

Nat merutuk dalam hati melihat lawannya ini hanya tersenyum melihatnya entah apa yang sedang merasukinya atau dia sudah kesambet akibat ditabrak Nat .

Laki laki didepannya ini tersenyum lagi seraya menatap wajah nat dengan seksama , Nat semakin celingukan dibuatnya semuanya tak sesuai dengan apa yang telah Nat reka reka . Beberapa saat lelaki tersebut mematung dengan buku yang sedang dibacanya dan mematung memandangi Nat, sejenak ,lelaki tersebut berlalu tanpa menghiraukan Nat yang sedang membereskan bukunya seraya memasang kembali headset yang sempat copot akibat tabrakan dengan Nat.
Nat terheran heran dengan lelaki yang ia temui pagi ini,

belagu banget tuh cowok dia pikir paling ganteng apa, ihh.

Rutuk Nat dalam hati
Nat berjalan gontai menuju ruang kelas yang sudah ditentukan. Dia sudah memasuki ruang D101 , pikiran tentang laki laki di depan perpustakaan tadi masih mengiang dengan beribu ribu pertanyaan bercokol di otaknya

siapa laki laki tadi? sumpah nyebelin banget tuh cowok.

Nat berdecak sebal seraya melenggangkan kaki menjauh dari tempat tersebut
dia berbicara sendiri sambil mencari tempat duduk yang pas untuknya.

"Nat?"

Nat terlonjak setelah sebuah suara menyebut namanya dan berhasil membuyarkan lamunan Nat tentang cowok yang ditemuinya tadi. Nat menengadah dan menemukan wajah yang sangat tak asing untuknya , clara.

"Clara- ya ampun , gue kangen banget sama lo, lo kuliah disini?" Nat berbicara setengah berteriak membuat seisi kelas melirik ke arahnya.

"Iya, gue kuliah disini lo juga?"

"Gue kangen banget sama lo, gila lo makin cantik aja Nat" puji clara seraya melepas pelukan Nat.

"Lo bisa aja , Kapan lo datang dari Sulawesi? Gak ngabarin gue lagi, " Nat memukul bahu clara pelan seraya memasang ekspresi merajuk setelahnya.

"Sekitar 3 bulan Nat, ayah gue pindah tugas lagi kesini jadinya , gue yah begini ikut lagi,"

"Ya ilah lo kan udah tua masak ikut ayahnya mulu, kenapa kalo lo sendirian atau kuliah dimana kek gitu"
"Hm... lo tau ayah gue kan overprotektif banget ....dia gak mau anaknya jauh dari dia, apalagi gue anak tunggal, ya begitulah " ujar clara sembari sedikit mengangkat sedikit bahunya

"Ya udah kali , berarti lo beruntung punya orang tua yang sayang banget sama lo" ucap Nat seraya menepuk bahu clara dengan muka sok bijak,

"Iya juga sih, tapi kan gue udah gede Nat, masih aja diperlakukan kayak anak bocah yang dilarang ini itu."clara menggerutu sembari memanyunkan bibirnya beberapa senti kedepan.

Amico Mio ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang