Chapter 11

37 13 0
                                    

Peri kecil

Genka Pati

Genka mencari Nat kemana mana setelah acara pengukuhan anggota tadi sore, Genka tak melihat gadis itu . lalu ia berhenti ketika melihat seorang gadis memakai kaos biru muda dengan celana hitam panjang membungkus kakinya yang jenjang sedang bersenda gurau dengan fino dan clara di depan tenda.

"Nat!" Nat menoleh ketika sebuah suara Melantunkan namanya ketika melihat seseorang yang memanggilnya Nat pun tersenyum dan segera menghampiri Genka.

"Jangan centil centil,lo Cuma boleh centil sama gue Nat" Genka memegang tangan Nat dan menariknya ke dalam pelukannya,

"Ih siapa yang centil , " Nat melepas pelukannya lalu menggigit lengan Genka

"Ahhh!!"

Genka mengerang kesakitan sambil memegangi tangannya yang sudah berwarna merah berbentuk lekukan gigi Nat.

"Lo yang centil main peluk peluk aja ih,,"Nat berdecak sementara clara dan fino tertawa melihat adegan didepan mereka.

"Rasain! Itu hukuman buatlo yang udah bilang gue centil" Nat menunjuk nunjuk bekas gigitan mautnya.

Genka sangat gemas melihat Nat bertingkah lgue seperti ini, menurutnya tak akan pernah membosankan.

"Ada perlu apa kesini?" Tanya Nat .

"Gue Cuma mau mastiin, peri kecilku baik baik aja, "

Nat hanya tersenyum dibuat-buat lalu memasang muka sok jutek.

"Gue kesana dulu peri kecil , mau ngurus untuk acara penutupan nanti malem, fin gue titip peri kecil gue ya"

ujar Genka setelah melihat kearah fino. Fino hanya mengangguk lalu memutar bola matanya dan membalikkan badan menuju potongan kayu besar yang dijadikan tempat duduk sejak tadi
Genka berlalu setelah mengacak acak rambut Nat, dan membuatnya memukul bahu Genka yang menurut Genka tak sakit itu.

***

"Setelah 2 hari kita disini mungkin telah menorehkan sedikit kenangan tersendiri buat kalian, malam ini adalah penutupan dari beberapa rentetan acara yang telah kita jalani, hmm,, biar tidak lama lama saya berdiri disini dan sepertinya kalian akan tertidur jika saya kebanyakan berceloteh , karena saya lihat sudah banyak dari kalian yang menguap Mungkin saya terlalu membosankan kali ya?" pak bambang terkekeh dengan ucapannya sendiri,"Mungkin ada yang mau nampilin sesuatu buat temen kalian atau adek kelas dan senior kalian?"

Setelah berbagai macam penampilan seperti stand up comedy oleh udin , puisi dan lainnya , kini giliran Genka menarik tangan Nat untuk maju ke depan bersamanya, awalnya Nat menolak , tapi tangan mungil Nat tak bisa memberontak, dan akhirnya Nat menurut.

"Gue mau nyanyiin sebuah lagu buat pacar gue yang sekarang ada di sebelah gue" ujar Genka sambil tersenyum ke arah Nat
Nat membelalakkan mata,

Kok dia sampek pengumuman sih ,

ih.. Nat tak berkata-kata setelahnya hanya menatap Genka dengan tatapannya yang menurutnya akan membuat Genka ngeri, tapi tidak berhasil,

Genka gila ,!!

Melihat semua itu membuat feriska terbakar dia tidak akan membiarkan itu semua berlangsung lama, bukan feriska namanya jika dia tidak menemukan cara untuk menjatuhkan lawannya dengan akal akal busuknya.

"Sana tidur udah malem,lo pasti capek setelah tadi maraton jantung"
Genka terkekeh dengan perkataannya sendiri, Genka memeluk Nat sebentar lalu mengacak ngacak foni peri kecilnya itu , Nat tak merespon apa apa, Genka melepas pelukannya dan tersenyum kearah Nat seraya memegang wajah Nat.

"Jangan mimpi indah ya, mimpiin gue aja"

Nat hanya mengangguk dan tersenyum mendengar kata kata Genka yang terakhir, lalu berbalik menuju tendanya, setelah sampai Nat berbalik dan melambaikan tangan ke arah Genka, yang masih saja berdiri di tempatnya tadi , memastikan tidak ada yang mengganggunya sampai tenda .

Amico Mio ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang